Selasa, 17 November 2015

YANG PENTING HATINYA BAIK

YANG PENTING HATINYA BAIK....??

Ini salah satu jurus pamungkas yang sering disampaikan orang ketika dia terjepit. Secara tabiat, manusia tidak mau disalahkan. Sekalipun dia bersalah. Hingga pada gilirannya, ketika dia memang benar-benar salah, dan tidak ada ruang untuk menghindar, dia akan membela hatinya, ’yang penting-kan hatiku baik.’

Anda mungkin pernah mendengar ketika ada seorang wanita diingatkan agar pakai jilbab, jangan mengumbar aurat. Gak gak papa, yang penting hatiku baik.

Jangan pacaran, itu mendekati zina. Gak papa, yang penting hatiku baik.

Jaga shalat, jangan sampai ditinggalkan. Gak shalat gak papa, yang penting hatiku baik.

Jangan percara paranormal. Itu bisa syirik. Gak papa, yang penting hatiku baik.

Sejuta kata ‘jangan’, bisa dimentahkan hanya dengan satu kata, ’yang penting hatiku baik.’ Kalo begitu, sampaikan saja, Pak Ustad, Tuan Guru, gak usah ngajar, gak usah dakwah. Hati umat sudah baik.

Jadi sebut saja, ini kalimat pembelaan.

Sebenarnya, semua orang sadar, bahwa hatilah yang menentukan baik dan buruknya anggota badan. Terlebih bagi mereka yang pernah mendengar hadis yang sangat terkenal,

Dari Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Ketahuilah bahwa dalam jasad ada segumpal darah. Jika segumpal darah ini baik, maka semua jasad jadi baik. Jika segumpal darah ini jelek, maka semua jasad jadi jelek. Itulah qolbu. (HR. Bukhari 52 & Muslim 1599)

Memahami prinsip ini, sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu mengatakan,

Hati adalah raja, sementara anggota badan adalah pasukannya. Apabila rajanya baik, maka pasukannya juga baik. Jika rajanya jahat, pasukannya juga jahat. (HR. Baihaqi dalam Syuabul Iman 104 dan Abdurrazaq dalam al-Mushannaf 20375)

Sebagai renungan

Dalam sebuah kerajaan, sang raja mengawasi dengan detail semua gerakan pasukannya. Dan diapun kuasa untuk mengendalikan seluruh pasukannya sesuai keinginannya.

Mungkinkan dalam kerajaan itu, ada pasukan yang melakukan perbuatan secara terang-terangan, dan perbuatanya bertentangan dengan keinginan sang raja??.

Saya yakin, semua sepakat menjawab, tidak ada.

Jika hati anda baik, mungkinkah anggota badan anda melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hati anda??

Apa yang anda lakukan, yang diwakili oleh gerakan semua anggota badan, adalah indikator bahwa apa yang tersimpan dalam hati anda, tidak jauh berbeda dengan apa yang anda nampakkan. Kecuali jika anda sedang tidur, hilang akal, darurat terpaksa, atau lupa. Di saat itulah, sang raja tidak sadar.

Dusta ketika ada orang yang bergelimang maksiat, tidak shalat, tidak puasa, sementara ketika diingatkan dia mengaku hatinya baik.

Apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? karena Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada. (QS. Al-Hajj: 46)

Allahu a’lam
Sohibul maktub baarokalloohu fikum

Senin, 13 April 2015

SESAAT

Manusia tinggal di dunia hanya untuk waktu yang singkat. Di sini, ia akan diuji, dilatih, kemudian meninggalkan dunia menuju kehidupan akhirat di mana ia akan tinggal selamanya. Harta benda serta kesenangan di dunia, walaupun diciptakan serupa dengan yang ada di akhirat, sebenarnya memiliki banyak kekurangan dan kelemahan karena harta benda dan kesenangan tersebut ditujukan hanya agar manusia mengingat hari akhirat.

Akan tetapi, orang yang ingkar tidak akan mampu memahami kenyataan ini sehingga mereka berperilaku seakan-akan segala sesuatu di dunia ini miliknya. Hal ini memperdaya mereka karena semua kesenangan di dunia ini bersifat sementara dan tidak sempurna, tidak mampu memuaskan manusia yang diciptakan untuk keindahan kesempurnaan abadi, yaitu Allah. Allah menjelaskan betapa dunia merupakan tempat sementara yang penuh dengan kekurangan,

“Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.?? (al-Hadiid: 20)

Seperti yang tertulis dalam Al-Qur`an, orang-orang musyrik hidup hanya untuk beberapa tujuan, seperti kekayaan, anak-anak, dan berbangga-bangga di antara mereka. Dalam ayat lain, dijelaskan tentang hal-hal yang melenakan di dunia,

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik (surga). Katakanlah, ‘Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?' Untuk orang-orang yang bertaqwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.?? (Ali Imran: 14-15)

Sebenarnya, kehidupan di dunia tidak sempurna dan tidak berharga dibandingkan kehidupan abadi di akhirat. Untuk menggambarkan hal ini, dalam bahasa Arab, dunia mempunyai konotasi “tempat yang sempit, gaduh dan kotor??. Manusia menganggap usia 60-70 tahun di dunia sangat panjang dan memuaskan. Akan tetapi, tiba-tiba kematian datang dan semua terkubur di liang lahad. Sebenarnya, ketika kematian mendekat, baru disadari betapa singkatnya waktu di dunia. Pada hari dibangkitkan, Allah akan bertanya kepada manusia.

“Allah bertanya, ‘Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab, ‘Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman, ‘Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui.' Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami??? ( al-Mu'minuun: 112-115)

Mengabaikan Allah dan tidak mengacuhkan kehidupan akhirat, sepanjang hidup mengejar keserakahan dunia, berarti hukuman abadi di dalam api neraka. Orang-orang yang berada di jalan ini digambarkan Al-Qur`an sebagai “orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat?? . Bagi mereka, Allah memutuskan, “Maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong.?? (al-Baqarah: 86)

“Sesungguhnya, orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan.?? (Yunus: 7-8)

Bagi mereka yang lupa bahwa dunia merupakan tempat sementara dan mereka yang tidak memperhatikan ayat-ayat Allah, tetapi merasa puas dengan permainan dunia dan kesenangan hidup, menganggap memiliki diri mereka sendiri, serta menuhankan diri sendiri, Allah akan memberikan hukuman yang berat. Al-Qur`an menggambarkan keadaan orang yang demikian,

“Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya).?? (an-Naazi'aat: 37-39)

Semoga bisa menambah wawasan .. dan menyegarkan ingatan kita kembali .. tentang pentingnya mempersiapkan bekal untuk perjalanan hidup yang selanjutnya...

Burung Hantu Istimewa

  Burung Hantu