Kamis, 23 Desember 2010

Haris Suryasmin TD: For Friends

Haris Suryasmin TD: For Friends: "TRUE FRIEND Friend gives you smile But true friend gives you happiness Friend will lie about you But true friend won’t tell your weakness F..."

For Friends

TRUE FRIEND

Friend gives you smile
But true friend gives you happiness

Friend will lie about you
But true friend won’t tell your weakness
Friend knives your back
But true friend will slog your face

Thousands friends come when you’re happy
But only one true friend comes when you cry

Friend comes when he needs you, But true friend comes when you need him, Friend leaves when everybody does, But true friend comes when everybody leaves, Friend comes and leaves, But true friend is yours forever

BESTEST FRIEND
When I cry you help me out, When I’m happy you hear me shout, When I grin you know I’m really mad, because you are my best friend, You can tell when I’m sad
You’re there in thick and thin, You’re my best friend, You hear me out when I want to talk, You help me out when I get mad, You are the bestest friend I’ve ever had
So hear me out when I say, You’re the light in my day, You are the moon in my night, You shine very bright
You are the bestest friend I have and I miss you

TRUE FRIENDSHIP
True friends are for life, Until the end, They’re more than special, They’re your bestest friends.
They’re the ones you can go to, When you’re in despair, The ones that’ll help you, Even when you got gum in your hair!
They’re the ones who’ll laugh, And go laughing with you all through the night, The ones who’ll help you, Help you with all their might
To have a good friend, You have to be one, So be nice to one another, So you can be friends forever And that’s how to be the best friend you can be.

 

SOUL’S TREASURE

A Friend is a Treasure
A friend is someone we turn to,
when our spirits need a lift.
A friend is someone we treasure,
for our friendship is a gift.
A friend is someone who fills our lives,
with beauty, joy and grace.
And make the world we live in,
a better and happier place

FOREVER FRIENDS

you’re my friend and that is true,
but the gift was given from me to you.
we went thru moments that were good and bad,
even moments that were happy and sad., you supported me when i was in tears,, we stuck together when we were in fear, its really sad that it had to be this way,,but it has reached its very last day. miles away cant keep us apart, ’cause you’ll always be in my heart.

