Kamis, 13 Oktober 2016

CINTA SEJATI YANG DISINARI CAHAYA ILAHI

CINTA SEJATI YANG DISINARI CAHAYA ILAHI.

Setetes cahaya cinta diturunkan Alloh dari perbendaharaan Cahaya ZatNya, dan Alloh tebarkan setetes Cahaya CintaNya ini kepada seluruh makhlukNya. Dan inilah yang menjadi perasaan cinta dan kasih sayang pada seluruh manusia dan makhluk Alloh lainnya.

Dengan perasaan cinta ini manusia dan makhluk Alloh lainnya dapat merasakan perasaan bahagia dan perasaan indah dihatinya. Dengan perasaan cinta ini semua dapat berkasih sayang menjalin hubungan baik satu sama lain. Cinta adalah cahaya bahagia dan cahaya indah didalam hati kita dan tanpa cinta jiwa kita hanya menjadi emosi yang datar.

Dalam bahasa sufi cinta menjadikan kita sempurna sebagai manusia. Dengan cinta kita manusia dapat menjadi manusia yang sesungguhnya dan ini yang menjadikan kita makhluk utama dibanding malaikat, setan dan hewan.

Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga begitulah kata syair para pujangga

Berbeda dengan cinta yang diciptakan untuk memberikan kebahagiaan, Nafsu diciptakan untuk memberikan kesenangan.

Jika cinta diciptakan untuk membahagiakan orang lain, Nafsu diciptakan untuk menyenangkan diri sendiri.

Nafsu bersifat ego sentris, terpusat kepada diri kita dan semuanya untuk dan demi kepentingan kita, demi kesenangan diri kita.

Cinta nafsu menjadikan orang lain sebagai objek untuk memuaskan kesenangan diri kita. Sedang cinta yang sebenarnya yang berada dikalbu untuk dan demi orang lain, untuk kebahagiaan orang lain.

Nafsu sering menyamar sebagai cinta, nafsu penuh dengan tipu daya, dan nafsu hanya sekedar mencari kepuasan dan kesenangan dengan orang lain. Semua perhatian dari nafsu hanyalah umpan agar orang yang menjadi target nafsu bersedia memenuhi semua kepentingan nafsunya yang hanya ingin mencari kepuasan dan kesenangan  dengan orang lain.

Dan banyak gadis² yang memiliki pengalaman dengan cinta nafsu ini yang dianggap cinta yang sebenarnya. Ketika lelaki yang dicintainya hanya menjadikannya permainan, menjadikan dirinya hanya sekedar pemuas nafsu yang kemudian ditinggalkan. Ketika diduakan, ditigakan dan seterusnya, ketika diselingkuhi dan dijadikan ban serep cadangan, atau sekedar dijadikan sendal jepit yang dipakai untuk buang hajat ketoilet, ini adalah cinta nafsu yang sebenarnya, yang hanya merupakan hasrat nafsu semata yang menyamar sebagai cinta yang sebenarnya.

Cinta adalah untuk kebahagiaan orang lain, sedang hasrat nafsu yang menyamar sebagai cinta berbuat untuk kesenangan dirinya sendiri tanpa peduli dengan kebahagiaan dan perasaan orang lain.

Umumnya orang² memang sulit membedakan cinta dengan hasrat nafsu ini. Cinta adalah penuh dengan tanggung jawab sedang nafsu adalah hobbi berkhianat.

Cinta adalah sifat manusia yang paling baik, yang merupakan anugerah dari Alloh dan juga merupakan salah satu Sifat Alloh.

Sedang nafsu adalah sifat manusia, sifat setan dan hewan yang diciptakan Alloh untuk makhluknya dan tidak merupakan sifat Alloh yang berdiri sendiri.

Dalam nafsu terkandung sifat² Alloh yang tidak boleh dipakai oleh manusia, seperti sifat Al Jabbar yang Memaksakan kehendak, Al Mudzhil yang Menyesatkan, Al Qahar yang Maha Mengalahkan dan Maha Menghancurkan, Al Mutakabbir yang Mengagungkan diri, yang merasa memiliki Kebesaran dan kesombongan.

Alloh meramu nafsu dari sifat² Alloh yang tidak boleh dipakai oleh orang² beriman. Maka itu nafsu bersifat ingkar, keras kepala, tidak peduli dengan orang lain, dan hanya berbuat untuk kepentingan dirinya. Jika nafsu ini yang berkuasa pada diri manusia jadilah dia seperti FIR'AUN, seperti QORUN, seperti DAJJAL, seperti IBLIS, SYEITON dan HEWAN.

