tag:blogger.com,1999:blog-24060695048386871562024-02-19T10:18:26.712+07:00Haris Suryasmin TDTentang Cara BerfikirHaris Suryasmin TDhttp://www.blogger.com/profile/00861569202839070325noreply@blogger.comBlogger288125tag:blogger.com,1999:blog-2406069504838687156.post-67482168019332675502020-10-22T21:10:00.004+07:002020-10-22T21:10:41.666+07:00Burung Hantu Istimewa<p> <a href="https://youtu.be/12I5wNo_W4k">Burung Hantu</a></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/12I5wNo_W4k" width="320" youtube-src-id="12I5wNo_W4k"></iframe></div><br /><p><br /></p>Haris Suryasmin TDhttp://www.blogger.com/profile/00861569202839070325noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2406069504838687156.post-54778302019615917982020-10-22T21:08:00.002+07:002020-10-22T21:08:33.644+07:00قل ياعظيم<p> <a href="https://youtu.be/4Hs-Y46w1dU">قل ياعظيم</a></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/4Hs-Y46w1dU" width="320" youtube-src-id="4Hs-Y46w1dU"></iframe></div><br /><p><br /></p>Haris Suryasmin TDhttp://www.blogger.com/profile/00861569202839070325noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2406069504838687156.post-54521586234649419402020-08-19T20:30:00.001+07:002020-08-19T20:30:09.250+07:00GARA-GARA ISTIGHFAR <div>GARA-GARA ISTIGHFAR</div><div><br></div><div> </div><div>Imam Ahmad bin Hambal رحمه الله (murid Imam Syafi'i) dikenal juga sebagai Imam Hambali.</div><div><br></div><div>Dimasa akhir hidup beliau bercerita,</div><div>“Satu waktu (ketika saya sudah usia tua) saya tidak tau kenapa ingin sekali menuju satu kota di Irak..”</div><div><br></div><div>Padahal tidak ada janji sama orang dan tidak ada hajat..</div><div><br></div><div>Akhirnya Imam Ahmad pergi sendiri menuju ke kota Bashroh.</div><div>Beliau bercerita,</div><div>“Pas tiba disana waktu Isya', saya ikut shalat berjamaah isya di Masjid, hati saya merasa tenang, kemudian saya ingin istirahat..”</div><div><br></div><div>Begitu selesai shalat dan jamaah bubar, imam Ahmad ingin tidur di Masjid.</div><div><br></div><div>Tiba-tiba Marbot Masjid datang menemui imam Ahmad sambil bertanya,</div><div>“Kenapa syaikh, mau ngapain disini..?”</div><div>(kata "syaikh" bisa dipakai untuk 3 panggilan,</div><div>- bisa untuk orang tua,</div><div>- orang kaya,</div><div>- ataupun orang yang berilmu.</div><div>Panggilan Syaikh dikisah ini panggilan sebagai orang tua, karena taunya sebagai orang tua).</div><div><br></div><div>Marbot tidak tau kalau beliau adalah Imam Ahmad.</div><div><br></div><div>Dan Imam Ahmad pun tidak memperkenalkan siapa dirinya.</div><div><br></div><div>Di Irak, semua orang kenal siapa imam Ahmad, seorang ulama besar dan ahli hadits, sejuta hadits dihafalnya, sangat sholeh dan zuhud. Zaman itu tidak ada foto sehingga orang tidak tau wajahnya, cuma namanya sudah terkenal.</div><div><br></div><div>Kata imam Ahmad,</div><div>“Saya ingin istirahat, saya musafir..”</div><div><br></div><div>Kata Marbot,</div><div>“Tidak boleh, tidak boleh tidur di Masjid..”</div><div><br></div><div>Imam Ahmad bercerita,</div><div>“Saya didorong-dorong oleh orang itu disuruh keluar dari Masjid..</div><div>Setelah keluar masjid, dikunci pintu Masjid..</div><div>Lalu saya ingin tidur di teras masjid..”</div><div><br></div><div>Ketika sudah berbaring di teras Masjid Marbotnya datang lagi, marah-marah kepada Imam Ahmad.</div><div><br></div><div>“Mau ngapain lagi syaikh..?”</div><div>Kata Marbot. </div><div><br></div><div>“Mau tidur, saya musafir..”, kata imam Ahmad.</div><div><br></div><div>Lalu marbot berkata,</div><div>“Di dalam Masjid gak boleh, di teras masjid juga gak boleh..”</div><div><br></div><div>Imam Ahmad diusir.</div><div><br></div><div>Imam Ahmad bercerita,</div><div>“Saya didorong-dorong sampai jalanan..”</div><div><br></div><div>Disamping Masjid ada penjual roti (rumah kecil sekaligus untuk membuat dan menjual roti).</div><div><br></div><div>Penjual roti ini sedang membuat adonan, sambil melihat kejadian imam Ahmad didorong-dorong oleh Marbot tadi.</div><div><br></div><div>Waktu imam Ahmad sampai di jalanan, penjual roti itu memanggil dari jauh,</div><div>“Mari syaikh, anda boleh nginap di tempat saya, saya punya tempat, meskipun kecil..”</div><div><br></div><div>Kata imam Ahmad,</div><div>“Baiklah..”</div><div><br></div><div>Imam Ahmad masuk ke rumahnya, duduk dibelakang penjual roti yang sedang membuat roti (dengan tidak memperkenalkan siapa dirinya, hanya bilang sebagai musafir).</div><div><br></div><div>Penjual roti ini punya perilaku tersendiri, kalau imam Ahmad ngajak ngomong, dijawabnya.</div><div>Kalau tidak, dia terus membuat adonan roti sambil melafalkan istighfar ‘Astaghfirullah’,</div><div>- saat Naruh garam astaghfirullah,</div><div>- mecahin telur astaghfirullah,</div><div>- campur gandum astaghfirullah. Senantiasa mendawamkan istighfar. Sebuah kebiasaan mulia.</div><div><br></div><div>Imam Ahmad memperhatikan terus.</div><div><br></div><div>Lalu imam Ahmad bertanya,</div><div>“Sudah berapa lama kamu lakukan ini..?”</div><div><br></div><div>Orang itu menjawab,</div><div>“Sudah lama sekali syaikh, saya menjual roti sudah 30 tahun, jadi semenjak itu saya lakukan..”</div><div><br></div><div>Imam Ahmad bertanya,</div><div>“ma tsamarotu fi'luk..?”</div><div>(apa hasil dari perbuatanmu ini..?)</div><div><br></div><div>Orang itu menjawab,</div><div>“Lantaran wasilah istighfar tidak ada hajat yang saya minta, kecuali pasti dikabulkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala ﷻ..</div><div>Semua yang saya minta (ya Allah) langsung diterima..”</div><div><br></div><div>Memang Nabi Muhammad ﷺ pernah bersabda,</div><div>“Siapa yang menjaga istighfar, maka Allah Ta'ala ﷻ akan menjadikan jalan keluar baginya dari semua masalah..</div><div>Dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala ﷻ akan berikan rizki dari jalan yang tidak disangka-sangkanya..”</div><div><br></div><div>Lalu orang itu melanjutkan,</div><div>“Semua dikabulkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala ﷻ kecuali satu..</div><div>Masih satu yang belum Allah Ta'ala ﷻ kasih..”</div><div><br></div><div>Imam Ahmad penasaran lantas bertanya,</div><div>“Apa itu..?”</div><div><br></div><div>Kata orang itu,</div><div>“Saya minta kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala ﷻ supaya dipertemukan dengan imam Ahmad..”</div><div><br></div><div>Seketika itu juga imam Ahmad bertakbir,</div><div>“Allahu Akbar..!</div><div>Allah Subhanahu Wa Ta'ala ﷻ telah mendatangkan saya jauh dari Bagdad pergi ke Bashroh dan bahkan sampai didorong-dorong oleh Marbot Masjid itu sampai ke jalanan karena istighfarmu..!”</div><div><br></div><div>Penjual roti terperanjat, memuji Allah, ternyata yang didepannya adalah Imam Ahmad..</div><div><br></div><div>Wallahu'alam..</div><div><br></div><div>اللهم صل على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEDhzTnO0pWRUuOhVZi_TxNU7wqPJuo2_0otggQLDf0lLTlLAW1yazYvlLzQQ8CsSR5R7ky20jdxQLSKUU0mX0m3zhScvudl_-GC5i3CA64x0BCdRzq8PQ2ts5x-mw27P3qrjhK7RGCUY/s1600/1597843797661168-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEDhzTnO0pWRUuOhVZi_TxNU7wqPJuo2_0otggQLDf0lLTlLAW1yazYvlLzQQ8CsSR5R7ky20jdxQLSKUU0mX0m3zhScvudl_-GC5i3CA64x0BCdRzq8PQ2ts5x-mw27P3qrjhK7RGCUY/s1600/1597843797661168-0.png" width="400">
</a>
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgtoeFyNsE3uW88HM1LXV0eN3GK5h3ljI3lrf4ZVf4Edgvyxf09E3ECLfLGtYDuJNnJNKLwRUJq0gkga5sibFJMlBsWW1X5Ebc4Wp7QU_LP96fo47Tlh8nor4qoQM96t2fWqJLzzQCiaI/s1600/1597843785019816-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgtoeFyNsE3uW88HM1LXV0eN3GK5h3ljI3lrf4ZVf4Edgvyxf09E3ECLfLGtYDuJNnJNKLwRUJq0gkga5sibFJMlBsWW1X5Ebc4Wp7QU_LP96fo47Tlh8nor4qoQM96t2fWqJLzzQCiaI/s1600/1597843785019816-1.png" width="400">
</a>
</div><br></div>Haris Suryasmin TDhttp://www.blogger.com/profile/00861569202839070325noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2406069504838687156.post-55150779804660239102020-08-14T15:42:00.001+07:002020-08-14T15:42:34.040+07:00GANTI ISTRIMU<div><b>" GANTI ISTRIMU."</b></div><div><br></div><div>Pada suatu ketika, Nabi Ibrahim datang ke Mekkah untuk mengunjungi anaknya, yaitu Nabi Isma’il. Akan tetapi, Nabi Isma’il saat itu sedang tidak berada di rumah. Ia sedang pergi berburu. Nabi Ibrahim menemui istri Nabi Isma’il dan bertanya ke mana suaminya dan apa pekerjaannya.</div><div><br></div><div>Maka istri Nabi Isma’il menceritakan bahwa suaminya pergi berburu dan kehidupan mereka sangat sulit. Maka Nabi Ibrahim berkata kepadanya, “Apabila suamimu datang, sampaikan salam dariku dan katakan agar ia mengganti palang pintu rumahnya.”</div><div><br></div><div>Kemudian Nabi Ibrahim segera pulang. Tatkala Nabi Isma’il telah datang, ia seakan merasakan sesuatu, maka ia bertanya kepada istrinya.</div><div><br></div><div>Istrinya lalu bercerita, “Tadi ada seorang tua datang yang sifatnya demikian (ia menyebutkan sifat-sifat Nabi Ibrahim). Ia bertanya tentang engkau dan aku kabarkan kepadanya. Dia juga bertanya tentang kehidupan kita dan aku kabarkan bahwa sesungguhnya kita dalam kesulitan. Dia menitip salam untukmu dan mengatakan agar engkau mengganti palang pintu rumahmu.”</div><div><br></div><div>Maka Nabi Isma’il pun berkata, “Dia adalah ayahku, dan engkaulah yang dimaksud dengan palang pintu itu. Kembalilah engkau kepada orang tuamu (Nabi Isma’il menceraikan istrinya, ed.)!”</div><div><br></div><div>Kemudian Nabi Isma’il menikah lagi dengan wanita lain. Setelah itu, Nabi Ibrahim datang lagi pada waktu yan lain, dan Nabi Isma’il juga kebetulan sedang pergi berburu. Maka Nabi Ibrahim menemui istri Nabi Isma’il dan bertanya tentang Nabi Isma’il. Maka istrinya bersyukur kepada Allah dan juga menceritakannya.</div><div><br></div><div>Kemudian Nabi Ibrahim menanyakan tentang kehidupan mereka. Istri Nabi isma’il menceritakan bahwa kehidupan mereka penuh dengan nikmat dan kebaikan. Istri Nabi isma’il tersebut adalah seorang wanita yang baik, yang bersyukur kepada Allah dan juga kepada suaminya. Kemudian Nabi Ibrahim berkata kepadanya, “Jika suamimu datang, sampaikanlah salam kepadanya dan katakan kepadanya agar ia mengokohkan palang pintu rumahnya.”</div><div><br></div><div>Setelah itu, Nabi Ibrahim pun segera pulang.</div><div><br></div><div>Maka tatkala Nabi Isma’il pulang, ia bertanya kepada istrinya, “Apakah tadi ada yang mengunjungimu?</div><div><br></div><div>Istrinya menjawab, “Tadi datang kepadaku seorang tua yang keadaannya demikian….”</div><div><br></div><div>Nabi Isma’il bertanya, “Apakah ada sesuatu yang ia katakan kepadamu?”</div><div><br></div><div>Istrinya menjawab, “Dia bertanya kepadaku tentang dirimu, dan aku pun menceritakannya. Dan ia bertanya pula tentang kehidupan kita, maka aku sampaikan bahwa kita berada dalam kenikmatan, dan aku mengucapkan syukur memuji Allah.”</div><div><br></div><div>Nabi Isma’il bertanya lagi, “Kemudian apalagi yang ia katakan?”</div><div><br></div><div>Istrinya menjawab, “Ia menitipkan salam untukmu dan memerintahkannmu untuk mengokohkan palang pintu rumahmu.”</div><div><br></div><div>Nabi Isma’il lantas berkata, “Dia adalah ayahku, dan engkau adalah palang pintu itu. Ia memerintahkan agar aku tetap mempertahankanmu (sebagai istri).”</div><div><br></div><div>(HR. Al Bukhari no. 3364).</div><div><br></div><div>Pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini:</div><div><br></div><div>Banyak berkeluh kesah kepada manusia adalah perbuatan tercela.</div><div><br></div><div>Jangan suka menceritakan aib keluarga, apalagi terhadap orang yang baru dikenal.</div><div><br></div><div>Bersyukur kepada Allah serta bersyukur kepada manusia adalah akhlak yang terpuji.</div><div><br></div><div>Termasuk sifat istri shalihah adalah bersyukur kepada Allah kemudian bersyukur kepada suami.</div><div><br></div><div><i>Sumber: Kisah-Kisah Pilihan untuk Anak Muslim Seri-4, karya Ummu Usamah ‘Aliyyah, Ummu Mu’adz Rofi’ah, dkk. Mei 2007. Penerbit Darul Ilmi, Yogyakarta.</i></div><div><i><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicBpwNLbScTVKMpo4aOygxAQ5Y2LH289javhJ6NQ95cHlz8QAa4Z5KQu1RtlhMpqVs1AcEMYvdv_LehciJ4EO31kHfx9p5WhrK7mBfBLXkNHQlYCfBnA2iaioIb-pXh2VficWveGm7kfA/s1600/1597394538317590-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicBpwNLbScTVKMpo4aOygxAQ5Y2LH289javhJ6NQ95cHlz8QAa4Z5KQu1RtlhMpqVs1AcEMYvdv_LehciJ4EO31kHfx9p5WhrK7mBfBLXkNHQlYCfBnA2iaioIb-pXh2VficWveGm7kfA/s1600/1597394538317590-0.png" width="400">
</a>