Selasa, 14 Desember 2010

ULAMA NUSANTARA KH.Abbas Abdul Jamil

Seorang ulama berpengaruh dari Jawa Barat pada paruh pertama abad 20. Ia juga seorang pejuang yang pemberani melawan tentara Sekutu dan NICA. Mursyid Tarekat Tijaniyah dan Syathariyah yang kharismatik dengan pengaruhnya yang sangat besar terhadap jamaahnya. Pengasuh Pesantren Buntet Cirebon, salah satu pesantren besar di Indonesia hingga kini. Ulama yang disegani oleh para Jawara karena merupakan pendekar pencak silat yang tangguh dan memiliki ilmu kanuragan (kesaktian), serta ilmu hikmah tingkat tinggi. Selain sufi, beliau juga ahli dalam bidang fikih dan usul fikih yang diakui oleh para ulama.
KH. Abbas Abdul Jamil bernama asli Abbas. Lahir di Desa Pekalangan, Cirebon, pada Jum’at 24 Dzul Hijjah 1300 H/1879 M. Bila dihitung, 24 Dzul Hijjah 1300 H sama dengan 27 Oktober 1879 M. Sebagai putera sulung dari KH. Abdul Jamil, pengasuh Pondok Pesantren Buntet, Astanajapura, Cirebon, putera KH. Muta’ad pengasuh Pesantren Buntet pada masa sebelumnya. Kakek Abbas, KH. Muta’ad, sendiri adalah cucu menantu dari Syaikh Muqayyim (Mbah Muqayyim) pendiri Pesantren Buntet (1758), yang berhasil membangun pesantren tersebut setelah mengalami masa vakum sepeninggalan pendirinya.
Sebagai putera kyai pesantren, Abbas mendapat pendidikan agama sejak kecil dari ayahandanya, demikian pula adik-adiknya seperti Anas dan Muhammad Ahyat. Kemudian ia nyantri di beberapa pesantren; Pesantren Sukanasantri, Plered, Cirebon, di bawah asuhan Kyai Nasuha; Pesantren Jatisari, Cirebon, asuhan KH. Hasan; pesantren di Tegal, Jawa Tengah, pimpinan KH. Ubaidillah; Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Di pesantren terakhir ini, selain memperdalam ilmu agama, ia meluaskan wawasan dan pengetahuannya, serta memupuk semangat nasionalismenya. Di pesantren ini, ia bersahabat dengan pemuda sebaya; Abdul Wahab Hasbullah dan Bisri Syansuri, dan yang lebih tua darinya; Abdul Manaf (Abdul Karim).
Selesai belajar di Tebuireng Abbas menunaikan ibadah haji dan melanjutkan belajar di tanah suci Makkah selama beberapa tahun. Di antara para gurunya di halaqah Masjidil Haram adalah Syaikh Mahfud bin Abdullah at-Termasi, Syaikh Umar Hamdan, Syaikh Hasan Muhammad  al-Massyat, Syaikh Abbas al-Maliki, Syaikh Muhammad Amin al-Quthbi, dan selainnya. Di antara sahabatnya di Makkah adalah KH. Bakir (Yogyakarta), KH. Wahab Hasbullah, KH. Abdillah (Surabaya), KH. Bisri Syansuri dan beberapa yang lain. Di Makkah KH. Abbas Abdul Jamil sempat mengajar para juniornya, seperti KH. Kholil (Balerante, Palimanan, Cirebon), dan KH. Sulaiman (Babakan, Ciwaringin, Cirebon).
Sepulangnya ke tanah air, KH. Abbas membantu ayahhandanya mengasuh Pesantren Buntet. Setelah ayahnya, KH. Abdul Jamil wafat (1919), KH. Abbas menjadi Pengasuh Utama pesantren dibantu saudara-saudaranya dari dzuriyyah KH. Muta’ad. Di bawah kepemimpinannya Pesantren Buntet terus berkembang. Di samping pengajian model tradisional, seperti bandongan, sorogan, dan weton, juga dikembangkan pendidikan model klasikal. KH. Abbas mendirikan Madrasah Abnaul Wathan (1928) agar masyarakat tidak tertarik menyekolahkan anaknya di sekolah Belanda, dan mengirimkannya ke pesantren. Madrasah dipimpin langsung olehnya, sebagai Kepala Madrasah. Sedangkan KH. Imam menjadi Wakil Kepala Madrasah dan pelaksana hariannya.  Pesantren Buntet dan madrasahnya pada waktu itu, selain menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman sebagaimana umumnya, juga mempunyai program andalan di bidang ‘Ulum al-Qur`an, meliputi tahfizh dan ilmu qira`at, termasuk qira`at sab’ah. Untuk mempersiapkan program ini Kyai Abbas secara khusus mempelajari ilmu qira`at kepada KH. Tubagus Ma’mum di Banten. Di samping itu pesantren dan madrasah ini mempunyai andalan di bidang .... yang masih cukup untuk pesantren saat itu. Pada tahun 1938, nama Madrasah Abnaul Wathan diubah menjadi Madrasah Islamiyah Syafi’iyah, dan pada masa berikutnya berubah menjadi Madrasah Wathaniyah Ibtidaiyah. Sedangkan kurikulum yang dipakai sejak awal hampir sama dengan Madrasah Salafiyah Pesantren Tebuireng, Jombang. Sepeninggalan KH. Abbas, madrasah di Pesantren Buntet semakin berkembang dalam dua jalur. Pertama, madrasah kulikuler mulai dari Raudhatul Athfal (RA Al-Anwar dan RA Al-Ikhlas), MI Putra, MI Putri, MTs Putra, MTs Putri, MA Putra, dan MA Putri. Kedua, madrasah khusus, seperti Taman Pendidikan Al-Qur`an (TPA Al-Anwar dan TPA Al-Ikhlas), Madrasah Diniyah Awwaliyah, Madrasah Diniyah Wustha, dan Madrasah Diniyah ‘Ulya.