Manusia menjadi sempurna jika sifat² baik berkembang sempurna pada dirinya. Sebagaimana Alloh menjadi yang Maha Sempurna dengan semua Sifat²Nya, ini karena semua Sifat² Allah itu masing²nya sempurna dan terhimpun dengan semua sifat²Nya yang lain yang juga sempurna sehingga terjadi keseimbangan, keharmonisan dan kesempurnaan yang tidak terbayangkan. Sedang pada manusia dan makhluk lainnya tidak ada keseimbangan karena ada sifat² yang menonjol dan yang mendominasi.

Pada manusia dan makhluk ciptaan Alloh lainnya ada yang tinggi dan yang rendah sifat²nya. Sedang pada Alloh semua Sifat²Nya sama tinggi, sama besar, sama luas dan sama² sempurna.

Maka itu Alloh Maha Sempurna dan makhluk Alloh tidak ada yang sempurna. 

Untuk dapat disebut sempurna, manusia haruslah menumbuhkan sifat² terbaiknya menjadi maksimal, sifat² nafsu harus diikuti sifat² kalbu, dan diikuti sifat² ruh tempat Alloh menitipkan semua sifat²Nya, dan sifat Sirr tempat Alloh menitipkan Cahaya Cinta dan Cahaya ZatNya.

Rosululloh Saw mengatakan tumbuhkanlah dan kembangkanlah sifat² Alloh dalam dirimu.

Alloh telah menitipkan semua Sifat²Nya pada Ruh manusia dan jin, dan semua sifat² itu harus ditumbuhkan dan dikembangkan menjadi sempurna, menjadi batas maksimal yang dapat dikembangkan. Dan ini akan menjadikan manusia didominasi oleh sifat² yang paling baik sebagaimana Allah didominasi oleh Sifat²Nya yang paling baik.

Alloh memiliki Asma'ul Husna dan Asma'ul A'zhom, Sifat² Alloh Yang Maha Indah dan Sifat² Alloh Yang Maha Agung.

Cinta adalah Sifat Alloh Al Wadud Yang Maha Mencintai dan Ar Rahim Yang Maha Penyayang.

Secara ringkas dijelaskan oleh Rosululloh Saw, Alloh memiliki 99 Sifat Asma'ul Husna, sedang dalam riwayat lain dijelaskan Alloh memiliki empat ribu { 4.000 } Sifat yang diajarkan kepada para Nabi²Nya.

Dan esensinya sebagaimana Alloh itu sendiri adalah Zat yang tidak terbatas, maka sifat² Alloh adalah juga tidak terbatas. Dan sebagian sifat² Alloh ini Alloh titipkan pada beragam makhlukNya. Dan manusia sebagai ciptaan yang paling sempurna karena memiliki hampir semua sifat Alloh, ini secara potensi dapat menumbuh kembangkan sifat Alloh yang Alloh titipkan dalam jiwa kita. Dan salah satu perjuangan hidup manusia adalah menumbuhkan sifat² Alloh yang ada pada diri kita ini agar kita manusia dapat mencapai tahap yang semakin sempurna sebagai manusia [ Insan Kamil ].

Dan CINTA adalah memahkotai semua sifat² kita sebagai manusia. Mulai dari tingkat dasar mencintai diri kita sendiri, kemudian mencintai diri orang lain, mencintai semua makhluk² Alloh, mencintai para Rosul utusan² Alloh dan puncaknya adalah mencintai Alloh Subhanahu wa Ta'ala.

Sebagaimana Alloh yang mencintai dan menyebarkan rahmat dan kasih sayangNya pada semua makhlukNya, ditingkat puncak manusia yang sempurna adalah juga menyebarkan cinta dan kasih sayangnya kepada makhluk ciptaan Alloh.

Maka itu Rosululloh Saw menjadi teladan yang sempurna dikatakan oleh Alloh dalam alQuran dia adalah rahmat bagi alam semesta.

Dan Rosululloh adalah PEMILIK CINTA yang sempurna kepada KELUARGAnya, kepada UMMATnya dan kepada SELURUH MAKHLUQ ciptaan Alloh. Dan Rosululloh Saw adalah juga PEMILIK CINTA yang PALING SEMPURNA kepada ALLOH JALLA JALALUH.

Cinta ditingkat puncak adalah cinta yang disinari oleh Cahaya Cinta Ilahi.

Wawlohu a'lam bi murodlihi
©zawiyyahahlussunahwaljama'ah@2016™

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Burung Hantu Istimewa

  Burung Hantu