Persepsi
adalah proses pemberian arti oleh seorang individu terhadap
lingkungannya. Menurut John R. Schermerhorn dkk. “Perception is the
mechanism through which people receive, organize, and interpret
information from their environment” (Persepsi adalah proses melalui mana
seorang menerima, mengorganisasi, dan menginterprestasikan informasi
dari lingkungannya).
Menurut Hamner dkk. “Perception is
the process by which people organize, interpret, experience, and
process cues or material (inputs) received from the external
environment”. (Persepsi adalah suatu proses dengan mana seorang
mengorganisasikan dalam pikirannya, menafsirkan, mengalami, dan mengolah
pertanda, atau segala sesuatu yang ada di lingkungannya)
Dari
definisi di atas bahwa setiap individu akan memberi makna/arti pada
suatu objek yang dihadapinya. Tetapi hampir setiap individu dalam
melihat objek yang sama akan memberi makna berbeda dan menyimpang antara
satu dengan yang lainnya. Penyimpangan ini disebabkan oleh banyaknya
informasi yang masuk yang berbeda-beda antara satu individu dengan
individu lainnya. Disisi lain juga ditentukan oleh berbagai factor yang
ada dalam diri orang yang mempersepsi, dan juga oleh situasi dan kondisi
yang melatarbelakangi objek tersebut.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI
Dalam
memperhatikan suatu objek, orang, maupun kejadian setiap individu akan
memberi arti yang berbeda. Perbedaan makna atau persepsi ini disebabkan
oleh banyak factor, diantaranya : Factor yang ada pada diri orang
tersebut, Faktor yang ada pada objek tersebut, dan Factor situasi dan
kondisi.
Sumber : Stephen P. Robbin.
Subjek
(Perceiver), Attitude (Sikap), Motif, Interest, Experience, Expectation,
Target (Objek), Novelty (kebaruan), Motion (gerak), Sound (suara), Size
(ukuran), Background (latarbelakang), Proximity (kedekatan), Situasi
(Konteks), time (waktu), work setting, social setting.
Beberapa
faktor yang mempengaruhi perkembangan persepsi seseorang yang yaitu
Psikologi, Persepsi seseorang mengenai segala sesuatu yang terjadi
dialam dunia ini sangat di pengaruhi oleh keadaan psikologi.
Contoh :
Terbenam nya matahari diwaktu senja yang indah bagi seorang yang dirasakan sebagai bayang – bayang kelabu orang buta warna.
Famili
Orang
tua yang telah mengembangkan suatu cara yang khusus di dalam memahami
dan melihat kenyataan di dunia ini, banyak sikap dan perseps-persepsi
mereka yang di turunkan kepada anak- anaknya,
Contoh;
Kalau orang tuanya NU maka anaknya NU juga.
Kebudayaan
Kebudayaan
dan lingkungan masyarakat merupakan faktor yang kuat dalam mempengaruhi
sikap dan nilai seseorang dalam memandang dan memahami keadaan di
dunia ini.
Contoh:
Orang
–orang Amerika non muslim dapat memakan daging babi dengan bebas dan
sangat menikmati kelezatannya, sedangkan orang-orang Indonesia yang
muslim tidak akan memakan daging babi tersebut.
Faktor-faktor dari external yang memepengaruhi proses persepsi
Intensitas
Semakin besar intensitas stimulus dari luar , semakin besar juga hal itu dapat dipahami.
Contoh :
suara
keras, dari seorang guru bukan hanya salah satu faktor untuk mencari
perhatian dari luar, tetapi ada variabel internal dari unsur psikologi
yaitu dorrongan kejiwaan yang suka marah mudah tersinggung dan
sebagainya..
Ukuran
Semakin besar ukuran suatu objek semakin mudah untuk diketahui.
Contoh:
Iklan yang basar lebih mudah dilihat, bentuk ukuran ini akan mempengaruhi persepsi seseorang.
Keberlawanan atau kontras
Prinsip berlawanan dengan sekelilingnya akan menarik banyak perhatian.
Contoh:
Sebuah
bulatan yang berwarna menyolok dan kelihatan lebih besar dari pada
bulatan yang besarnya sama tetapi sekelilingnya lebih besar
Pengulangan
Stimulus dari luar yang di ulang akan memberikan perhatian lebih besar dari pada yang sekali dilihat dan di dengar.
Gerakan
Orang akan memberikan banyak perhatian kepada benda yang bergerak.
Contoh:
Mengajar sambil bergerak lebih menarik daripada duduk saja, dari gerakan–gerakan itu akan timbul suatu persepsi.
Faktor- faktor dari dalam yang mempengaruhi persepsi adalah Belajar dan persepsi.
Contoh :
Seorang
anak yang telah diajari oleh orang tuanya bahwa daging babi itu haram
dan liur anjung itu najis, maka pada diri anak akan timbul persepsi
bahwa anjing dan babi itu harus dujauhi.