</div><br></i></div>Haris Suryasmin TDhttp://www.blogger.com/profile/00861569202839070325noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2406069504838687156.post-44039889774422700732020-08-09T22:52:00.001+07:002020-08-09T22:52:48.953+07:00SHOLAWAT TANZIL<div><b>BACA SHOLAWAT INI SEKALI SEUMUR HIDUP,, DIJAMIN DAPAT SYAFA'AT ROSULULLOH</b></div><div><b><br></b></div><div><b>SHOLAWAT TANZIL</b></div><div><b><br></b></div><div><b>ZAWIYYAH SHUFIYYAH</b></div><div><br></div><div>NABI Muhammad Shollallohu 'alaihi wasallam diberi kemuliaan oleh Alloh Subhanahu wa Ta'ala untuk memberi syafaat kepada umatnya di hari kiamat, di mana tak seorangpun bisa memberi pertolongan bahkan orangtua kita sekalipun.</div><div><br></div><div>Semua manusia akan dikumpulkan berdasar amal perbuatannya selama di dunia untuk kemudian dipertanggungjawabkan di hadapan Alloh Ta'ala.</div><div><br></div><div>Sebagai umat Nabi Muhammad, sejatinya kita banyak bersholawat kepadanya. Tak ada alasan bagi kita untuk malas menyanjung beliau sebagai pembawa risalah tauhid ke dunia melalui perantaraan Malaikat Jibril. Alloh dan malaikatnya saja selalu bersholawat kepada sang penghulu dan penutup para nabi itu.</div><div><br></div><div>Alloh Ta’ala berfirman dalam Alquran dalam Surah Al-Ahzab ayat 56:</div><div><br></div><div>إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا</div><div><br></div><div>Artinya: “Sesungguhnya Alloh dan para malaikat-Nya bersholawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kalian kepada Nabi (Muhammad) dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya,” (QS. Al-Ahzab: 56).</div><div><br></div><div>Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam pun bersabda:</div><div><br></div><div>أَكْثِرُوا الصَّلاَةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةَ الْجُمُعَةِ، فَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرًا</div><div><br></div><div>Artinya: “Perbanyaklah kalian membaca sholawat kepadaku pada hari dan malam Jumat, barangsiapa yang bersholawat kepadaku sekali, niscaya Alloh bersholawat kepadanya sepuluh kali," (HR. Al-Baihaqi (III/249).</div><div><br></div><div>Setiap muslim tentu mendambakan syafaat Nabi Muhammad. Namun, untuk menggapainya tidaklah mudah. Satu-satunya amalan paling dicintai dan pasti sampai kepada Nabi ialah membaca sholawat. Maka sering-seringlah membaca sholawat kepada Nabi Muhammad bila ingin mendapat syafaatnya yang agung.</div><div><br></div><div>Sholawat kepada Nabi Muhammad tentu memiliki keutamaan yang besar dan menghasilkan manfaat banyak di dunia dan akhirat bagi orang-orang yang rajin membacanya.</div><div><br></div><div>Banyak bacaan sholawat yang masyhur dibaca oleh kaum muslimin, baik bersumber dari hadits maupun para ulama salafunas sholih. Salah satu sholawat yang memiliki faidah luar biasa adalah Sholawat Tanzil.</div><div><br></div><div>Dai kharismatik yang juga pimpinan Yayasan Al Fachriyah, Habib Jindan bin Novel bin Salim Jindan mengatakan, ada sebuah sholawat yang apabila dibaca sekali seumur hidup, maka si pembaca dijamin akan mendapat syafaat Nabi Muhammad kelak di hari kiamat.</div><div><br></div><div>Pendakwah lulusan Daarul Musthofa, Hadhramaut, Yaman itu menukil dari Kitab Nashaihud Diniyyah Wal Washayal Imaniyah, karya Al-Habib 'Abdullah bin 'Alawi Al-Haddad, seorang ulama besar abad 17, disebutkan bahwa jika sholawat ini dibaca minimal satu kali saja sepanjang hayat, maka kelak ia akan mendapat syafaat Rosululloh.</div><div><br></div><div>Disebutkan bahwa Nabi Shollallohu 'alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa mengucapkan ;</div><div> اللهم صل على سيدنا محمد وأنزله المقعد المقرب عندك يوم القيامة </div><div>maka wajiblah ia mendapat syafaatku,”.</div><div><br></div><div>Berikut bacaan sholawat tersebut beserta artinya:</div><div><br></div><div>اللهم صل على سيدنا محمد وأنزله المقعد المقرب عندك يوم القيامة</div><div><br></div><div>(Allohumma sholli ‘ala Sayyidina Muhammad wa Anzilhu al-Maq’adal Muqorrob ‘indaka yaumal qiyaamah).</div><div><br></div><div>Artinya: "Ya Alloh berilah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan tempatkan dia di tempat yang dekat di sisi Mu pada hari kiamat,"</div><div><br></div><div>"(Sholawat) Ini manfaat dan berguna. Jika kita ingin syafaatnya Rosululloh maka baca sholawat ini yang diajarin oleh baginda Rosululloh. Semoga kita bisa mengamalkannya," ujar Habib Jindan dalam sebuah ceramahnya, dikutip dari channel YouTube Pecinta Rasulullah SAW.</div><div><br></div><div>#SholluAlanNabiMuhammadﷺ</div><div><br></div><div>اللهم صل على سيدنا محمد وأنزله المقعد المقرب عندك يوم القيامة</div><div><br></div><div>(Allohumma sholli ‘ala Sayyidina Muhammad wa Anzilhu al-Maq’adal Muqorrob ‘indaka yaumal qiyaamah).</div><div><br></div><div>Artinya: "Ya Alloh berilah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan tempatkan dia di tempat yang dekat di sisi Mu pada hari kiamat,"</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIwkK41HyA0y0WgXkniHM8N6hyWg4mhsz2RCF3Q1i-PI0xjGuDCi6Abcy2Kyq0lH2ogdtFqOGx5Wdhn0DyMWOa8br_TGUR7FXGvPnvY1RBDZLa3RrBH929oBmvPEa-Es3EkCCr37FgV9c/s1600/1596988362585746-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIwkK41HyA0y0WgXkniHM8N6hyWg4mhsz2RCF3Q1i-PI0xjGuDCi6Abcy2Kyq0lH2ogdtFqOGx5Wdhn0DyMWOa8br_TGUR7FXGvPnvY1RBDZLa3RrBH929oBmvPEa-Es3EkCCr37FgV9c/s1600/1596988362585746-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div>Haris Suryasmin TDhttp://www.blogger.com/profile/00861569202839070325noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2406069504838687156.post-8602534063659619932020-07-15T04:23:00.001+07:002020-07-15T04:23:22.756+07:00Ketika Rasulullah Terluka Dalam Perang Uhud<div><b>Ketika Rasulullah Terluka Dalam Perang Uhud</b><br></div><div><br></div><div>بسم الله الرحمن الرحيم</div><div><br></div><div>Saat Rasulullahﷺ terluka</div><div>Gigi geraham beliau patah, bibir bawahnya sobek, dahi dan keningnya yg mulia juga bercucuran darah.</div><div><br></div><div>Rasulullah ﷺ malah tak henti hentinya menadahi tetesan darah itu dan mengusapkan ke dadanya agar jangan menetes ke tanah walau dalam keadaan genting sekalipun.</div><div><br></div><div>Setelah perang mulai reda seorang Sahabat memberanikan diri bertanya perihal perilaku baginda tersebut;</div><div>⠀</div><div>Dengan lemah lembut Rasulullah ﷺ pun menjawab :</div><div>Aku mndengar apa yang tidak kalian dengar,,</div><div>Malaikat penjaga gunung berkata: kalau ada setetes darahku menyentuh bumi, maka Allah SWT akn menurunkn adzab dari langit kepada mereka yang memerangiku.</div><div><br></div><div>Mendengar jawaban itu para Sahabat kembali bertanya, "Mengapa engkau tidak mendoakan para musuh Allah itu supaya celaka?</div><div>⠀</div><div>Rasulullah ﷺ kembali menjawab:</div><div>Sungguh aku tidak diutus untuk melaknat, tetapi berdakwah dan menyebarkn Rahmat kepada Semesta alam. ⠀</div><div>⠀</div><div>“Ya Raab berilah Hidayah kepada mereka, karena sesungguhnya mereka tdk mngetahui."</div><div><br></div><div>SEMOGA KITA MENDAPATKAN SYAFA'ATNYA DI YAUMIL MAHSYAR... .Aamiin...</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVFFl_C7NdP8lTK0zrt1MbsrW_1vFU2rX9bwiRLfKul9l75QiSaJ_5I4Mam4QPbCFomFF16EoevD3eXaoQUAXR_wZ6NHbIw595eTLsrKbBxzxaKXdAhe9tiaNI8vl2MWzueOyDFwLGjkA/s1600/1594761791910600-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVFFl_C7NdP8lTK0zrt1MbsrW_1vFU2rX9bwiRLfKul9l75QiSaJ_5I4Mam4QPbCFomFF16EoevD3eXaoQUAXR_wZ6NHbIw595eTLsrKbBxzxaKXdAhe9tiaNI8vl2MWzueOyDFwLGjkA/s1600/1594761791910600-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div>Haris Suryasmin TDhttp://www.blogger.com/profile/00861569202839070325noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2406069504838687156.post-66781892561569973102020-07-08T11:12:00.001+07:002020-07-08T11:12:34.385+07:00PENTINGNYA MENJAGA ADAB TERHADAP GURU<div>KISAH TRAGIS SANTRI YANG HAFAL KITAB TUHFATUL MUHTAJ YANG JADI PENJUAL ARANG<br></div><div><br></div><div>الأدب قبل العلم </div><div><br></div><div>Dahulukan akhlak sebelum ilmu</div><div> </div><div> بالأدب تفهم العلم </div><div><br></div><div>Dengan ahlaklah kamu bisa memahami ilmu</div><div><br></div><div>Kisah tragis dari seorang Santri yang sangat pandai namun ia tidak memiliki Etika (Adab) kepada gurunya sendiri.</div><div> </div><div>Kisah ini kita dapatkan dari guru kita Syidi Syeikh Muhammad bin Ali Ba’atiyah beliau dari gurunya Al-Allamah Al-Habib Abdullah bin Shodiq Al-Habsyi, beliau dari gurunya Al-Allamah Al-Habib Abdullah bin Umar As-Syathiri sekaligus beliau tokoh yang dimaksud dalam kisah ini.</div><div><br></div><div>Dikisahkan di Tarim Yaman terdapat suatu pesantren yang bernama “Rubath Tarim”, Pesantren ini telah melahirkan puluhan ribu Ulama’ yang tersebar di seluruh Dunia. Di sana para Santri diajarkan berbagai macam ilmu, khususnya spesifikasi Ilmu Fiqh sebagai keunggulannya.</div><div><br></div><div>Di pesantren itu pula ada seorang Santri anggap saja namanya “Fulan”, si Fulan ini merupakan seorang Santri yang sudah menetap selama 13 tahun bersama Al-Habib Abdullah bin Umar As-Syathiri dan sangat cerdas, kuat hafalannya, tangkas dan rajin hingga dikatakan bahwa ia menjadi Santri yang sudah mencapai derajat Mufti, saking pintarnya. ia juga hafal semua Mas’alah Fiqhiyah yang terdapat dalam kitab “Tuhtatul Muhtaj”, sebuah kitab yang tebalnya 10 jilid cetakan Darud Diya' atau 4 jilid cetakan Darul Kutub Ilmiyah. </div><div><br></div><div>Kesehariannya di Pesantren, si Fulan ini disukai oleh teman-temannya sebab ia dibutuhkan oleh rekannya untuk menjelaskan pelajaran yang belum difahami serta mengajar kitab kitab lainnya. 13 tahun menjadi Santri Rubath Tarim tentu saja hampir dipastikan kapasitasnya, ia termasuk Ulama’ Besar. Namanya pun tersohor hingga keluar Pesantren bahwa ia termasuk calon Ulama Besar yang akan muncul berikutnya.</div><div><br></div><div>Hingga akhirnya Syetan mengelabuhi si Fulan, iapun merasa orang yang paling Alim, bahkan ia merasa kualitas dirinya sejajar dengan kealiman Guru Besarnya. Tidak cukup sampai disitu, kesombongan itu berlanjut hingga ia berani memanggil Gurunya dengan namanya saja; “Ya Abdullah / Duhai Abdullah”!!!. Di mata para Ahli ilmu, hal ini sungguh suatu tindakan yang sangat sangat tercela dan kesombongan yang nyata.</div><div><br></div><div>قال سيدي الشيخ محمد بن علي باعطية الدوعني: </div><div>من نادى شيخه باسمه لم يمت حتى يذوق الفقر المعنوي من العلم </div><div><br></div><div>Barangsiapa yang memangil Gurunya dengan sebutan namanya langsung (tidak mengagungkannya ketika memanggil), maka dia tak akan meninggal kecuali sudah merasakan hidup yang faqir baik dalam ilmu maupun material.</div><div><br></div><div>Melihat kesombongan si Fulan, Al-Habib Abdullah As-Syathiri bersabar dan memilih diam saja. Sayyidi Syeikh Muhammad bin Ali Ba’atiyah mengatakan, “Diamnya seorang Guru saat muridnya tidak sopan kepada gurunya tetap akan mendapatkan Adzab dari Allah SWT.”</div><div><br></div><div>Kesombongan itupun berlanjut, si Fulan pada suatu hari akan keluar dari Rubath Tarim untuk menuju Kota Mukalla untuk berdakwah. Iapun keluar dari Pesantren begitu saja tanpa izin kepada Al-Habib Abdullah As-Syathiri, hingga pada saat “Madras Ribath” sebutan untuk Pengajian rutinan di Rubath Tarim, Al-Habib Abdullah As-Syathiri menanyakan perihal keberadaan si Fulan yang biasanya duduk di depan namun tidak nampak kelihatan.</div><div><br></div><div>“Kemanakah si Fulan ?.”</div><div><br></div><div>Sebagian Murid yang mengetahui menjawab, “Si Fulan sedang berdakwah ke Kota Mukalla.”</div><div><br></div><div>Al-Habib Abdullah As-Syathiri berkata, “Apakah dia izin kepadaku ?.”</div><div><br></div><div>Sontak Murid yang lain diam saja. Dan Habib Abdullah As-Syathiri kemudian berkata, "Baiklah, kalau begitu biarkan si Fulan pergi akan tetapi ilmunya tetap di sini !!!.”</div><div><br></div><div>Di sisi lain di Kota Mukalla Yaman, para ahli ilmu dan tholib ilim dan para pecinta Habib Abdullah As-Syathiri yang mendengar bahwa si Fulan Santri Senior Rubath Tarim akan mengisi ceramah di Masjid Baumar Mukalla Kodim, merekapun berbondong-bondong datang, mereka pun mempersilahkan si Fulan untuk memberikan ceramahnya.</div><div><br></div><div>Si Fulan naik kemimbar dan memulai isi ceramahnya, ia memulai dengan Basmalah, Hamdalah, Sholawat kepada Nabi SAW, Amma Ba’du. Kemudian ia membaca sebuah ayat :</div><div><br></div><div>وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون(٥٦) وما أريد منهم من رزق وما أريد أن يطعمون (٥٧) إن الله هو الرزاق ذو القوت المتين (٥٨) سورة الذاريات</div><div> </div><div>dan ingin menjelaskan ayat ini. namun ternyata dia terdiam seperti kayu yang berdiri tegak dan kebingungan tak mampu berbicara menjelaskan ayat tersebut. Hingga dia duduk lima menit, dia terdiam di hadapan jama’ah di hadapannya, dia menoleh ke jama'ah dan mereka juga memandang si Fulan. Hingga akhirnya dia duduk menangis karena semua ilmu yang pernah ia hafal hilang seketika. Bahkan kitab sekecil Safinatun Najah tak hafal satu kalimat pun, apalagi kitab Tuhfah ysng awalnya telah dihafal.</div><div><br></div><div>Ketika di Rubat Tarim dia bagaikan Unta yang sangat bagus mahal hargaya karena mempunyai keistimewaan dan kelebihan sendiri.</div><div><br></div><div>Jama’ah yang melihatnya jadi kaget melihat hal itu, salah satu ahli ilmu di Kota Mukalla yaitu Al-Habib Abdullah shodiq Al-Habsyi yang mana beliau pernah mondok mencari ilmu di Rubat Tarim selama 9 tahun, beliau mengerti bahwa pasti ada sesuatu yang tidak beres dari si Fulan. Kemudian datanglah kabar bahwasanya si Fulan telah Isa'atul Adab (Berbuat kurang baik terhadab Gurunya). </div><div><br></div><div>Ia pun bertanya pada si Fulan, setelah mendengar penjelasannya, si ahli ilmu menasehati agar ia (si Fulan) meminta maaf pada sang Maha Gurunya.</div><div><br></div><div>Memang karena sudah dikuasai oleh Syetan, iapun enggan untuk tawadlu’ dan meminta maaf pada sang Guru.</div><div>Hidupnya pun bertambah tragis, ilmunya sudah hilang dan tanpa ada keluarga yang mau menerimanya tanpa teman yang peduli pada nasibnya. Hingga ia hidup dalam keadaan sangat miskin di pinggiran Kota Mukalla dan sehari-hari menjadi penjual Arang di toko area Pasar.