Dalam kehidupan berkeluarga, KH. Abbas Abdul Jamil menikah dua kali. Pertama menikah Nyai Khafidhah yang menurunkan KH. Mustahdi Abbas, KH. Abdur Razaq, KH. Mustamid Abbas, dan Nyai Hj. Sumaryam. Kedua menikah dengan Nyai I’anah yang melahirkan 6 (enam) putra putri, yaitu KH. Abdullah Abbas, Ny. Qismatul Maula, Ny. Sukaenah, Ny. Maimunah, KH. Nahduddin Abbas, dan Ny. Munawarah. Semuanya menjadi penerus perjuangan beliau. Demikian pula suami dan istri mereka seperti KH. Khawi.
Selain menjadi pengasuh pesantren, KH. Abbas juga merupakan Mursyid Tarekat Syathariyah dan Tijaniyah. Tarekat Syathariyah sudah ada sejak zaman Mbah Muqayyim yang mendapatkannya dari Syaikh Muhyiddin al-Jawi, putra Syaikh Abdul Muhyi Pamijahan, Tasikmalaya. Tarekat ini berkembang di Pesantren Buntet sampai kepada KH. Abbas dan dilanjutkan KH. Abdullah Abbas. Sedangkan tarekat Tijaniyah pertama kali  disebarkan oleh KH. Anas, adik dari KH. Abbas, (1928) yang mendapatkan ijazah di Madinah. Kemudian KH. Abbas mengikutinya sampai diangkat menjadi Muqaddam (setingkat Mursyid untuk tarekat lain) dari Syaikh Ali ath-Thayyib dan Syaikh Alfa Hasyim. Sebagai Mursyid dan Muqaddam tarekat, beliau mempunyai pengaruh yang besar di masyarakat.
Beliau juga menjadi aktifis Nahdlatul Ulama (NU) sejak awal organisasi ini didirikan (16 Rajab 1344 H/31 Januari 1926 M. Pesantren Buntet yang dipimpinnya pernah menjadi tempat Muktamar NU ke 6 (12 Rabi’uts Tsani 1350/27 Agustus 1931 M). Beliau aktif dalam pembentukan NU di daerah Cirebon dan Jawa Barat, serta menjadi Syuriyahnya bersama KH. Mas Abdurrahman (Banten), KH. Ruhiyat (Tasikmalaya), dan lain-lain.
Dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan, KH. Abbas mengambil peran secara aktif di front terdepan. Pesantren Buntet menjadi markas Hizbullah dan Sabilillah untuk wilayah Cirebon. Sebelumnya beliau mengikuti latihan militer di Ciparung (antara Bogor dan Bekasi) pada akhir penjajahan Jepang (Desember 1944). Beliau juga ikut ambil bagian dalam Musyawarah Ulama Se-Jawa Madura (21-22 Oktober 1945) di Surabaya di bawah pimpinan Hadratusy Syaikh Hasyim Asy’ari yang melahirkan Resolusi Jihad untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa dan negara. Karena itu, ketika terjadi perang di Surabaya melawan Sekutu dan NICA, KH. Abbas ikut bergerak di front terdepan, meski sudah berusia senja.
Sebagai ulama pejuang yang terjun langsung di medan pertempuran, KH. Abbas Abdul Jamil sangat kecewa saat delegasi Indonesia menandatangani Perjanjian Linggarjati dengan delegasi Belanda (15 Nopember 1946), yang menyepakati bahwa wilayah Republik Indonesia hanya Jawa dan Sumatera.
Beliau sakit dan akhirnya wafat pada Ahad 1 Rab’iul Awal 1365 H/Desember 1946 M. Jenazahnya dimakamkan di komplek makam keluarga Pesantren Buntet Cirebon. Perjuangannya kemudian diteruskan oleh putra-putrinya, para santrinya, dan Mursyid serta Muqaddam yang telah dibaiat olehnya, di antaranya adalah Prof. KH. Ibrahin Husein, KH. Mustahdi Abbas, KH, Mustamid Abbas, KH. Abdullah Abbas, KH. Nahduddin Abbas, KH. Ahyat, KH. Khawi, KH. Badruzzaman, KH. Junaidi Anas, KH. Khalil, KH. Sulaiman, KH. Usman Damiri, KH. Muhammad Rois, KH. Sholeh, KH. Muhammad Basamalah dan selainnkya.
Referensi:
Ensiklopedi Islam Indonesia I, Djembatan, Jakarta, 2002.
Saifullah Ma’sum, Kharisma Ulama, Mizan, Bandung, 1997
Mastuki dan Ishom El-Salim (ed.), Intelektualisme Pesantren II, Diva Pustaka, Jakarta, 2003.
Soelaiman Fadeli dan M. Subhan, Antologi NU Jilid II, Khalista-LTN NU, Surabaya, 2010.
Masykuri, Abd. Aziz, 99 Kyai Pondok Pesantren Nusantara, Kutub, Yogyakarta, 2006.
Direktori Pondok Pesantren, Dirjen Bimbingan Islam Depag, Jakarta, 2000.
Bibit Suprapto, HM., Ensiklopedi Ulama Nusantara, Gelegar Media Indonesia, Jakarta, 2006.
Al-Kisah, No. 17/Th. VII/24 Agustus – 6 September 2009.
Al-Kisah, No. 19/Th. V/10 – 23 September 2007.
Al-Kisah, No. 22/Th. VIII/1- 14 Nopember 2010.