Motivasi dan persepsi
Motivasi mempengaruhi terjadinya persepsi .
Contoh :
membicarakan
masalah seks pada masyarakat yang tabu akan lebih menarik perhatian
tetapi bagi masyarakat yang sudah biasa hal tersebut tidak akan menarik
Kepribadian dan persepsi
Kepribadian, nilai-nilai dan juga termasuk usia akan mempengaruhi persepsi seseorang,.
Contoh;
pada usia-usia tua lebih senang dengan musik-musik klasik, sedang pada usia muda lebih senang pada jenis musik yang lain.
Pengorganisasian persepsi terdiri dari beberapa hal yaitu Kesamaan dan ketidaksamaan.
Suatu
objek yang mempunyai kesamaan dan ketidaksamaan ciri akan dipersepsi
sebagai objek yang berhubungan dan ketidak berhubungan, artinya objek
yang mempunyai ciri yang sama dipersepsikan ada hubunganya, sedangkan
objek yang mempunyai ciri yang tidak sama adalah terpisah/ tidak ada
hubugannya.
Contoh :
Di
lingkungan suatu departemen / sekolah para karyawannya memakai
seragam putih abu-abu, kalau mereka keluar dari llingkungannya, persepsi
orang pastilah orang itu adalah pegawai departemen itu.
Kedekatan dalam ruang
Objek
atau peristiwa yang dilihat oleh orang karena adanya kedekatan dalam
ruang tertentu, akan dengan mudah diartikan sebagai objek atau peristiwa
yang ada hubungannya
Contoh:
Seorang laki-laki, perempuan , dan dua orang anak yang menunggu bis di halte, akan disangka mereka adalah famili.
Kedekatan dalam waktu
Objek atau peristiwa juga dilihat sebagai hal yang mempunyai hubungan karena adanya kedekatan atau kesamaan dalam waktu.
Contoh:
dua
peristiwa yang terjadi berturu-turut sering dihubung-hubungkan sebagai
sebab dan akibat, jika kemerosotan produkasi kemudian diikuti dengan
pergantian pejabat yang bertanggungjawab, maka akan dilihat pergantian
pejabat itu sebagi akaibat dari kemorosotan produksi.
ATRIBUSI
Pengertian Atribusi
Sifat yang menjadi ciri khas suatu benda atau orang
Suatu proses bagaimana seseorang mencari kejelasan sebab-sebab dari prilakui orang lain
Sebuah
teori kognitif yang telah digunakan untuk menjelaskan bagaimana
seorang menejer menginterpretasikan informasi mengenai kinerja seorang
bawahan dan memutuskan bagimana akan bereaksi terhadap bawahan tersebut.
Contoh :
dalam
kehidupan sehari hari, sering mengamati perilaku orang lain namun
tidak berusaha mencari kejelasan apa yang menyebabkan perilaku orang
tersebut menjadi seperti itu dan tidak jarang dalam mempersepsikan
perilaku orang lain sesuai dengan gambaran yang hanya terlihat saja.,
contoh bila melihat seseorang memakai baju merah, orang tersebut
dipersepsikan sedang senang hatinya atau sedang jatuh cinta,
kenyataannya apakah seperti itu ? bisa saja orang yang memakai baju
merah itu karena dia suka dengan warna merah
Teori atribusi
Teori penyimpulan terkait (correspondence Inference)
Bahwa
perilaku orang lain merupakan sumber informasi yang kaya, yaitu
perilaku yang timbul karena kemampuan orang itu sendiri contoh kasir
yang cemberut atau satpam yang tersenyum menurut teori sumber perhatian
dalam kesadaran (conscious intentional resources) Bahwa proses persepsi
terjadi dalam kognisi (kesadaran) orang yang melakukan persepsi
(pengamat)
Teori atribusi yang lain yang dikemukakan oleh Kelley
& Micella, 1980 yaitu teori atribusi internal dan ekstenal, teori
yang berfokus pada akal sehat.
Menurut Baron & Byrne menjelaskan
beberapa sumber kesalahan atribusi, Kesalahan atribusi yang mendasar (
fundamental error) Yaitu kecenderungan yang menjadi faktor
penyebabnya faktor internal padahal penyebabnya mungkin dari faktor
eksternal seperti pengaruh adat, tradisi, kebiasaan masyarakat
Efek pelaku pengamat,
Yaitu proses persepsi tidak hanya berlaku pada antar pribadi, tetapi
berlaku juga antar kelompok, contoh: orang jatuh terpeleset kita
katakan tida hati-hati, tetapi jika kita yang jatuh maka kita akan
mengatakan lantainya licin.
Pengutamaan diri sendiri (self –serving biss) Yaitu kecenderungan untuk membenarkan dirinya sendiri dan orang lain dianggap salah