</div><div><br></div><div>Hingga akhir hayatnya ia hidup dalam keadaan miskin bahkan untuk sebuah kafan pun ia tak punya dan diberi sedekah oleh Ahlul Khoir yang dermawan. Innalillahi wa inna ilaihi roji’un.</div><div><br></div><div>Dan salah satu yang merawat jenazahnya dan memberi sumbangan kain kaffan dan pengurusan jenazah beliau adalah Al-Habib Abdullah shodiq Al-Habsyi.</div><div><br></div><div>Dari kisah ini, mari kita semua perbaiki Etika(Adab) kita kepada Guru kita dan kepada siapapun di sekitar kita meskipun kita sudah memiliki ilmu yang begitu banyak. Begitu pula mari kita saling Tawadlu’, merendahkan diri dan menjaga dari kesombongan yang bisa menghancurkan diri kita sendiri.</div><div><br></div><div>PESAN HIKMAH DARI CERITA DI ATAS :*</div><div><br></div><div>Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki berkata :</div><div><br></div><div>أغضب من الطالب الذی لا یحترم أستاذه ولوکان الأستاذ صاحبه</div><div><br></div><div>"Aku murka terhadap penuntut (ilmu) yang tidak menghormati Ustadznya, meskipun Ustadz tersebut adalah temannya sendiri.”</div><div><br></div><div>Imam Nawawi berkata :</div><div><br></div><div>ینبغی للمتعلم ان یتواضع لمعلمه ویتأدب معه وإن کان أصغر منه سنا وأقل شھرة ونسبا وصلاحا ؛ لتواضعه یدرک العلم</div><div><br></div><div>"Seyogyanya bagi seorang pelajar tawadlu’ (rendah hati) kepada Gurunya dan menjaga tata krama ketika bersamanya, meskipun Gurunya tersebut lebih muda, tidak begitu terkenal, nasabnya lebih rendah dan (mungkin) keshalehannya kalah dengan muridnya. Dengan tawadlu’ (rendah hati), niscaya ilmu akan ia dapatkan.”</div><div><br></div><div>Beliau juga berkata :</div><div><br></div><div>عقوق الوالدین تمحوه التوبة وعقوق الأستاذین لا یمحوه شیئ ألبتة</div><div><br></div><div>"Dosa durhaka kepada kedua orang tua bisa dihapus dengan bertaubat, sedangkan dosa durhaka kepada Guru sedikitpun tidak akan bisa dihapus.”</div><div><br></div><div>Al-habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad berkata :</div><div><br></div><div>وأضر شیئ علی المرید تغیر قلب الشیخ علیه، ولو اجتمع علی إصلاحه بعد ذلك مشایخ المشرق والمغرب لم یستطیعه إلا أن یرضي عنه شیخه</div><div><br></div><div>“Yang paling berbahaya bagi seorang Murid adalah berubahnya hati Guru kepada Muridnya (dari yang semula ridho menjadi murka). Andai saja semua Guru dari Timur dan Barat berkumpul untuk memperbaiki keadaan si Murid tersebut, maka mereka tidak akan mampu kecuali Gurunya tersebut telah ridho kepadanya.”</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEje67u6-DXjU1K9X3Q2p-rUmHSWl9Ig-aqfg2UKZeteitUflUrXgtlv_zjRn97VD7qwmiHZNjpTbrGdkPJVviWUssqW6WQljy57f1Z4ZTEo_5Ibkg-AwNvqGQlkw1iG2OCTLp1Zx6DngZk/s1600/1594181549673072-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEje67u6-DXjU1K9X3Q2p-rUmHSWl9Ig-aqfg2UKZeteitUflUrXgtlv_zjRn97VD7qwmiHZNjpTbrGdkPJVviWUssqW6WQljy57f1Z4ZTEo_5Ibkg-AwNvqGQlkw1iG2OCTLp1Zx6DngZk/s1600/1594181549673072-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div>Haris Suryasmin TDhttp://www.blogger.com/profile/00861569202839070325noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2406069504838687156.post-61634649763445684922020-05-25T17:24:00.001+07:002020-05-25T17:24:26.370+07:00TAFAKUR<div>إذا المرء لايرعاك إلّا تكلّـــــــفا || فدعه ولا تكثر عليه التأســـــفا</div><div><br></div><div>Jika seseorang menghormatimu hanya sekedar basa-basi, maka tinggalkan saja dan tak perlu kau kasihani ...</div><div><br></div><div>فما كل من تهواه يهواك قلبــه || ولا كل من صافيته لك قد صفا</div><div><br></div><div>Tidak semua yang kau kasihi mengasihimu, dan tidak pula setiap yang kau tulusi akan tulus kepadamu ...</div><div><br></div><div>إن الـمـعلم والطـبيب كـلاهـــما || لا ينصحـان إذا هـما لم يكــرما</div><div><br></div><div>فاصبر لدائك إن جفوت طبيبه || واقنع بجهلك إن جفوت معلمـا</div><div><br></div><div>Sesungguhnya guru dan dokter tak akan memberi nasehat bila tak dihormat ...</div><div><br></div><div>Terimalah penyakitmu bila kau acuhkan doktermu, dan terimalah bodohmu bila kau tentang gurumu ....</div><div><br></div><div>#RiyadhusSholihin</div><div>#JanganLupaTafakku</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNadnrmxTIoJAKQMPdkakbLNU5cRnVHCicboDfjvGAFGCAwAx2p9I61VnvSGn06FBAfKFPfCoTyKHvdiZttIBZ-eeRKIDA-YB7P8UTLWSicnVreq1Rym2HUnm6hpex9UI6A_n9acgstjw/s1600/1590402259349543-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNadnrmxTIoJAKQMPdkakbLNU5cRnVHCicboDfjvGAFGCAwAx2p9I61VnvSGn06FBAfKFPfCoTyKHvdiZttIBZ-eeRKIDA-YB7P8UTLWSicnVreq1Rym2HUnm6hpex9UI6A_n9acgstjw/s1600/1590402259349543-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div>Haris Suryasmin TDhttp://www.blogger.com/profile/00861569202839070325noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2406069504838687156.post-23141719488593221082020-05-18T01:51:00.001+07:002020-05-18T01:51:41.466+07:00Manaqib Sayyidah Khadijah Al-Kubroo<div>"Manaqib Sayyidah Khadijah Al- Kubroo" (dinukil dari Kitab Ad- Durruts Tsamiin 'ala Hidyatil Muhibbin Fii Manaqib As-Sayyidah Khadijah Ummal Mu'miniin susunan Ayah Guru Kubah (Guru Munawwar Kamp.Melayu)..Mudahan bagi yg membaca Manaqib ini diberkati Allah..aaamiin..</div><div><br></div><div>11 Ramadhan, hari ini tepat Haul Wanita Paling Mulia Istri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, "Ummanaa Khadijah Al-Kubroo, Al-F aatihah..</div><div>Assalaamu'alaiki Yaa Ummal Mu'miniin Sayyidatanaa Khadijah Al-Kubroo Radhiyallahu 'anhaa...</div><div><br></div><div>Sayyidah Khadijah adalah seorang perempuan yang mempunyai kemuliaan, beliau dilahirkan 15 tahun sebelum lahir Baginda Rasulullah, keturunannya daripada kaum Quraisy yang dihormati, beliau adalah seorang pedagang yang terkenal dan kaya raya. Manakala Allah menghendaki kepada beliau untuk mendapat</div><div>kemuliaan dunia dan akhirat, sampailah kabar kepada beliau akan seorang laki2 yang baik, akhlak terpuji dan jujur dikenal namanya</div><div>Muhammad Al-Amiin. Maka menawarkan Sayyidah Khadijah kepada Baginda Al-Amiin untuk didagangkan dagangannya, dengan gembira diterima tawaran itu oleh</div><div>Baginda Al-Amiin, kemudian berangkatlah Baginda Al-Amiin ke negeri Syam membawa dagangan Sayyidah Khadijah untuk dijualkan,</div><div>kemudian Sayyidah Khadijah menyuruh pembantunya Maysaroh supaya membantu Baginda Al-Amiin dalam perdagangannya. Ketika sampai di Syam semua dagangannya</div><div>habis laku dengan untung yang banyak, setelah itu kembali Baginda Al-Amiin ke Makkah, manakala sampai ke Makkah disambut oleh Sayyidah Khadijah dg senang gembira dan</div><div>ucapan terima kasih.</div><div><br></div><div>Setelah melihat kemuliaan dan kebaikan akhlak Baginda Al-Amiin serta keberhasilan dalam berdagang maka tertanam dihati Sayyidah Khadijah perasaan cinta dg Baginda Al-Amiin ditambah lagi cerita dari Maysaroh akan keajaiban yg terjadi pada Baginda Al-Amiin dalam perjalan berdagang ke negri Syam, diantaranya awan yg menaungi selama dalam perjalanan, unta yang tunduk dan patuh, perjalan yg cepat sampai dan mudah. Mendengar cerita yg demikian itu maka bertambah kuatlah cinta Sayyidah Khadijah kepada Baginda Al-Amiin, kemudian daripada itu menyuruh Sayyidah Khadijah akan Nafisah binti Umayah untuk menanyakan hal keadaan Baginda Al-Amiin, kemudian berangkatlah Nafisah kepada Baginda Al-Amiin dan bertanya:</div><div>"Wahai Baginda Al-Amiin apakah yang menegah engkau daripada berkawin? (Jawab Baginda) Aku tidak punya apa-apa, (Berkata Nafisah) Bagaimana kalau ada seorang perempuan yg baik akhlak, keturunannya mulia, elok rupanya dan kaya raya menginginkan diri engkau, (dijawab Baginda) siapakah?, (berkata Nafisah) Khadijah, (dijawab Baginda) sesungguhnya aku lihat Khadijah adalah seorang perempuan yg mulia, akhlak terpuji, bijaksana dan terpelihara dari pekerjaan kaum jahiliyyah.</div><div>Kemudian musyawarahlah Baginda Al-Amiin dg paman2 beliau dan mereka semua setuju, maka mendapatlah keberuntungan dunia akhirat Sayyidah Khadijah berkawin dg Muhammad Al-Amiin Khairul Bariyyah, kemudia datanglah pembesar2 kaum Quraisy menyaksikan perkawinan itu, lalu Abu Thalib paman Baginda berkata: "Segala puji bagi Allah yg telah menjadikan keturunan kami daripada dzurriyat Nabi Ibrahim 'alaihissalaam, menjadikan kami sebagai pembersih Baitullah, pelayan tanah haram dan pembear Quraisy, kemudian daripada itu anak saudaraku ini Muhammad bin Abdullah tidak ada bandingannya walaupun ia tidak kaya tetapi akhlaknya terpuji, keturunannya mulia, sesungguhnya telah meminang ia akan Khadijah binti Khuwailid dg mahar yg telah ditentukan, demi Allah kejadian ini sangat besar dan perkawinan ini sangat mulia. Kemudian berkata Waraqah bin Naufal: "Segala puji bagi Allah yg telah menjadikan keturunan kita daripada pembesar dan pemimpin Quraisy dan keturunan kalian semua daripada pembesar2 Quraisy yg mulia dan kami sangat gembira dengan terhubungnya kekeluargaan dg kalian, kemudian saksikanlah wahai kaum Quraisy bahwasanya aku kawinkan Khadijah bint Khuwailid dg Muhammad bin Abdillah dg maharnya 400 dirham.</div><div>Kemudian berkata Abu Thalib :</div><div>"Segala puji bagi Allah yg telah menghilangkan kesedihan dan kedukacitaan berkat perkawinan ini. Baginda kawin berumur 25 tahun, Sayyidah Khadijah berumur 40 tahun, maka mengadakan walimah Baginda dg menyembelih 2 ekor unta.</div><div>Dan adalah Sayyidah Khadijah salah seorang istri yg paling banyak membantu Baginda ketika Baginda pergi berkhalwat beribadah kepada Allah SWT, Sayyidah Khadijah menyiapkan makan dan keperluan Baginda, maka dg sabar dan ridho beliau menunggu Baginda pulang dan menyambut Baginda dg gembira, menghibur dan menyenangkan hati Baginda daripada kepayahan apabila datang dai Gua Hira, sampai kepada masanya Baginda bertemu dg Malaikat Jibril membawa wahyu yg pertama, maka pulanglah Baginda dg perasaan yg berbeda lalu beliau minta selimuti kepada Khadijah sambil berkata: Wahai Khadijah selimuti aku, Wahai Khadijah selimuti aku..sesungguhnya telah terjadi sesuatu yang luar biasa pada diriku, menjawab Khadijah dg kasih sayang lembut dan bijaksana: "Demi Allah sesungguhnya Allah tidak akan menjadikan engkau hina selamanya, Allah telah menjadikan engkau mulia dan seorang pemimpin, engkau telah menyambung shilaturrahiim, engkau telah memuliakan dan memberi makanan tamu2, engkau telah menolong orang yg kesusahan, engkau telah memberi hadiah pada org yg miskin, engkau telah menolong dan membela orang yang benar, tetaplah wahai anak pamanku engkau telah mendapat kegembiraan, demi Allah aku yakin bahwa Allah tidak akan memperbuat sesuatu kepada engkau melainkan kebaikan semua dan aku bersaksi bahwa engkau adalah Nabi akhir zaman da sekarang telah sampai masanya engkau datang, sesungguhnya telah memberi khabar akan aku oleh Rahib Buhaira dg kabar yg nyata dan menyuruh ia untuk mengawini engkau dua puluh tahun yg lalu.</div><div>Alangkah sempurna akal dan ilmu Sayyidah Khadijah, perkataan beliau telah menghibur dan menyenangkan hati Baginda, perkataan beliau telah membenarkan apa yg terjadi pada Baginda walaupun beliau sudah yakin lebih adahulu perkataan itu selalu diingat dan disebut oleh Baginda di hadapan para shohabat, karena itu beliau mendapat keistimewaan yg banyak tidak terhingga. Adapun sebahagian daripada keistimewaan Sayyidah Khadijah radhiyallahu 'anhaa:</div><div>* Awal2 orang yg masuk Islam, maka dg sebab iman Sayyidah Khadijah , Allah ringankan segala bebabn yg ada pada Baginda Rasulullah Shollallahu 'alaihi wa sallam.</div><div>* Mendapat kemuliaan sbg istri Rasulullah dan mendapat keberuntungan dg berkhidmah kpd Rasulullah dan menyaksikan ketikan dibangkitkan Rasulullah serta menolong dan membela dakwah Rasulllah Shollallahu 'alaihi wa sallam.</div><div>*Keturunannya terpelihara daripada keturunan kaum jahiliyyah sehingga beliau diberi gelar "Sayyidah Ath- Thoohiroh" dan masyhurnya dipanggil dengan "Al-Kubroo" dan nasab beliau bertemu dg nasab Rasulullah pada datuknya Qushay.</div><div>*Termasuk daripada "Ahlud Darki"</div><div>yaitu apabila di tawasuli dg menyebut ( Yaa Ummanaa Khadijah Al-Kubroo 3x) maka hadirlah beliau.</div><div>*Beliau mempunyai ilmu dan akal yg sempurna, akhlak yg baik dan terpuji, bijaksana dalam segala urusan, mempunyai firasat yg kuat, semangat besar, pandangan dan pendapat yg tepat, mempunyai keelokan yg sempurna.</div><div>*Orang yg sangat kaya raya dan pemurah, banyak harta dan pembantu perniagaan yg berhasil sehingga semua hartanya diserahkan kepada Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam untuk dakwah agama Islam.</div><div>*Selalu menghibur dan menyenangkan hati Baginda, senantiasa bersama Baginda selama lebih kurang 24 tahun menjalani rumah tangga tidak pernah beliau menyakiti hati Baginda Rasulullah Shollallahu 'alaihi wa sallam.</div><div>*Diberi pangkat oleh Allah "Afdholu wa Sayyidatu Nisaa.il 'Aaalamiin dan istri yg paling utama dari istri2 Baginda.</div><div>*Mendapat ucapan dan kiriman salam dari Allah dan Malaikat Jibril dan beliau mendapat kabar dari Rasulullah bahwa Allah telah menyediakan untuk mahligai yg terbuat dari Mutiara.</div><div>*Sangat dicintai Rasulullah, sbg sabda beliau: "Sungguh aku telah diberi Allah cinta pada Khadijah dan aku cinta kepada orang yg mencintainya."