Dikutip dari Semesta Sabda

Minggu, 05 Desember 2010

RENUNGKAN HIDUP INI

HIDUP..... Dalam hidup takkan pernah indah, takkan pernah cukup dan takkan pernah puas,,,,,
jika kita selalu dibayangi dengan kekurangan dengan melirik sebelah mata,,,
karena dalam hidup tidak ada yg sempurna,,,,,
janganlah memandang dengans ebelah mata,,,,
karena itu hanya bisa membuat kita terintimidasi dengan hal-hal; yang belum tentu sesuai dengan apa yang kita fikirkan,,,,, kita hanya bertugas menjalani hidup bagaikan air yang mengalir, berjuang bagai pahlawan dan berusaha untuk mencapai apa yang kita inginkan,,,,,
Namun satu hal yang harus kita utamakan sebelum kita melangkah kita harus selalu diiringi do'a,,,,
Jangan siasiakan orang tua kita jika mereka msh ada disisi kita,,,,,
Do'a mereka bagai petir yang menerjang karang,,,,nan syurga ada ditelapak kaki ibu,,,,
merenunglah sejenak demi apa yg kita harapkan dengan landasan iman dan taqwa,,,,,
Wahai kawan,,,,Ketika diatas,
sudilah untuk menengok ke bawah meskipun hnya sekdar menengok,,,
karna kita dalam posisi aman dan agar kita tau sberapa jauh kita diatas,
dan berfikir utk merasakan seberapa kepedihan jika mendadak kita terjatuh ke bawah,,,,,,,?
Namun sebaliknya,,,ketika kita di bawah,,,
Cobalah untuk menengok ke atas meskipun sekedar motifasi nan cita,,,
Namun janganlah brlebihan menengok ke atas,,,,
Utamakan untuk menengok kebawah,,,,,?
Karena jalanan terbawah,,,, justru sangat berbahaya,,,
Berliku dan bahaya akan mudah menghampiri.....
Hidup Tanpa Kepedihan nan pengorbanan takkan pernah berkembang,,,?
Karena hanya dengan keprihatinanlah ,,,kita bisa dapatkan kebahagiaan yg sempurna,,, 