</div><div>Walhasil, bahwasanya keistimewaan</div><div>beliau tidak dapat dihitung, manaqib</div><div>beliau tidak dapat dibatasi karena</div><div>beliau selalu dipuji dan diceritakan</div><div>Baginda kebaikan dan keistimewaannya. Sayyidah Khadijah diwafatkan pada tanggal 11 Ramadhan, 3 tahun sebelum hijrah ke Madinah dan beliau di makamkan di Mu'alla yg dikenal dg Kampun Hujun. Maka dg kasih sayang turun Baginda meletakkan jasad Sayyidah Khadijah dan meratakan tanahnya dg perlahan-lahan sebagai tanda kelebihan beliau dari istri2 yang lain dan beliau wafat berumur 65 tahun Radhiyallahu 'anhaa..</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3_qzCUeGZhPeOmQ4Den8sH3bL3WpulvSoontkzy-iKPdWZnRKigd6856dQqrk69hynj39kjAXm1njbUMpcNgOixLhGkY-BR1qoyeLij1vwQFcn_jpeEqvA-_yFsBIfzZHhchRO_xr4eM/s1600/1589741488072749-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3_qzCUeGZhPeOmQ4Den8sH3bL3WpulvSoontkzy-iKPdWZnRKigd6856dQqrk69hynj39kjAXm1njbUMpcNgOixLhGkY-BR1qoyeLij1vwQFcn_jpeEqvA-_yFsBIfzZHhchRO_xr4eM/s1600/1589741488072749-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div>Haris Suryasmin TDhttp://www.blogger.com/profile/00861569202839070325noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2406069504838687156.post-30371379589390988192020-05-18T01:17:00.001+07:002020-05-18T01:22:33.603+07:00HIZIB SAKRON<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name"><span style="font-size: 18.72px;">( Do'a mustajab hizib sakran )</span></h3><h3 class="post-title entry-title" itemprop="name"><span style="font-size: 18.72px;">Hizib sakran adalah wirid yang khas dan biasa diamalkan oleh thoriqoh ba'alwy. wirid ini dinamani wirid sakran atau hizib sakron dan dikarang oleh Al Imam Al Habib Abu Bakar Assakran. Beliau digelari dengan As-Sakran (mabuk) , karena beliau mabuk dengan cintanya kepada Allah SWT.</span></h3><h3 class="post-title entry-title" itemprop="name"><span style="font-size: 18.72px;"><br></span></h3><h3 class="post-title entry-title" itemprop="name"><span style="font-size: 18.72px;">beliau adalah seorang wali besar yang memiliki segudang karomah, ia adalah orang yang sholeh dan selalu taat pada perintah Allah SWT. nasab beliau bersambung langsung kepada Rasulullah SAW, Silisilah beliau adalah :</span></h3><h3 class="post-title entry-title" itemprop="name"><span style="font-size: 18.72px;">Sayyidinal Imam Abu Bakar As-Sakran bin Syeikh al Ghauts Abdurrahman As-Seggaf bin Muhammad Maula Dawilah bin Ali bin Alwi Al-Ghoyur bin Al-Imam Al-Faqih Al-Muqaddam Muhammad bin Ali bin Muhammad Shohib Mirbath bin Ali Khali' Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al Muhajir bin Isa Ar-Rumi bin Muhammad An-Naqib bin Ali Al-'Uraidhi bin Ja'far Ash-Shodiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Siti Fatimah Az-Zahro binti Muhammad SAW.</span></h3><h3 class="post-title entry-title" itemprop="name"><span style="font-size: 18.72px;">Beliau wafat di tarim pada tahun 821 H, salah satu peninggalannya yang sampai kini selalu dibaca adalah wirid sakran.</span></h3><h3 class="post-title entry-title" itemprop="name"><span style="font-size: 18.72px;">Banyak yang bilang Hizib Sakran auranya sangat panas dan keras serta bisa mempengaruhi karakteristik yang mengamalkan'nya bila dalam hati si pengamal tertanam rasa riya takabur dan tidak ikhlas dalam mengamalkannya, untuk itu hanya orang-orang kusus yang memiliki niat baik lillahita'ala dan orang orang yang penyabar, orang yang telah mengerti ilmu agama, dan harus ada dalam bimbingan seorang guru yang faham.</span></h3><h3 class="post-title entry-title" itemprop="name"><span style="font-size: 18.72px;">Jika mengamalkannya ikhlas atas ridho allah SWT. isnya allah ia akan :</span></h3><h3 class="post-title entry-title" itemprop="name"><span style="font-size: 18.72px;">Berani, tegar, ihlas tenang, menghadapi perkara sesulit apapun</span></h3><h3 class="post-title entry-title" itemprop="name"><span style="font-size: 18.72px;">Akan di selamatkan, akan kebal dari serangan senjata,muncul karisma dan wibawa, di beri kekuatan menjaga pemiliknya dari manusia, jin dan syaiton jahat, Diberikan kebesaran hati dalam menghadapi masalah.</span></h3><h3 class="post-title entry-title" itemprop="name"><span style="font-size: 18.72px;">Do'a hizib tidak bisa sembarangan untuk mengamalkannya harus dalam bimbingan ulama yang faham ilmu agama dan berpengalaman...</span></h3><h3 class="post-title entry-title" itemprop="name"><span style="font-size: 18.72px;">Wallahualam...</span></h3><h3 class="post-title entry-title" itemprop="name"><br></h3><h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">Wirid Habib Ali bin Abu Bakar As-Segaf</h3><div class="post-body entry-content" id="post-body-8512477857753486422" itemprop="articleBody"><div dir="ltr" trbidi="on"><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL"><b><span lang="AR-SA">بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. اللّهُمَّ إِنِّى أَحْتَطْتُ بِدَرْبِ اللهِ, طُولُهُ مَاشَاءَ اللهُ, قُفْلُهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ, بَابُهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ, صَلىَّ الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, سَقْفُهُ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ,</span></b><b><span dir="LTR"></span></b></div><div align="center" class="Bodytext"><br></div><div align="center" class="Bodytext"><b>Bismillaahir-ra<u>h</u>maanir-ra<u>h</u>iim. Alloohumma inni a<u>h</u>tath-tu bidarkillaah, thuuluhuu maa syaa-Allooh, qufluhuu laa ilaaha illallooh, baabuhuu mu<u>h</u>ammadur-rasuulullooh shallalloohu ‘alaihi wasallam, saqfuhuu laa <u>h</u>aula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim.</b></div><div class="Bodytext"><br></div><div class="Bodytext"><b>Artinya :</b> “<i>Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Ya Allah! Sungguh aku mengelilingi (rumahku) dengan penjagaan Allah. Panjangnya ‘Maa syaa-Alloh’ (sesuatu yang dikehendaki Allah). Kuncinya ‘Laa ilaaha illallooh’ (tiada tuhan selain Allah). Pintunya ‘Muhammadur-rasuululloh, shallalloohu ‘alaihi wasallam’ (Mu-hammad adalah utusan Allah saw). Atapnya ‘Laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhim’ (tiada daya dan tiada kekuatan selain dengan pertolongan Allah Yang maha Tinggi lagi Maha Agung).</i></div><div class="MsoNormal" dir="RTL"><br></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL"><b><span lang="AR-SA">أَحاط بِنَا مِنْ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ . الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ .الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ .مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ . إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ . اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ . صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ</span></b><b><span lang="AR-SA">. </span></b><b><span lang="AR-SA">(3 × )</span></b><b><span dir="LTR"></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL"><br></div><div align="center" class="MsoNormal"><b>A<u>h</u>aatha binaa min : Bismillaahir-ra<u>h</u>maanir-ra<u>h</u>iim. Al<u>h</u>amdulillaahi rabbil ‘aalamiin. Ar-ra<u>h</u>maanir-ra<u>h</u>iim, maaliki yaumiddiin. Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin. Ihdinas-shiraathal mustaqiim. Shiraathalladziina an’amta ‘alaihim, ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh-dhaalliin.</b> (Dibaca 3 x)</div><div class="Bodytext"><br></div><div class="Bodytext"><b>Artinya :</b><i> Semoga Allah melindungi/mengelilingi kami dengan perantaraan (bacaan surat al-Fatihah) “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Maha Pemurah lagi Maha Penya-yang, Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni`mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”</i>(QS al-Fatihah : 1-7).</div><div class="MsoNormal" dir="RTL"><br></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL"><b><span lang="AR-SA">اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ, لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَ لاَ نَوْمٌ, لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ, مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ, يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ, وَ لاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ, وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضَ, وَ لاَ يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ.</span></b><b><span dir="LTR"></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal"><br></div><div align="center" class="MsoNormal"><b>Alloohu laa ilaaha illaa huwal <u>h</u>ayyul qayyuum. Laa ta’khudzuhuu sinatun walaa nauum. Lahuu maa fis-samaawaati wamaa fil ardhi, man dzalladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa bi-idznih. Ya’lamu maa baina aidiihim wamaa khalfahum walaa yu<u>h</u>iithuuna bisyai-in min ‘ilmihii illaa bimaa syaa-a, wasi’a kursiyyuhus-samaawaati wal-ardha walaa ya-uuduhuu <u>h</u>ifzhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘azhiim.</b></div><div class="Bodytext"><br></div><div class="Bodytext"><b>Artinya :</b> “<i>Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa`at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.</i>” (QS al-Baqarah : 255).</div><div class="MsoNormal" dir="RTL"><br></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL"><b><span lang="AR-SA">بِنَا اسْتَدَارَتْ كَمَا اسْتَدَارَتِ الْمَلاَئِكَةُ بِمَدِيْنَةِ الرَّسُولِ بِلاَ خَنْدَقٍ وَلاَ سُوْرٍ, مِنْ كُلِّ قَدَرٍ مَقْدُورٍ, وَحَذَرٍ مَحْذُورٍ, وَ مِنْ جَمِيْعِ الشُّرُورِ, تَتَرَّسْنَا بِاللهِ </span></b><b><span lang="AR-SA">(3×)</span></b><b><span lang="AR-SA"> مِنْ عَدُوِّنَا وَعَدُوِّ الله, مِنْ سَاقِ عَرْشِ اللهِ, إِلَى قَاعِ أَرْضِ الله, بِمِائَةِ اَلْفِ اَلْفِ اَلْفِ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ, عَزِيْمَتُهُ لاَ تَنْشَقُّ بِمِائَةِ اَلْفِ اَلْفِ اَلْفِ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ, صَنْعَتُهُ لاَ تَنْقَطِعُ بِمِائَةِ اَلْفِ اَلْفِ اَلْفِ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ.</span></b><b><span dir="LTR"></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal"><br></div><div align="center" class="MsoNormal"><b>Binastadaarat kamastadaaratil malaa-ikatu bi madiinatir-rasuuli bilaa khandaqin walaa suurin, min kulli qadarin maqduurin, wahadzarin mahdzuurin. wamin jamii’is-syuruur. Tatarrasnaa billaahi (dibaca 3 x). Min ‘aduwwinaa wa’aduw-willaah, min saaqi ‘arsyillaah, ilaa qaa’i ardhillaah, bimi-ati alfi alfi alfi laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim. ‘Aziimatuhuu laa tansyaqqu bimi-ati alfi alfi alfi laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim. Shan’atuhuu laa tanfa’u bimi-ati alfi alfi alfi laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim. </b></div><div class="Bodytext"><br></div><div class="Bodytext"><b>Artinya :</b> <i>Kami terlindungi, sebagaimana para malaikat yang melindungi kota Rasulullah (Madinah) denghan tanpa parit dan benteng, dari setiap kekuatan yang ditentukan, dari kewaspadaan yang perlu diwas-padai, dari semua keburukan. Kami hanya berpe-risaikan dengan Allah. Dari musuh kami dan musuh Allah, dari penjaga ‘arasy-nya Allah, ke dasar bawah bumi Allah, berkat seratus juta ‘Laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim’. Jimatnya tidak retak, berkat seratus juta ‘Laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim’. Pekerjaannya tidak terputus berkat seratus juta ‘Laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim’.</i></div><div class="MsoNormal" dir="RTL"><br></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL"><b><span lang="AR-SA">اَللَّهُمَّ إِنْ أَحَدٌ أَرَادَنِى بِسُوءٍ مِنَ الْجِنِّ وَاْلإِنْسِ وَالْوُحُوشِ مِنْ بَشَرٍ أَوْشَيْطَانٍ أَوْسُلْطَانٍ أَوْ وَسْوَاسٍ, فَارْدُدْ نَظَرَهُمْ فِى انْتِكَاسٍ, وَقُلُوبِهِمْ فِى وَسْوَاسٍ, وَ أَيْدِيْهِمْ فِى إِفْلاَسٍ, وَأَوْبِقْهُمْ مِنَ الرِّجْلِ إِلَى الرَّأْسِ, لاَ فِى سَهْلٍ يَجْدَعُ, وَلاَ فِى جَبَلٍ يَطْلَعُ, بِمِائَةِ اَلْفِ اَلْفِ اَلْفِ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ.</span></b><b><span dir="LTR"></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL"><b><span lang="AR-SA">وَصَلىَّ الله عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.</span></b></div><div class="Bodytext"><br></div><div align="center" class="MsoNormal"><b>Alloohumma in ahadun araadanii bisuu-in minal jinni wal insi wal wuhuusyi, min basyarin au syaithaanin au sulthaanin au waswaasin, fardud nazharahum fintikaasin, waquluubuhum fii waswaasin, wa aidiyahum fii iflasin, wa aubiqhum minar-rijli ilar-ra’si, laa fii sahlin yajda’u, walaa fii jabalin yathla’u, bimi-ati alfi alfi alfi laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim. Washallalloohu ‘alaa sayyidinaa muham-madin wa aalihii washahbihii wasallam.</b></div><div class="Bodytext"><br></div><div class="Bodytext"><b>Artinya :</b> <i>Ya Allah! Jika seseorang ingin berbuat jahat kepadaku, baik dari kalangan jin, manusia, maupun binatang buas, baik dari manusia, syetan, penguasa (zhalim), maupun bisikan jahat, maka kembalikan pandangan (pikiran) mereka dalam keadaan terjung-kir, hati mereka dalam keragu-raguan, tangan-tangan mereka dalam keadaan gagal (tak bisa berbuat banyak), hancurkan/hinakan mereka dari kaki sampai kepalanya, tak mampu memotong (mengalahkan /berjalan) di tanah datar dan tidak mampu memanjat di gunung, berkat beratus-ratus juta ‘Laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim’.</i></div><div class="Bodytext"><i>Semoga shalawat dan salam dilimpahkan Allah kepada junjungan kita, Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya.</i></div><div class="Bodytext"><br></div><div class="Bodytext">__________________________________________________</div><div class="Bodytext">*) Teks Doa diambil dari kitab asli berbahasa arab : "<i>Khulashoh Syawariq al-Anwar</i>" (KSA), tulisan Prof. DR. Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki Al-Hasani</div><div class="Bodytext"><br></div><div class="Bodytext"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAuFVqt9nr0S4PPtpQM55HAoODulxJUcO7rU3kDQZBm5XqmwTyhGnJ4R_ajZlqTqZdzQ4DHXoq6y7KpaK8i2H8U8b7yCfe-TuiDVyPKQs3ESa9E3jilTMnsios2hPgcxqFhvLigRNNqIU/s1600/1589739748172211-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAuFVqt9nr0S4PPtpQM55HAoODulxJUcO7rU3kDQZBm5XqmwTyhGnJ4R_ajZlqTqZdzQ4DHXoq6y7KpaK8i2H8U8b7yCfe-TuiDVyPKQs3ESa9E3jilTMnsios2hPgcxqFhvLigRNNqIU/s1600/1589739748172211-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div></div></div>Haris Suryasmin TDhttp://www.blogger.com/profile/00861569202839070325noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2406069504838687156.post-51756370048099657782020-05-16T12:09:00.001+07:002020-05-16T12:09:17.037+07:00Sulitnya Mencari Guru Mursyid<div><b>Sulitnya Mencari Guru Mursyid</b></div><div><br></div><div>Imam Ibn Athoillah As-sakamdsry dawuh :</div><div><br></div><div>إذا طلبت قارئا وجدت ما لا يخصى، إذا طلبت طبيبا وجدت كثيرا، إذا طلبت فقيها وجدت مثل ذالك، إذا طلبت من يدلك ويعرف بعيوب نفسك لم تجد الا قليلا، فإذا ظفرت به فامسكه بكلتا يديك.</div><div><br></div><div>Apabila kamu mencari orang yang pandai membaca (Al-Qur'an, Kitab, Buku-buku) maka akan menemukan jumlahnya tidak terhitung.</div><div><br></div><div>Apabila kamu mencari seorang tabib (dokter) maka akan menemukan begitu banyak.</div><div><br></div><div>Apabila kamu mencari ahli fiqh maka akan menemukan sama seperti banyaknya (ahli baca dan ahli kedokteran).</div><div><br></div><div>Dan Apabila kamu mencari orang yang menunjukanmu kepada Allah dan memberi tahu tentang aib2 dirimu, maka tidak akan menemukan kecuali sedikit.</div><div><br></div><div>Oleh karena itu jika sudah menemukanya maka peganglah erat dengan kudua tanganmu.</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4KnDKkhUxShF4lD5AK1_kPV_wwo51EjVMUB84Z5XIi6QVlPOU8YpQJrVhX9YAzXbJUAzxJPyrUUYz_5Wo1zmd_tLWkWbvd29B5PqI8LD2SIiQ1H3uj24rHLvwOcvuoFVYXRJU4rD7Ca8/s1600/1589605720949701-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4KnDKkhUxShF4lD5AK1_kPV_wwo51EjVMUB84Z5XIi6QVlPOU8YpQJrVhX9YAzXbJUAzxJPyrUUYz_5Wo1zmd_tLWkWbvd29B5PqI8LD2SIiQ1H3uj24rHLvwOcvuoFVYXRJU4rD7Ca8/s1600/1589605720949701-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div>Haris Suryasmin TDhttp://www.blogger.com/profile/00861569202839070325noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2406069504838687156.post-703075663690111442020-05-09T00:41:00.001+07:002020-05-09T00:41:17.438+07:00APA BUKTI RASA SYUKURMU?<div>APA BUKTI RASA SYUKURMU?</div><div><br></div><div>لا تدهشك واردات النعم عن القيام بحقوق شكرك فان ذالك ممايحط من وجود قدرك</div><div><br></div><div>Jangan sampai nikmat yang berlimpah membuatmu lupa untuk menjalankan kewajiban bersyukur karena dapat merendahkan harga dirimu. --Syekh Ibnu Atha'illah, Al-Hikam.</div><div><br></div><div>Syekh Abdullah Asy-Syarqawi menjelaskan bahwa kita tidak boleh terpesona dan tidak boleh lalai untuk menjalankan kewajiban-kewajiban bersyukur kepada Allah yang telah memberi berbagai macam nikmat.</div><div><br></div><div>Salah satu bentuk syukur adalah dengan cara melihat kelemahan diri kita sendiri dalam menunaikan hak-hak itu. Kita harus bersyukur atas karunia Ilahi yang setiap saat kita dapatkan. Sikap lalai itulah yang merendahkan harga diri kita sebagai hamba dan makhluk di hadapan Sang Khalik.</div><div><br></div><div>Jangan sampai banyaknya nikmat yang diberikan Allah kepadamu membuat dirimu lupa untuk bersyukur kepada-Nya. Jangan sampai pula kau berpandangan bahwa nikmat yang kau dapat itu datang dengan sendirinya sehingga kau tidak mau bersyukur kepada sang Maha Pemberi.</div><div><br></div><div>Contoh bersyukur dengan lisan adalah dengan memperbanyak dzikrullah, bershalawat, dan beristighfar serta memperbanyak wirid setelah shalat lima waktu agar diri kita sebagai hamba selalu mampu mengingat karunia Allah yang tiada tara. </div><div><br></div><div>--Syekh Ibnu Atha'illah Al-Hikam, syarah Syekh Abdullah Asy-Syarqawi.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMPtHY3DpiKMjbiNUPZwCPK46Q2qk8ZmFZDM_qmRgqWBH1UgRsfuh02X49ifFnnMr3HYhca8aMS4xRADl8OHnPZw5Q9b1bJS7cxkvWIIH6YBXXrBiFRz6YHYs1Sm4L7TAxsN8X60Vo8I4/s1600/1588959671251362-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMPtHY3DpiKMjbiNUPZwCPK46Q2qk8ZmFZDM_qmRgqWBH1UgRsfuh02X49ifFnnMr3HYhca8aMS4xRADl8OHnPZw5Q9b1bJS7cxkvWIIH6YBXXrBiFRz6YHYs1Sm4L7TAxsN8X60Vo8I4/s1600/1588959671251362-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div>Haris Suryasmin TDhttp://www.blogger.com/profile/00861569202839070325noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2406069504838687156.post-66905961724732109202020-05-05T10:32:00.001+07:002020-05-05T10:40:44.731+07:00beberapa kisah penampakan jin yang terjadi di zaman Rasulullah<p>Eksistensi dan makhluk ghaib lainnya pun diakui Alquran. Penciptaan mereka, tugas mereka, dan cara mengusirnya semua dijelaskan dalam Alquran. Tapi, untuk wujudnya sendiri, tidak ada yang bisa memastikan.</p><p></p><p>Namun, tahukah Anda kalau di zaman Rasulullah, kasus sudah terjadi dan ini semua tertulis dalam tafsir dan beberapa hadist sahih.</p><p></p><p><strong>1. Penampakan iblis di perang Badar</strong></p><p></p><p><strong></strong></p><p></p><p>Dalam Tafsir Ibnu Katsir, Ibnu Abbas berkata, "Iblis telah menyerupai manusia sebagai sosok Suraqah bin Malik, pemuka Bani Mudlij. Dia datang ke tengah barisan tentara orang-orang musyrikin lalu berkata: Tidak ada seorang pun yang dapat menang terhadap Kamu pada hari ini dan sesungguhnya saya adalah pelindungmu. Ketika manusia telah berkumpul Rasulullah SAW mengambil segenggam debu, lalu beliau lemparkan ke arah orang-orang musyrikin, mereka pun lari tunggang langgang. Lalu Jibril menemui</p><p></p><p>Waktu itu iblis sedang memegangi tangan salah seorang musyrik, begitu melihat kedatangan Jibril, dia langsung melepaskan tangan orang musyrik tersebut dan kabur mengambil langkah seribu. Orang musyrik itu pun langsung meneriakinya: Wahai Suraqah, Kamu tadi mengklaim diri sebagai pelindung kami? " Iblis menjawab, "Sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kalian tidak bisa melihatnya, sesungguhnya saya takut kepada Allah. Dan Allah sangat keras siksa-Nya." Itulah reaksi Iblis saat melihat para malaikat." (Tafsir Ibnu Katsir: 2/317).</p><p></p><p><strong>2. Penampakan iblis di saat musyawarah<br></strong></p><p></p><p>Dalam satu momen, tokoh kafir Quraisy berkumpul di Darun Nadwah (tempat bermusywarah). Iblis menyusup dan menjelma sebagai seorang tokoh besar lengkap dengan pakaian kebangsaan.</p><p></p><p>Saat kaum Quraisy melihat sosok ini, mereka bertanya; "Siapakah Anda?" lalu sosok itu menjawab, "Saya syekh (pemuka agama) dari kota Nejed. Saya mendengar kalian telah bersatu, karena itu saya hadir ke sini agar kalian tidak kehilangan pendapat dan nasihat saya". Mereka pun antusias menyambutnya.</p><p></p><p>"Ya, silahkan masuk." menyerupai syekh itu pun masuk bersama mereka lalu berkata, "Perhitungkanlah keberadaan lelaki itu (Muhammad SAW). Demi Allah, sepak terjangnya tak akan bisa kalian banding". (Sirah Ibnu Hisyam: 2/94 dan Tafsir Ibnu Katsir: 2/379).</p><p></p><p><strong>3. Penampakan hantu di keranjang</strong></p><p></p><p><strong></strong></p><p></p><p>Dalam cerita, seorang sahabat Nabi bernama Abu Ayyub punya sekeranjang kurma. Menurut ceritanya, keranjang tersebut didatangi hantu dan mengambil salah satu kurmanya. Kemudian dia melapor ke Rasulullah, dan Nabi bersaba, "Pergilah (ke tempatmu semula), apabila Kamu melihatnya lagi, bacalah, "Bismilillah Ajibi Rasulullah" (Dengan nama Allah, taailah seruan Rasulullah). Kemudian aku praktikkan, lalu dia (jin) bersumpah untuk tidak datang lagi. Cerita ini sama dengan yang dialami Abu Hurairah". (HR. Tirmidzi).</p><p></p><p><strong>4. Penampakan jin di dalam gentong</strong></p><p></p><p><strong></strong></p><p></p><p>Ubay bin Kaab berkata, "Saya pernah punya gentong yang berisi kurma, saya selalu memeriksanya. Namun pada suatu saat, kurma itu berkurang dan waktu itu saya melihat sosok menyerupai anak remaja. Aku pun menegurnya, "Apakah kamu jin atau manusia?" Sosok itu menjawab, "Aku jin". Aku bertanya kembali, "Apa yang bisa membentengi kami dari kejahatanmu?" Dia meniawab,"Ayat Kursi". Lalu aku ceritakan hal itu ke Rasulullah. Beliau bersabda, "Syetan itu benar." (HR. Nasai)</p><p></p><p><strong>5. Penampakan setan saat solat</strong></p><p></p><p><strong></strong></p><p></p><p>Suatu ketika, Aisyah ra berkata, "Ketika Rasulullah salat, datanglah syetan kepadanya. Lalu Rasulullah menangkapnya, membantingnya, dan mencekiknya. Rasulullah kemudian bersabda, "Sampai aku rasakan lidahnya yang dingin di tanganku." (HR. Nasai)</p><p></p><p><strong>6. Penampakan setan di dalam gudang zakat</strong></p><p></p><p><strong></strong></p><p></p><p>Abu Hurairah berkata, "Rasulullah mengamanahiku untuk menjaga hasil pengumpulan zakat di bulan Ramadhan, lalu datanglah seseorang. Lalu dia menciduk hasil zakat dengan tangannya. Aku menegurnya; "Demi Allah, kamu akan saya laporkan ke Rasulullah." Kemudian dia berkata, "Saya sangat butuh sekali dan saya mempunyai keluarga yang sangat membutuhkan makanan ini." Maka aku membiarkannya pergi. Di pagi harinya, Rasulullah bertanya kepadaku: "Apa yang dilakukan tahananmu semalam?"</p><p></p><p>(Lalu Abu Hurairaih bercerita, dan peristiwa itu berulang tiga kali), sampai akhirnya jin itu mengajari Abu Hurairah ayat Kursi untuk membentengi diri dari gangguan syetan. Dan hal itu dibenarkan Rasulullah. Beliau berkata, "Kali ini dia benar, padahal dia pembohong, dia adalah syetan." (HR. Bukhari).</p><p></p><p><strong>7. di dalam rumah</strong></p><p></p><p><strong></strong></p><p></p><p>Dalam sebuah kisah, Abu As-Saib berkata, Abu Said al-Khudri pernah bercerita tentang pemuda penghuni rumah sebelahnya yang mati akibat balas dendam jin yang dibunuhnya. Waktu itu, itu menampakkan diri dengan menyerupai bentuk ular. Tidak diketahui secara persis, mana yang terlebih dahulu mati, pemuda atau ular. Ketika peristiwa itu disampaikan ke Rasulullah SAW, Beliau bersabda, "Sesungguhnya di Madinah ini ada jin yang telah masuk lslam. Oleh sebab itu, jika kalian melihat salah satu dari mereka, maka biarkanlah (izinkanlah) tiga hari. Jika setelah itu masih terlihat, maka bunuhlah karena dia adalah setan."</p><p><b>8. Ketika Rasulullah Diganggu Jin Ifrit</b></p><p>Dalam satu perjalanan dari rangkaian Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW adalah Nabi kita dikejar Jin Ifrit.Yah betul sekali, Raja Jin yang pernah ditawan oleh Nabi Sulaiman pun ternyata di sepenggal cerita Kisah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW muncul kembali bahkan di titik ini, Jin Ifrit berusaha mengejar Nabi dan Malaikat Jibril yang kala itu sedang melakukan perjalanan Isra dan Miraj,tepatnya perjalanan dari masjidil haram ke masjidil Aqsho setelah tapak tilas beberapa situs sejarah Nabi-Nabi terdahulu.</p><p>Tiba tiba terlihatlah jin Ifrit dari belakang dengan membawa obor api, ketika Nabi melirik ke belakang dan mencoba ingin melihatnya seketika itu juga Malaikat Jibril AS mencegahnya seraya berkata kepada Nabi SAW," berkenankan kah engkau wahai Nabi untuk saya ajarkan satu kalimat (doa) apabila engkau bacakan kalimat tersebut maka dengan izin Allah SWT, nyala api di tangan Jin Ifrit (obor) akan padam begitu pun jin ifrit pun akan jatuh tersungkur" Nabi SAW pun menjawab "Ya, silahkan".<br></p><p><br></p><p>Maka Malaikat Jibril AS pun mengajarkan Nabi doa ini :</p><p>"Audzu biwajhil karim,wabikalimatillah at tammati allati la yujawizahunna,wa la fajira minsyarri ma yanzilu minas sama',wa min syarri ma ya'ruju fiiha,wa min syarri ma dzara'a fil ardhi, wa min syarri ma yakhruju minha, wa min fitanil laili wan nahar, wamin thowariqil laili wan nahar, illa thoriqon yathruqu, ya rahman !"</p><p><br></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZWOBk3_Mxjow01gog3vRdNsMzRhQc5F5LdcZzGwRmQvdeSzC3OmTT9oKDwsYQs1pcJxkqPCu5xPvn8CubsEVbbzNeEN0v4UCg3UyNy7PzXAFrNoq__xtp0vkDYG2wngT1pbm8NM0H8Yw/s1600/1588649552353767-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZWOBk3_Mxjow01gog3vRdNsMzRhQc5F5LdcZzGwRmQvdeSzC3OmTT9oKDwsYQs1pcJxkqPCu5xPvn8CubsEVbbzNeEN0v4UCg3UyNy7PzXAFrNoq__xtp0vkDYG2wngT1pbm8NM0H8Yw/s1600/1588649552353767-0.png" width="400">
</a>