Sebagian orang hanya berfikir bagaimana caranya untuk mengisi sesuatu ataupun pernak pernik kehidupan disekitar kita agar dirinya dapat terintimidasi oleh hal-hal yang ada,,,,,,nan berfikir agar orang-orang yang melihatnya terintimidasi oleh hal yang ada di sekitarnya layaknya orang melihat dari cangkangnya,,,

Pernahkah kita berusaha untuk mengeluarkan apa yang ada di dalam diri kita tanpa harus diiringi dengan hal-hal yg mempengaruhi dan mengintimidasi kita dari luar....secara ikhlass,,,,? karena itulah sebenar-benarnya manusia yang benar-benar manusia berwujud manusia.
meskipun cobaan nan rintangan kan terus bertambah sesuai dengan kemampuan kita,,,, 
 Sejauh mana kemampuan kita untuk bertahan, namun kita tak luput dari siapa diri kita,,, 
Kita manusia yg hanya bisa berusaha dan berdoa untuk dapat  menyelesaikan setiap masalah,,, 
 Satu hal yg perlu kita ingat bahwa,," Hidup itu bagaikan pohon" dimana jika semakin tingginya pohon, maka akan semakin besar angin yang menghantam,,,,, ,

,,,,,,SEMANGATLAH UNTUK MENCAPAI KEBAHAGIAAN DEMI HIDUP DAN MATI YANG SEMPURNA,,,,,,


Bueno,,,, Alá es mi Señor sí¿Dónde demonios estoy haciendo caminoDéle
a su palabras,,, para mí a gusto y le dio la gracia abundante para
pedirme disculpas por los errores que he hecho, perdona mis pecados y,
perdona a tu siervo con nan desenfrenada kekurangn errores, perdonar
Tanto mis padres, mis hermanos-nan amigo Amén mi amigo‌

Jumat, 03 Desember 2010

MEMILIH HIDUP SEMPURNA

Sebagian orang hanya berfikir bagaimana caranya untuk mengisi sesuatu ataupun pernak pernik kehidupan disekitar kita agar dirinya dapat terintimidasi oleh hal-hal yang ada,,,,,,nan berfikir agar orang-orang yang melihatnya terintimidasi oleh hal yang ada di sekitarnya layaknya orang melihat dari cangkangnya,,,
Pernahkah kita berusaha untuk mengeluarkan apa yang ada di dalam diri kita tanpa harus diiringi dengan hal-hal yg mempengaruhi dan mengintimidasi kita dari luar....secara ikhlass,,,,?

karena itulah sebenar-benarnya manusia yang benar-benar manusia berwujud manusia.






Jumat, 19 November 2010

Haris Suryasmin TD: Perbandingan Antara Yamaha Mio, Honda Vario, dan S...

Haris Suryasmin TD: Perbandingan Antara Yamaha Mio, Honda Vario, dan S...: "Yamaha Mio, Honda Vario, dan Suzuki Spin, sekilas memang memiliki teknologi yang sama. Tapi, apakah kita akan mengambil salah satunya ..."

Perbandingan Antara Yamaha Mio, Honda Vario, dan Suzuki Spin







Poin plus ada di masa servis yang ditawarkan Suzuki, tiga tahun free service dan ganti oli. Ini sangat menguntungkan di masa sulit seperti ini. Belum lagi soal servis dan garansi, Suzuki yang paling andal dari dulu. Berani sekali dan jadi pelopor di antara kompetitor lainnya. Jadi jika konsumen membeli Spin, tidak usah pusing memikirkan servisnya.  Apalagi teknologi mesin Step masih sebelas dua belas dengan Shogun 125 series/Arashi seperti layaknya Mio dengan Vega series/Jupiter series. Tidak menggunakan radiator. Simpel.