</div><br><p></p>Haris Suryasmin TDhttp://www.blogger.com/profile/00861569202839070325noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2406069504838687156.post-31038685159471881482020-05-05T10:23:00.001+07:002020-05-05T10:23:36.258+07:00Yg bukan merupakan pembatal puasa sehingga dibolehkan melakukannya<div>Yg bukan merupakan pembatal puasa sehingga dibolehkan melakukannya.</div><div><br></div><div>1. Mengakhirkan mandi hingga terbit fajar.</div><div>bagi orang yg junub atau wanita yg sudah bersih dari haid dan nifas. Puasanya tetap sah."</div><div><br></div><div>2. Berkumur-kumur dan istinsyaq (menghirup air ke hidung) Tambahan, </div><div>namun harus tetap berhati-hati dan tdk berlebihan karena menghirup air ke dalam hidung itu Makruh ( jadi lebih baik cukup dg jari tangan bersihkan bagian unjung lubang hidung ) sedangkan kumur2 apabila sampai tertelan maka batal puasanya.)</div><div><br></div><div>3. Mandi di tengah hari puasa atau mendinginkan diri dengan air.</div><div>Tambahan, Menyelam yg berlebihan makruh, dan jika tertelan air ketika menyelam maka batal puasanya )</div><div><br></div><div>4. Menyicipi makanan ketika ada kebutuhan, selama tidak masuk ke kerongkongan* Tambahan' </div><div>untuk hal ini hanya di khususkan untuk ibu-ibu/ laki2 yg hendak memasak untuk makanan buka puasa atau jualan, namun setelah di cicipi di ludahi kembali hingga tidak terasa lagi rasa makanan yg di cicipi. )</div><div><br></div><div>5. Bercumbu dan mencium istri, bagi orang yg mampu mengendalikan birahinya.</div><div>Tambahan, </div><div>Untuk perkarah yg ini terdapat banyak dalil bahwasanya nabi pernah mencium istri beliau ketika beliau sedang berpuasa, namun kita berbeda dengan nabi yg hawa nafsu beliau mampu di kendalikan ( nabi sejak kecil dada beliau pernah di belah oleh malaikat Jibril dan di keluarkan hati beliau yaitu Segalah nafsu yg buruk2 di keluarkan dari dada beliau dan di cuci oleh malaikat Jibril ), jadi yg selalu di kalahkan sama nafsunya sebaiknya jgn di lakukan agar puasa kalian tetap sah. </div><div>Sebab jika berlebihan sampai berhubungan badan di siang hari ramadhan, maka haram dan berdosa sekalipun dgn istri yg sah )</div><div><br></div><div>6. Memakai parfum dan wangi-wangian.</div><div>Tambahan, </div><div>Ini hanya khusus untuk lelaki ketika hendak sholat Jum'at, dan bagi wanita tidak boleh memakai nya karena ada larangan dari nabi, dan jika wanita ingin memakai wewangian agar melindungi tubuhnya dari bauh badan, semisalnya rexona maka ini boleh, namun selain dari wewangian yg bauh nya tajam dan dapat di cium dari jarak dekat maupun jauh, maka haram hukumnya ) </div><div><br></div><div>7. Menggunakan siwak atau sikat gigi."</div><div>Tambahan, </div><div>waktu pagi dan sore di bolehkan, namun ketika sudah memasuki waktu Dzuhur Makruh hukumnya.</div><div><br></div><div>8. Menggunakan celak.</div><div>Tambahan, </div><div>boleh memakai nya, namun lebih baik jika di pakai di malam hari, karena jika di pakai di siang hari ramadhan dengn maksud agar menarik perhatian lelaki kemudian menjadi fitnah bagi lelaki, maka berdosa. </div><div><br></div><div>9. Menggunakan tetes mata.</div><div>Tambahan, </div><div>untuk ini di bagi menjadi dua.. ulama yg mengatakan tidak batal adalah pendapat</div><div>Imam Syafi'i, imam Hanafi , karena menurut mereka tidak ada saluran dari mata menuju rongga mulut atau otak. Dengan demikian, apa yg masuk ke mata tidak membatalkan puasa... </div><div><br></div><div>Kemudian ulama yg mengatakan batal puasa adalah, Imam Ahmad bin Hambal, dan imam Malik,. Menurut mereka di dalam mata terdapat akses ke kerongkongan, seperti mulut dan hidung, Pendapat kedua tersebut dikuatkan oleh temuan ilmu kedokteran saat ini yang membuktikan adanya keterkaitan antara mata dan rongga mulut, hidung, serta tenggorokan.. jadi memakai obat tetes mata membatalkan puasa. ) </div><div><br></div><div><br></div><div>10. Menggunakan tetes telinga.</div><div>Tambahan, </div><div>para ulama salafiyah jaman sekarang, mengatakan tidak batal puasanya Namun jika kita melihat dengan ilmu kedokteran, maka batalah Puasa nya. </div><div><br></div><div>11. Makan dan minum 5 menit sebelum terbit fajar.</div><div>yang ditandai dengan adzan shubuh, yg biasanya disebut dengan waktu imsak Karena batas awal rentang waktu puasa adalah ketika terbit fajar yang ditandai dengan adzan </div><div>Tambahan" </div><div>untuk hal ini penjelasan yang benar sebagaimana dalam Al-Baqarah ayat 187 Bahwasanya, makan dan minumlah kalian hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.. kemudian nabi berkata Sesungguhnya yang dimaksud dengan ayat itu adalah gelapnya malam dan terangnya siang"., </div><div>Maksudnya adalah sudah terang di langit ufuk timur dan masih gelap di langit ufuk barat</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlntf_GIdufOhgxvbKU_0u7Q05Aq0q2oa_7NLpgBszNiBJUWzo328N5uygZdRz-8tnNNM_WJ2wtS-SqTqdYzzTqK3V34mtj56pGvYmJ6iaPOVHfLLVjIxXO75tTZxUzU_xQ9ZW9hCaIfo/s1600/1588649002898724-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlntf_GIdufOhgxvbKU_0u7Q05Aq0q2oa_7NLpgBszNiBJUWzo328N5uygZdRz-8tnNNM_WJ2wtS-SqTqdYzzTqK3V34mtj56pGvYmJ6iaPOVHfLLVjIxXO75tTZxUzU_xQ9ZW9hCaIfo/s1600/1588649002898724-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div>Haris Suryasmin TDhttp://www.blogger.com/profile/00861569202839070325noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2406069504838687156.post-54125240491633084982020-05-01T09:49:00.001+07:002020-05-01T09:49:03.652+07:00TENTANG REZEKI KITA<div>"Ternyata inilah sebab banyaknya musibah dan kesusahan dalam hidup kita"<br></div><div><br></div><div>Dijelaskan oleh Sang Maestro ulama Ahlus Sunnah Wal Jamaah, Pengarang kitab yg monumental kitab: Sullam Taufiq, yaitu Al habib abdullah bin husein bin thohir beliau berkata:</div><div><br></div><div>" Ketahuilah bahwasanya penyebab utama yang mengganggu dan menyusahkan serta penyebab utama musibah yang menimpa adalah dikarenakan banyaknya perbuatan dosa, baik secara dhohir maupun bathin.</div><div>ALLAH سبحانه وتعالى berfirman;</div><div><br></div><div>(وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ)</div><div><br></div><div>"Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri."</div><div>(As Syuro: 30)</div><div><br></div><div>Allah SWT berfirman:</div><div>ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ</div><div><br></div><div>"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."</div><div>( Ar-Rum: 41)</div><div><br></div><div>Dan tidak ada obat yang bisa mengangkat dan mencegah musibah tersebut kecuali dengan cara Taubat Nasuha yg memenuhi syarat² taubat.</div><div><br></div><div>Adapun sesuatu yang paling ampuh untuk meringankan dan menenangkan musibah tersebut adalah dengan memperbanyak beristighfar dan mengerjakan ibadah yg dapat melebur dosa; seperti shodaqoh dan meningkatkan amal kebajikan".</div><div><br></div><div>Semoga Allah membukakan pintu rezeki dan pintu kebaikan dan tobat untuk kita....</div><div><br></div><div>[sumber: kitab Majmu' Al habib Abdullah bin Husein bin Thohir]</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiG4LVMcAgfZEgAsoDjQhwRPAhntJB-6eCF1mi3nx108fbqeCHn73iq_N3csMtstk_mmh8vMzfuzrVxA39VhlwRcqtg6cYSfwTOyBPY2AQL3o1INRqVNNBWHJCJbVY0gWx6M1Gl_NUrl14/s1600/1588301266677485-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiG4LVMcAgfZEgAsoDjQhwRPAhntJB-6eCF1mi3nx108fbqeCHn73iq_N3csMtstk_mmh8vMzfuzrVxA39VhlwRcqtg6cYSfwTOyBPY2AQL3o1INRqVNNBWHJCJbVY0gWx6M1Gl_NUrl14/s1600/1588301266677485-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div>Haris Suryasmin TDhttp://www.blogger.com/profile/00861569202839070325noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2406069504838687156.post-32731589562476032642020-04-29T00:23:00.001+07:002020-04-29T00:23:27.564+07:00(PERHITUNGAN FALAKIYAH) WABAH THO'UN KAPAN BERAKHIR<div>(PERHITUNGAN FALAKIYAH) WABAH THO'UN KAPAN BERAKHIR</div><div><br></div><div>"Wabah (Tha’un), Penyakit/Virus ('Ahah) dan Bintang Tsurayya"</div><div>•••••</div><div>Baginda Rosulillah Muhammad SAW bersabda :</div><div><br></div><div>إِذَا ارْتَفَعَ النَّجْمُ رُفِعَتِ الْعَاهَةُ عَنْ أَهْلِ كُلِّ بَلَدٍ </div><div>“Jika Bintang (Najm) naik, maka diangkatlah penyakit/virus dari penduduk seluruh negeri” (HR. at-Thabrani)</div><div><br></div><div>إِذَا طَلَعَ النَّجْمُ صَبَاحًا رُفِعَتِ الْعَاهَةُ عَنْ أَهْلِ كُلِّ بَلَدٍ</div><div>“Jika Bintang (Najm) terbit pada pagi hari, maka diangkatlah penyakit/virus dari penduduk seluruh negeri” (HR. Abu Daud)</div><div><br></div><div>مَا طَلَعَ النَّجْمُ قَطُّ وَفِي الْأَرْضِ مِنَ العَاهَةِ شَيْئٌ إِلَّا رُفِعَ</div><div>“Tidaklah terbit Bintang (Najm), sementara di bumi tengah dilanda penyakit/virus, melainkan (penyakit/virus) itu diangkat” (HR. Ahmad)</div><div><br></div><div>Al-Hafidz Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam kitab “Badzl al-Ma’un” nya menyatakan (Hal. 369) :</div><div><br></div><div>وكانت الطواعين الماضية تقع في فصل الربيع بعد انقضاء الشتاء وترتفع في أوّل الصيف</div><div>"Wabah (Tho'un) pada masa lalu, terjadi pada Musim Semi, setelah berakhirnya Musim Dingin. Wabah berakhir di permulaan Musim Panas".</div><div>**</div><div>Perhitungannya seperti ini :</div><div><br></div><div>》Penyakit/Virus hilang saat Bintang (Najm) terbit di waktu pagi.</div><div>》Waktu pagi yang dimaksud adalah waktu Fajar.</div><div>》 Najm (نجم) yang di maksud adalah Bintang Tsurayya (الثريا)</div><div>》Pada periode 12 Mei – 6 Juni, Matahari berada di Buruj Tsaur (zodiak Taurus) dan Buruj jawza’ (zodiak Gemini), di Manzilah (posisi) Bintang Tsurayya. Namun, yang muncul pada pagi harinya adalah bintang Syarthin (Alnath) pada tanggal 12 Mei dan Bathin (Allothaim) pada tanggal 25 Mei.</div><div>》Tanggal 7 Juni, Matahari berada di Buruj Jawza’ (Gemini), di Manzilah (posisi) Bintang Huq’ah (Alchatay). Pada waktu Fajar, bintang yang terbit (Thali'/Ascendant) adalah Bintang Tsurayya (Alchaomazon)</div><div>》Kemunculan Tsurayya pada waktu Fajar ini sekaligus menandakan masuknya Musim Panas (الصيف) dan berakhirnya Musim Semi (الربيع)</div><div>》 Waktu Fajar untuk DKI Jakarta pada tanggal 7 Juni 2020 masuk pada pukul 04.44 wib. Sedangkan Tsurayya mulai terbit di Ufuq Timur (Thali'/Ascendant) pada pukul 04.52 wib.</div><div>*</div><div>Jadi kapan berakhirnya Wabah Virus Covid-19 ini? Tanggal 7 Juni 2020.</div><div><br></div><div>Yakni pada saat Tsurayya terbit atau muncul di pagi hari, di waktu Fajar, yang sekaligus menandai masuknya Musim Panas. </div><div>Untuk Indonesia, khususnya yang berada di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua, adalah masuknya Musim Kemarau.</div><div><br></div><div>Namun kemungkinan tanggal 7 Juni, Tsurayya belum bisa terlihat muncul di pagi hari, karena Tsurayya baru saja terpisah dari Matahari. Sehingga masih ada dampak sinar matahari terhadapnya.</div><div><br></div><div>Waktu yang paling cepat munculnya Tsurayya adalah setelah melewati setengah perjalanannya, yakni 6 hari. Yang itu berarti tanggal 13 Juni. </div><div><br></div><div>Tanggal inilah (13 Juni) waktu yang kemungkinan Tsurayya terlihat muncul pada pagi hari atau waktu fajar. </div><div><br></div><div>*Sekaligus tanggal inilah (13 Juni), virus yang mewabah ini baru (mulai) terangkat dan hilang.*</div><div><br></div><div>Wallohu'lam </div><div>----------unQuoted----------</div><div><br></div><div>Karena uraian di atas mengutip Teks FALAKIYAH, maka dari Satgas NU Peduli Covid-19 Kabupaten Demak yang juga melibatkan Lembaga Falakiyah ikhtiar dan berupaya memberikan respon berbasis ILMU FALAK yang disampaikan oleh Sekretaris LF NU Kabupaten Demak, Sahabat Kyai Ach Musyafa' sebagai berikut:</div><div><br></div><div>----------Quoted----------</div><div>Assalamu alaikum wr. Wb.</div><div><br></div><div>Menyikapi postingan yang mengkorelasikan antara wabah tho'un dan ilmu falak. </div><div><br></div><div>Disini kami tidak akan membahas tentang hadist yang telah dipaparkan. Akan tetapi kami fokus menyikapi tentang bintang tsuroya yang memang telah di artikan dalam hadist tersebut. Menurut kami dengan bermodalkan kedangkalan ilmu kami. </div><div>Bahwa ilmu perbintangan itu ada 2.</div><div>1. Ilmu HISAB </div><div>2. ilmu NUJUM</div><div>Ilmu hisab adalah perhitungan benda langit dengan hitungan pasti</div><div>Ilmu nujum adalah. Perhitungan kejadian alam yang dikaitkan dengan benda2 langit</div><div><br></div><div>Dalam hal ini kita akan berbicara tentang bintang tsuroya yang akan muncul pada buruj tsaur pada derajat 30 sampai buruj jauzak pada derajat 11. </div><div>Buruj tsaur kalau dalam ilmu perbintangan adalah taurus. Dan buruj jauzak adalah gemini. </div><div><br></div><div>Lebih tepatnya menurut perhitungan kami awal munculnya bintang tsuroya yaitu ketika deklinasi matahari 57° tepatnya pada tgl 18 mei. Dan berakhirnya bintang tsuroya yaitu di deklinasi matahari 68° tepatnya tanggal 31 mei. Dan belum masuk pada bulan juni. </div><div>Kalau kita kaitkan dengan hadist</div><div>اذا ارتفع النجم رفعت العاهة عن كل اهل البلد</div><div>Artinya ketika bintang yg disitu di artikan tsuroya muncul. Maka akan hilanglah wabah dr semua muka bumi. </div><div><br></div><div>Kesimpulannya. </div><div>Menurut perhitungan kami bahwa wabah akan berangsur hilang mulai tgl 18 mei sampai 31 mei. </div><div><br></div><div>Ini hanya sebuah perhitungan yg memang sesuai dgn nama ilmu hisab. Masalah kebenarannya semua ada pada kekuasaan alloh. Kurang kebihnya kami mohon maaf .</div><div><br></div><div>Wassalamu alaikum wr. Wb.</div><div><br></div><div>Sekretaris lfnu demak.</div><div>ttd</div><div>Kyai Ach Musyafa'</div><div><br></div><div>----------unQuoted----------</div><div><br></div><div>Semoga ikhtiar respon berbasis ILMU FALAK di atas menambah wawasan dan cara pandang kita bersama dalam memohon Ridho dan Ampuran ALLAH, serta berdo'a agar segala yang tidak baik bisa segera diangkat, tidak panik dan tetap waspada.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1Xlvk85u6uJIQACVUK0bQxQxIhVsANYUzPnhhBGdQbLIQ_lCwkbHpvBkrgY3t6ZcWl7JDwqXHqwb37Ux92obQpIM9_XzMFbX-_5OjyHdy03xCA9Qw06qLZ9_vovBV5c5bnBPU-_L7BO4/s1600/1588094596477295-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1Xlvk85u6uJIQACVUK0bQxQxIhVsANYUzPnhhBGdQbLIQ_lCwkbHpvBkrgY3t6ZcWl7JDwqXHqwb37Ux92obQpIM9_XzMFbX-_5OjyHdy03xCA9Qw06qLZ9_vovBV5c5bnBPU-_L7BO4/s1600/1588094596477295-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div>Haris Suryasmin TDhttp://www.blogger.com/profile/00861569202839070325noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2406069504838687156.post-39584083735042745052020-04-28T04:23:00.001+07:002020-04-28T04:27:27.588+07:00NASEHATILAH PELAKU MAKSIAT<div>NASEHATILAH PELAKU MAKSIAT. </div><div><br></div><div>Jaga lisan ini untuk mencaci maki</div><div>saudara - saudara kita, Jaga hati ini untuk mulai berpaling suka mencela orang lain.</div><div>Andaipun dia buruk perangainya, jangan cepat menilai buruk apalagi menghukum dia jauh dari Allah lagi terlaknat. Barangkali kita tidak berusaha menegurnya, menasehatinya, atau kita tidak mau membimbingnya dan membiarkannya</div><div>hingga mereka jauh dari hidayah Allah, karena lisan dan hati kita gemar mencaci bukan menasehati.</div><div>Oleh karena itu, Jangan senang ketika kalian</div><div>beribadah, tapi lupa dan malas memberikan nasehat.</div><div>Hanya Melakukan ibadah lainnya , tapi enggan berdakwah mengajak orang lain untuk dekat kepada Allah, bukanlah prilaku yang terpuji.</div><div>Mementingkan diri sendiri tanpa mempedulikan kebaikan orang lain adalah prilaku setan. Tentu saja ke neraka. Mustahil setan membawa manusia ke surga.</div><div>"Jika demikian, orang-orang yang gemar mencaci maki, menghina tidak mau menasehati memiliki tujuan yang sama, yaitu memasukkan manusia ke dalam neraka." masih ingatkan sebuah kisah dimana ketika ada mayat seorang Yahudi lewat di hadapan Rasulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam, beliau lalu menangis. Para</div><div>sahabat bertanya mengapa beliau menangis. Beliau menjawab, "Telah lolos dariku satu jiwa dan ia masuk ke dalam neraka."</div><div>"Perhatikan perbedaan orang-orang yang gemar mencaci maki, menghina tidak mau menasehati dengan Rasulullah yang berusaha memberi petunjuk dan menjauhkan mereka dari neraka. Kalian berada di satu lembah, sedangkan Rasulullah berada di lembah lain."</div><div>Semoga Allah senantiasa memberikan kita hidayah dan taufiq-Nya. Aamiin.</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgt3E134umgUQPAUMqi71zUi3B4v9SwQMGH6btBHV03omhTng4TsKLAGx4T7MotT-nxF49BPT3srNoVlAEO4MJN257deV9sjv6Sk0n7f3omiN1M8ARExlFCUFO-ivQeopLcsvCNk7QVL6I/s1600/1588022580097379-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgt3E134umgUQPAUMqi71zUi3B4v9SwQMGH6btBHV03omhTng4TsKLAGx4T7MotT-nxF49BPT3srNoVlAEO4MJN257deV9sjv6Sk0n7f3omiN1M8ARExlFCUFO-ivQeopLcsvCNk7QVL6I/s1600/1588022580097379-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div>Haris Suryasmin TDhttp://www.blogger.com/profile/00861569202839070325noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2406069504838687156.post-86550446505474506242020-04-27T22:12:00.001+07:002020-04-27T22:12:12.901+07:00BELAJAR LEBIH DEWASA MENGHADAPI PERBEDAAN<div><b>BELAJAR LEBIH DEWASA MENGHADAPI PERBEDAAN.</b></div><div><b><i>(Hindari permusuhan sesama Mukmin)</i></b></div><div><br></div><div>بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم</div><div>Assalaamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.</div><div><br></div><div>Syaikh Sulayman ar-Ruhaili rahimahullahu berkata,</div><div><br></div><div>العلماء الربانيون يدورون مع الحق ولا ينحازون الا له ومن خالفهم بالدليل فيما يحتمل الخلاف يحبونه ولا يعادونه</div><div><br></div><div>"Ulama Robbani itu beredar bersama dengan dalil dan tidaklah berpihak, melainkan hanya kepada kebenaran. Siapa yang menyelisihi pendapat mereka (yaitu para ulama) dengan dalil yang memang ada perbedaan pendapat di dalamnya, maka mereka tetap mencintai orang ini dan tidak memusuhinya.</div><div><br></div><div>Imam al-Albani rahimahullahu berkata,</div><div><br></div><div>ندور مع الدليل حيث دار ولا نتعصب للرجال ولا ننحاز إلا للحق</div><div><br></div><div>"Kami beredar bersama dengan dalil dimanapun ia beredar, dan kami tidak fanatik dengan figur manapun serta kami hanya berfihak kepada kebenaran saja."</div><div><br></div><div>Imam Al-Utsaimin rahimahullahu berkata,</div><div><br></div><div>الرجل إذا خالفك بمقتضى الدليل عنده لا بمقتضى العناد ينبغي أن تزداد محبة له</div><div><br></div><div>"Jika seseorang menyelisihimu karena dalil bukan karena menentang, maka selayaknya rasa cintamu bertambah kepadanya."</div><div><br></div><div>Beginilah sikap dewasa dalam menilai perbedaan pendapat...</div><div>Bukan sekedar karena menyelisihi pendapatku atau pendapat guruku atau pendapat yang selama ini kuyakini dan kuketahui...</div><div>Hendaknya seseorang tetap dinamis, melihat kebenaran itu pada hujjah dan dalil, bukan sekedar pada person atau figur ...</div><div><br></div><div>Diriwayatkan dari Ali radhiyallahu'anhu berkata,</div><div><br></div><div>لا يعرف الحق بالرجال اعرف الحق تعرف أهله</div><div><br></div><div>"Kebenaran itu tidaklah semata dikenal dengan person (yang dijadikan sebagai parameter), namun kenalilah kebenaran kau 'kan tahu orang-orangnya"</div><div><br></div><div>Sebagian ulama berkata,</div><div><br></div><div>من عرف الحق بالرجال حار في متاهات الضلال</div><div><br></div><div>"Siapa yang mengenal kebenaran hanya dengan standar figur belaka, maka ia akan bingung di dalam labirin kesesatan."</div><div><br></div><div>Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala selalu menuntun kita semua kejalan yang benar, Aamiin.</div><div><br></div><div> والله أعلم بالصواب</div><div>بَارَكَ اللَّهُ فِيْك</div><div><br></div><div><br></div><div>”من دل على خير فله أجر فاعله“</div><div>"Barangsiapa yang menunjukan kepada kebaikan,...</div><div>Maka baginya pahala seperti orang yang melakukannya”</div><div>[H.R, Imam Muslim, no 1893]</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdx_xAh2EW07OtWC2LaPzNuCw917lFJ1X-hxn6NofmFblHtM6TNsnGsK1ZISHNNDJUz6thylYCre0RZp7aMCy0uM_i6l8endol7J3Xre4PyTMbQVwTcPKGFahFOZpLcjCvidJVv3RpxAA/s1600/1588000326655806-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdx_xAh2EW07OtWC2LaPzNuCw917lFJ1X-hxn6NofmFblHtM6TNsnGsK1ZISHNNDJUz6thylYCre0RZp7aMCy0uM_i6l8endol7J3Xre4PyTMbQVwTcPKGFahFOZpLcjCvidJVv3RpxAA/s1600/1588000326655806-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div>Haris Suryasmin TDhttp://www.blogger.com/profile/00861569202839070325noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2406069504838687156.post-44550169111667017882020-04-17T02:06:00.000+07:002020-04-17T02:06:56.332+07:00Do'a Imam Mahdi<p dir="ltr">“Sesungguhnya perangai yang buruk dapat merusak amal sebagaimana cuka merusak madu.” - Imam Shadiq as, Al-Kâfi, jil. 2, hal. 321.</p>
<p dir="ltr">Doa Imam <u>Mahdi</u><br>
Doa yang dibaca di zaman ghaibah untuk memohon kemenangan dan segala kebaikan.</p>
<p dir="ltr">اَللّـهُمَّ ارزُقنا تَوفيقَ الطّاعَةِ</p>
<p dir="rtl">alloohummar zuqna taufiiqot thoo'ah</p>
<p dir="ltr">ya Allah beri kami taufik untuk taat</p>
<p dir="ltr">وَبُعدَ المَعصِيَةِ</p>
<p dir="rtl">wa bu'dal ma'shiyah</p>
<p dir="ltr">jauh dari maksiat</p>
<p dir="ltr">وَصِدقَ النِّيَّةِ</p>
<p dir="rtl">wa shidqon niyyah</p>
<p dir="ltr">niat yang tulus</p>
<p dir="ltr">وَعِرفانَ الحُرمَةِ</p>
<p dir="rtl">wa 'irfaanal hurmah</p>
<p dir="ltr">mengenal yang haram</p>
<p dir="ltr">وَاَكرِمنا بِالهُدى وَالاستِقامَة</p>
<p dir="rtl">wa akrimnaa bil hudaa wal istiqoomah</p>
<p dir="ltr">muliakan kami dengan petunjuk dan ketegaran</p>
<p dir="ltr">وَسَدِّد اَلسِنَتَنا بِالصَّوابِ وَالحِكمَةِ</p>
<p dir="rtl">wa saddid alsinatanaa bis showaab wal hikmah</p>
<p dir="ltr">dan luruskan lidah kami dengan kebenaran dan hikmah</p>
<p dir="ltr">وَامـلاَ قُلُوبَنا بِالعِلمِ وَالمَعرِفَةِ</p>
<p dir="rtl">wamla' quluubanaa bil 'ilmi wal ma'rifah</p>
<p dir="ltr">penuhi hati kami dengan pengetahuan dan ilmu</p>
<p dir="ltr">وَطَهِّر بُطُونَنا مِنَ الحَرامِ وَالشُّبهَةِ</p>
<p dir="rtl">wa thohhir buthuunana minal haroomi was syubhah</p>
<p dir="ltr">bersihkan perut kami dari yang haram dan syubhat (tidak jelas)</p>
<p dir="ltr">وَاكفُف اَيدِيَنا عَنِ الظُّلمِ وَالسَّرِقَةِ</p>
<p dir="rtl">wakfuf aidiyana 'anid dzulmi wal sirqoh</p>
<p dir="ltr">cegah tangan kami dari berbuat zalim dan mencuri</p>
<p dir="ltr">وَاغضُض اَبصارَنا عَنِ الفُجُورِ وَالخِيانَةِ</p>
<p dir="rtl">waghdhudh abshooronaa 'anil fujuuri wal khiyaanah</p>
<p dir="ltr">tutup mata kami dari penghianatan dan nista</p>
<p dir="ltr">وَاسدُد اَسماعَنا عَنِ اللَّغوِ وَالغِيبَةِ</p>
<p dir="rtl">wasdud asmaa'anaa 'anil laghwi wal ghiibah</p>
<p dir="ltr">hindarkan telinga kami dari hal yang sia-sia dan gunjingan</p>
<p dir="ltr">وَتَفَضَّل عَلى عُلَمائِنا بِالزُّهدِ وَالنَّصيحَةِ</p>
<p dir="rtl">wa tafaddhol 'alaa 'ulamaa'inaa biz zuhdi wan nashiihah</p>
<p dir="ltr">muliakan ulama kami dengan kezuhudan dan nasehat</p>
<p dir="ltr">وَعَلَى المُتَعَلِّمينَ بِالجُهدِ وَالرَّغبَةِ</p>
<p dir="rtl">wa 'alal muta'allamiina bil juhdi war roghbah</p>
<p dir="ltr">berilah kesungguhan dan semangat pada para pelajar</p>
<p dir="ltr">وَعَلَى المُستَمِعينَ بِالاتِّباعِ وَالمَوعِظَةِ</p>
<p dir="rtl">wa 'alal mustami'iina bil ittibaa'i wal mau'idhoh</p>
<p dir="ltr">berilah taufik kepada para pendengar untuk mengikuti dan mengambil pelajaran</p>
<p dir="ltr">وَعَلى مَرضَى المُسلِمينَ بِالشِّفاءِ وَالرّاحَةِ</p>
<p dir="rtl">wa 'alaa mardhol muslimiina bis syifaa'i war roohah</p>
<p dir="ltr">karuniakan kesembuhan dan kenyamanan pada umat Islam yang sakit</p>
<p dir="ltr">وَعَلى مَوتاهُم بِالرَّأفَةِ وَالرَّحمَةِ</p>
<p dir="rtl">wa 'ala mautaahum bir ro'fati war rohmah</p>
<p dir="ltr">begitu juga rahmat dan kasih sayang bagi mereka yang telah meninggal</p>
<p dir="ltr">وَعَلى مَشايِخِنا بِالوَقارِ وَالسَّكينَةِ</p>
<p dir="rtl">wa 'alaa masyaakhinaa bil waqoori was sakiinah</p>
<p dir="ltr">wibawa dan ketenangan untuk mereka yang berusia tua</p>
<p dir="ltr">وَعَلَى الشَّبابِ بِالانابَةِ وَالتَّوبَةِ</p>
<p dir="rtl">wa 'alas syabaabi bil inaabati wat taubah</p>
<p dir="ltr">taubat dan kesadaran bagi para pemuda</p>
<p dir="ltr">وَعَلَى النِّساءِ بِالحَياءِ وَالعِفَّةِ</p>
<p dir="rtl">wa 'alan nisaa'i bil hayaa'i wal 'iffah</p>
<p dir="ltr">rasa malu dan kehormatan kepada para wanita</p>
<p dir="ltr">وَعَلَى الاغنِياءِ بِالتَّواضُعِ وَالسَّعَةِ</p>
<p dir="rtl">wa 'alal aghniyaa'i bit tawaadhu'i was sa'ah</p>
<p dir="ltr">kerendah hatian dan kemurahan bagi orang-orang kaya</p>
<p dir="ltr">وَعَلَى الفُقَراءِ بِالصَّبرِ وَالقَناعَةِ</p>
<p dir="rtl">wa 'alal fuqoroo'i bis shobri wal qonaa'ah</p>
<p dir="ltr">kesabaraan dan rasa cukup untuk orang-orang miskin</p>
<p dir="ltr">وَعَلَى الغُزاةِ بِالنَّصرِ وَالغَلَبَةِ</p>
<p dir="rtl">wa 'alal ghuzzaati bin nashri wal gholabah</p>
<p dir="ltr">kemenangan bagi para pejuang</p>
<p dir="ltr">وَعَلَى الاسَراءِ بِالخَلاصِ وَالرّاحَةِ</p>
<p dir="rtl">wa 'alal usaroo'i bil kholaashi war roohah</p>
<p dir="ltr">dan kebebasan dan kenyamanan bagi para tahanan</p>
<p dir="ltr">وَعَلَى الامَراءِ بِالعَدلِ وَالشَّفَقَةِ</p>
<p dir="rtl">wa 'alal umaroo'i bil 'adli was syafaqoh</p>
<p dir="ltr">keadilan dan kasih sayang bagi para pemimpin</p>
<p dir="ltr">وَعَلَى الرَّعِيَّةِ بِالانصافِ وَحُسنِ السّيرَةِ</p>
<p dir="rtl">wa 'alar ro'iyyati bil inshoofi wa husnis siiroh</p>
<p dir="ltr">kesabaran dan perilaku yang baik bagi para bawahan</p>
<p dir="ltr">وَبارِك لِلحُجّاجِ وَالزُّوّارِ فِي الزّادِ وَالنَّفَقَةِ</p>
<p dir="rtl">wa baarik lil hujjaaji waz zuwwaari fiz zaadi wan nafaqoh</p>
<p dir="ltr">berkah untuk para haji dan peziarah serta keluasan dalam nafkah</p>
<p dir="ltr">وَاقضِ ما اَوجَبتَ عَلَيهِم مِنَ الحَجِّ وَالعُمرَةِ</p>
<p dir="rtl">waqdhi maa aujabta 'alaihim minal hajji wal 'umroh</p>
<p dir="ltr">dan tunaikanlah apa yang Kau wajibkan atas mereka seperti haji dan umrah</p>
<p dir="ltr">بِفَضلِكَ وَرَحمَتِكَ يا اَرحَمَ الرّاحِمينَ</p>
<p dir="rtl">bifadhlika wa rohmatika yaa arhamar roohimiin</p>
<p dir="ltr">demi keluasan karunia-Mu dan rahmat-Mu wahai yang paling pengasih</p><p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLFfhKRW2azl-XKAKLbYhcQLFRIlEld9JIQSpxF2t-_V-iNbIyJtYCG_O3NxPrQ4qzjcAipc-K4794Af4IdWpx7FCCx_9GRNhDnPHCjYcLbL5MotTjea4mqRwKjAbHFp3hmYM629jBBj4/s1600/1587064011214608-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLFfhKRW2azl-XKAKLbYhcQLFRIlEld9JIQSpxF2t-_V-iNbIyJtYCG_O3NxPrQ4qzjcAipc-K4794Af4IdWpx7FCCx_9GRNhDnPHCjYcLbL5MotTjea4mqRwKjAbHFp3hmYM629jBBj4/s1600/1587064011214608-0.png" width="400">
</a>
</div><br></p>
Haris Suryasmin TDhttp://www.blogger.com/profile/00861569202839070325noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2406069504838687156.post-12305949642162194062020-04-17T02:00:00.000+07:002020-04-17T02:00:54.908+07:00سوره الْاَنْفَالِۗ<p dir="ltr"><b><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp8B78zlDk6ChxAns2n-zrCx-ET6-7PsaijYlCzRzxJj77HTC0GLYdk9HNUHlwTGzjoUhrBaRUAdSDYWbBbgSxZnLY4oBGt8l8c5vYa2Y_V7mL6XEr6-exeYEOLwi9Jgp0x6-sjC_YZ6Q/s1600/1587063421477481-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp8B78zlDk6ChxAns2n-zrCx-ET6-7PsaijYlCzRzxJj77HTC0GLYdk9HNUHlwTGzjoUhrBaRUAdSDYWbBbgSxZnLY4oBGt8l8c5vYa2Y_V7mL6XEr6-exeYEOLwi9Jgp0x6-sjC_YZ6Q/s1600/1587063421477481-0.png" width="400">