INTIMIDASI HIDUP

......HIDUP..... Dalam hidup takkan pernah indah, takkan pernah cukup dan takkan pernah puas,,,,,
jika kita selalu dibayangi dengan kekurangan dengan melirik sebelah mata,,, 
karena dalam hidup tidak ada yg sempurna,,,,, 
janganlah memandang dengans ebelah mata,,,,
karena itu hanya bisa membuat kita terintimidasi dengan hal-hal; yang belum tentu sesuai dengan apa yang kita fikirkan,,,,, 
kita hanya bertugas menjalani hidup bagaikan air yang mengalir, berjuang bagai pahlawan dan berusaha untuk mencapai apa yang kita inginkan,,,,, 
Namun satu hal yang harus kita utamakan sebelum kita melangkah kita harus selalu diiringi do'a,,,, 
Jangan siasiakan orang tua kita jika mereka msh ada disisi kita,,,,, 
Do'a mereka bagai petir yang menerjang karang,,,,nan syurga ada ditelapak kaki ibu,,,, 
merenunglah sejenak demi apa yg kita harapkan dengan landasan iman dan taqwa,,,,,

Rabu, 13 Oktober 2010

VODPOD WIDGET

<!-- START VODPOD WIDGET -->
<div id="vodpod_widget_1360979">Watch <a href="http://vodpod.com">videos</a> at Vodpod and more of <a href="http://vodpod.com/dicma/dicma">my videos</a></div><script src="http://widgets.vodpod.com/javascripts/recent_videos.js?id=1020121&v=2&title=DICMA%27s%20videos&options[theme]=sidebar4_white&tag_id=latest&options[div_id]=vodpod_widget_1360979"></script><noscript>Get your <a href="http://vodpod.com/widgets">video widget</a> at Vodpod.</noscript>
<!-- END VODPOD WIDGET -->

Sabtu, 18 September 2010

Bercermin

Kita kerap meyalahkan zaman ini, sedang keaiban sebenarnya adalah pada diri kita,,,
Tiada sebarang aib pada kita kerap mencerca zaman ini tanpa jenayah dilakukannya..
Kalau zaman tahu mengatur kata, tentulah ia mencaci kita kembali,,,,
Dunia kita adalah lakonan dan menunjuk-nunjuk..sebenarkan kita memperdaya Yang Maha melihat kita Si serigala tiadalah pernah memakan daging rakannya .. sedangkan kita kerap kali makan daging semasa sendiri.
 
Karya Imam Syafi'i

About public pages

About public pages
If you need help me n U can help me,,,common join and a playing with me, but we use win solution,,,,,get palying with me,,,,,,,,,

Puisi Untuk Sahabat

Puisi Persahabatan

Dan jika berkata, berkatalah kepada aku tentang kebenaran persahabatan?..Sahabat adalah kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi.

Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.

Karena kau menghampirinya saat hati lapa dan mencarinya saat jiwa butuh kedamaian.Bila dia bicara, mengungkapkan pikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “ya”.

Dan bilamana ia diam, hatimu tiada ‘kan henti mencoba merangkum bahasa hatinya; karena tanpa ungkapan kata, dalam rangkuman persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan bersama dengan sukacita yang utuh, pun tiada terkirakan.

Di kala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka cita; Karena yang paling kaukasihi dalam dirinya, mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung dari pada tanah ngarai dataran.

Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan. Karena kasih yang masih menyisakan pamrih, di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan. 

Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.

Gerangan apa sahabat itu hingga kau senantiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
 

Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria berbagi kebahagiaan.

Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar jati dan gairah segar kehidupan.

Kutipan puisi persahabatan dari kahlil gibran

Burung Hantu Istimewa

  Burung Hantu