</a>
</div><br></b></p><p dir="ltr"><b>Surat Al Anfal</b></p><p dir="ltr"><b><br></b>
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ</p>
<p dir="rtl">يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْاَنْفَالِۗ قُلِ الْاَنْفَالُ لِلّٰهِ وَالرَّسُوْلِۚ فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَصْلِحُوْا ذَاتَ بَيْنِكُمْ ۖوَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗٓ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ<br>
yas`alụnaka 'anil-anfāl, qulil-anfālu lillāhi war-rasụl, fattaqullāha wa aṣliḥụ żāta bainikum wa aṭī'ullāha wa rasụlahū ing kuntum mu`minīn<br>
Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah, “Harta rampasan perang itu milik Allah dan Rasul (menurut ketentuan Allah dan Rasul-Nya), maka bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan di antara sesamamu, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu orang-orang yang beriman.”<br>
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۙ<br>
innamal-mu`minụnallażīna iżā żukirallāhu wajilat qulụbuhum wa iżā tuliyat 'alaihim āyātuhụ zādat-hum īmānaw wa 'alā rabbihim yatawakkalụn<br>
Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal,<br>
الَّذِيْنَ يُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَۗ<br>
allażīna yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn<br>
(Yaitu) orang-orang yang melaksanakan salat dan yang menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.<br>
اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ حَقًّاۗ لَهُمْ دَرَجٰتٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌۚ<br>
ulā`ika humul-mu`minụna ḥaqqā, lahum darajātun 'inda rabbihim wa magfiratuw wa rizqung karīm<br>
Mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka akan memperoleh derajat (tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia.<br>
كَمَآ اَخْرَجَكَ رَبُّكَ مِنْۢ بَيْتِكَ بِالْحَقِّۖ وَاِنَّ فَرِيْقًا مِّنَ الْمُؤْمِنِيْنَ لَكٰرِهُوْنَ<br>
kamā akhrajaka rabbuka mim baitika bil-ḥaqqi wa inna farīqam minal-mu`minīna lakārihụn<br>
Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi dari rumahmu dengan kebenaran, meskipun sesungguhnya sebagian dari orang-orang yang beriman itu tidak menyukainya,<br>
يُجَادِلُوْنَكَ فِى الْحَقِّ بَعْدَمَا تَبَيَّنَ كَاَنَّمَا يُسَاقُوْنَ اِلَى الْمَوْتِ وَهُمْ يَنْظُرُوْنَ ۗ<br>
yujādilụnaka fil-ḥaqqi ba'da mā tabayyana ka`annamā yusāqụna ilal-mauti wa hum yanẓurụn<br>
mereka membantahmu (Muhammad) tentang kebenaran setelah nyata (bahwa mereka pasti menang), seakan-akan mereka dihalau kepada kematian, sedang mereka melihat (sebab kematian itu).<br>
وَاِذْ يَعِدُكُمُ اللّٰهُ اِحْدَى الطَّاۤىِٕفَتَيْنِ اَنَّهَا لَكُمْ وَتَوَدُّوْنَ اَنَّ غَيْرَ ذَاتِ الشَّوْكَةِ تَكُوْنُ لَكُمْ وَيُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّحِقَّ الْحَقَّ بِكَلِمٰتِهٖ وَيَقْطَعَ دَابِرَ الْكٰفِرِيْنَۙ<br>
wa iż ya'idukumullāhu iḥdaṭ-ṭā`ifataini annahā lakum wa tawaddụna anna gaira żātisy-syaukati takụnu lakum wa yurīdullāhu ay yuḥiqqal-ḥaqqa bikalimātihī wa yaqṭa'a dābiral-kāfirīn<br>
Dan (ingatlah) ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan (yang kamu hadapi) adalah untukmu, sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekuatan senjatalah untukmu. Tetapi Allah hendak membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir sampai ke akar-akarnya,<br>
لِيُحِقَّ الْحَقَّ وَيُبْطِلَ الْبَاطِلَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُوْنَۚ<br>
liyuḥiqqal-ḥaqqa wa yubṭilal-bāṭila walau karihal-mujrimụn<br>
agar Allah memperkuat yang hak (Islam) dan menghilangkan yang batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu tidak menyukainya.<br>
اِذْ تَسْتَغِيْثُوْنَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ اَنِّيْ مُمِدُّكُمْ بِاَلْفٍ مِّنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ مُرْدِفِيْنَ<br>
iż tastagīṡụna rabbakum fastajāba lakum annī mumiddukum bi`alfim minal-malā`ikati murdifīn<br>
(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu, “Sungguh, Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.”<br>
وَمَا جَعَلَهُ اللّٰهُ اِلَّا بُشْرٰى وَلِتَطْمَىِٕنَّ بِهٖ قُلُوْبُكُمْۗ وَمَا النَّصْرُ اِلَّا مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ<br>
wa mā ja'alahullāhu illā busyrā wa litaṭma`inna bihī qulụbukum, wa man-naṣru illā min 'indillāh, innallāha 'azīzun ḥakīm<br>
Dan tidaklah Allah menjadikannya melainkan sebagai kabar gembira agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.<br>
اِذْ يُغَشِّيْكُمُ النُّعَاسَ اَمَنَةً مِّنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُمْ مِّنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً لِّيُطَهِّرَكُمْ بِهٖ وَيُذْهِبَ عَنْكُمْ رِجْزَ الشَّيْطٰنِ وَلِيَرْبِطَ عَلٰى قُلُوْبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ الْاَقْدَامَۗ<br>
iż yugasysyīkumun-nu'āsa amanatam min-hu wa yunazzilu 'alaikum minas-samā`i mā`al liyuṭahhirakum bihī wa yuż-hiba 'angkum rijzasy-syaiṭāni wa liyarbiṭa 'alā qulụbikum wa yuṡabbita bihil-aqdām<br>
(Ingatlah), ketika Allah membuat kamu mengantuk untuk memberi ketenteraman dari-Nya, dan Allah menurunkan air (hujan) dari langit kepadamu untuk menyucikan kamu dengan (hujan) itu dan menghilangkan gangguan-gangguan setan dari dirimu dan untuk menguatkan hatimu serta memperteguh telapak kakimu (teguh pendirian).<br>
اِذْ يُوْحِيْ رَبُّكَ اِلَى الْمَلٰۤىِٕكَةِ اَنِّيْ مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْاۗ سَاُلْقِيْ فِيْ قُلُوْبِ الَّذِيْنَ كَفَرُوا الرُّعْبَ فَاضْرِبُوْا فَوْقَ الْاَعْنَاقِ وَاضْرِبُوْا مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍۗ<br>
iż yụḥī rabbuka ilal-malā`ikati annī ma'akum fa ṡabbitullażīna āmanụ, sa`ulqī fī qulụbillażīna kafarur-ru'ba faḍribụ fauqal-a'nāqi waḍribụ min-hum kulla banān<br>
(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman.” Kelak akan Aku berikan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka pukullah di atas leher mereka dan pukullah tiap-tiap ujung jari mereka.<br>
ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ شَاۤقُّوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗۚ وَمَنْ يُّشَاقِقِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ<br>
żālika bi`annahum syāqqullāha wa rasụlah, wa may yusyāqiqillāha wa rasụlahụ fa innallāha syadīdul-'iqāb<br>
(Ketentuan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya; dan barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, sungguh, Allah sangat keras siksa-Nya.<br>
ذٰلِكُمْ فَذُوْقُوْهُ وَاَنَّ لِلْكٰفِرِيْنَ عَذَابَ النَّارِ<br>
żālikum fa żụqụhu wa anna lil-kāfirīna 'ażāban-nār<br>
Demikianlah (hukuman dunia yang ditimpakan atasmu), maka rasakanlah hukuman itu. Sesungguhnya bagi orang-orang kafir ada (lagi) azab neraka.<br>
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا لَقِيْتُمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا زَحْفًا فَلَا تُوَلُّوْهُمُ الْاَدْبَارَۚ<br>
yā ayyuhallażīna āmanū iżā laqītumullażīna kafarụ zaḥfan fa lā tuwallụhumul-adbār<br>
Wahai orang yang beriman! Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir yang akan menyerangmu, maka janganlah kamu berbalik membelakangi mereka (mundur).<br>
وَمَنْ يُّوَلِّهِمْ يَوْمَىِٕذٍ دُبُرَهٗٓ اِلَّا مُتَحَرِّفًا لِّقِتَالٍ اَوْ مُتَحَيِّزًا اِلٰى فِئَةٍ فَقَدْ بَاۤءَ بِغَضَبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَمَأْوٰىهُ جَهَنَّمُ ۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ<br>
wa may yuwallihim yauma`iżin duburahū illā mutaḥarrifal liqitālin au mutaḥayyizan ilā fi`atin fa qad bā`a bigaḍabim minallāhi wa ma`wāhu jahannam, wa bi`sal-maṣīr<br>
Dan barangsiapa mundur pada waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sungguh, orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahanam, seburuk-buruk tempat kembali.<br>
فَلَمْ تَقْتُلُوْهُمْ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ قَتَلَهُمْۖ وَمَا رَمَيْتَ اِذْ رَمَيْتَ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ رَمٰىۚ وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِيْنَ مِنْهُ بَلَاۤءً حَسَنًاۗ اِنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ<br>
fa lam taqtulụhum wa lākinnallāha qatalahum wa mā ramaita iż ramaita wa lākinnallāha ramā, wa liyubliyal-mu`minīna min-hu balā`an ḥasanā, innallāha samī'un 'alīm<br>
Maka (sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, melainkan Allah yang membunuh mereka, dan bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar, tetapi Allah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.<br>
ذٰلِكُمْ وَاَنَّ اللّٰهَ مُوْهِنُ كَيْدِ الْكٰفِرِيْنَ<br>
żālikum wa annallāha mụhinu kaidil-kāfirīn<br>
Demikianlah (karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu), dan sungguh, Allah melemahkan tipu daya orang-orang kafir.<br>
اِنْ تَسْتَفْتِحُوْا فَقَدْ جَاۤءَكُمُ الْفَتْحُۚ وَاِنْ تَنْتَهُوْا فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَاِنْ تَعُوْدُوْا نَعُدْۚ وَلَنْ تُغْنِيَ عَنْكُمْ فِئَتُكُمْ شَيْـًٔا وَّلَوْ كَثُرَتْۙ وَاَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُؤْمِنِيْنَ<br>
in tastaftiḥụ fa qad jā`akumul-fat-ḥ, wa in tantahụ fa huwa khairul lakum, wa in ta'ụdụ na'ud, wa lan tugniya 'angkum fi`atukum syai`aw walau kaṡurat wa annallāha ma'al-mu`minīn<br>
Jika kamu meminta keputusan, maka sesungguhnya keputusan telah datang kepadamu; dan jika kamu berhenti (memusuhi Rasul), maka itulah yang lebih baik bagimu; dan jika kamu kembali, niscaya Kami kembali (memberi pertolongan); dan pasukanmu tidak akan dapat menolak sesuatu bahaya sedikit pun darimu, biarpun dia jumlahnya (pasukan) banyak. Sungguh, Allah beserta orang-orang beriman.<br>
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَا تَوَلَّوْا عَنْهُ وَاَنْتُمْ تَسْمَعُوْنَ<br>
yā ayyuhallażīna āmanū aṭī'ullāha wa rasụlahụ wa lā tawallau 'an-hu wa antum tasma'ụn<br>
Wahai orang-orang yang beriman! Taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling dari-Nya, padahal kamu mendengar (perintah-perintah-Nya),<br>
وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ قَالُوْا سَمِعْنَا وَهُمْ لَا يَسْمَعُوْنَۚ<br>
wa lā takụnụ kallażīna qālụ sami'nā wa hum lā yasma'ụn<br>
dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (munafik) yang berkata, “Kami mendengarkan,” padahal mereka tidak mendengarkan (karena hati mereka mengingkarinya).<br>
۞ اِنَّ شَرَّ الدَّوَاۤبِّ عِنْدَ اللّٰهِ الصُّمُّ الْبُكْمُ الَّذِيْنَ لَا يَعْقِلُوْنَ<br>
inna syarrad-dawābbi 'indallāhiṣ-ṣummul-bukmullażīna lā ya'qilụn<br>
Sesungguhnya makhluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk dalam pandangan Allah ialah mereka yang tuli dan bisu (tidak mendengar dan memahami kebenaran) yaitu orang-orang yang tidak mengerti.<br>
وَلَوْ عَلِمَ اللّٰهُ فِيْهِمْ خَيْرًا لَّاَسْمَعَهُمْۗ وَلَوْ اَسْمَعَهُمْ لَتَوَلَّوْا وَّهُمْ مُّعْرِضُوْنَ<br>
walau 'alimallāhu fīhim khairal la`asma'ahum, walau asma'ahum latawallaw wa hum mu'riḍụn<br>
Dan sekiranya Allah mengetahui ada kebaikan pada mereka, tentu Dia jadikan mereka dapat mendengar. Dan jika Allah menjadikan mereka dapat mendengar, niscaya mereka berpaling, sedang mereka memalingkan diri.<br>
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَجِيْبُوْا لِلّٰهِ وَلِلرَّسُوْلِ اِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيْكُمْۚ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ يَحُوْلُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهٖ وَاَنَّهٗٓ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ<br>
yā ayyuhallażīna āmanustajībụ lillāhi wa lir-rasụli iżā da'ākum limā yuḥyīkum, wa'lamū annallāha yaḥụlu bainal-mar`i wa qalbihī wa annahū ilaihi tuḥsyarụn<br>
Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.<br>
وَاتَّقُوْا فِتْنَةً لَّا تُصِيْبَنَّ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْكُمْ خَاۤصَّةً ۚوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ<br>
wattaqụ fitnatal lā tuṣībannallażīna ẓalamụ mingkum khāṣṣah, wa'lamū annallāha syadīdul-'iqāb<br>
Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya.<br>
وَاذْكُرُوْٓا اِذْ اَنْتُمْ قَلِيْلٌ مُّسْتَضْعَفُوْنَ فِى الْاَرْضِ تَخَافُوْنَ اَنْ يَّتَخَطَّفَكُمُ النَّاسُ فَاٰوٰىكُمْ وَاَيَّدَكُمْ بِنَصْرِهٖ وَرَزَقَكُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ<br>
ważkurū iż antum qalīlum mustaḍ'afụna fil-arḍi takhāfụna ay yatakhaṭṭafakumun-nāsu fa āwākum wa ayyadakum binaṣrihī wa razaqakum minaṭ-ṭayyibāti la'allakum tasykurụn<br>
Dan ingatlah ketika kamu (para Muhajirin) masih (berjumlah) sedikit, lagi tertindas di bumi (Mekah), dan kamu takut orang-orang (Mekah) akan menculik kamu, maka Dia memberi kamu tempat menetap (Madinah) dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki yang baik agar kamu bersyukur.<br>
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَخُوْنُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ وَتَخُوْنُوْٓا اَمٰنٰتِكُمْ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ<br>
yā ayyuhallażīna āmanụ lā takhụnullāha war-rasụla wa takhụnū amānātikum wa antum ta'lamụn<br>
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.<br>
وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَآ اَمْوَالُكُمْ وَاَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ ۙوَّاَنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗٓ اَجْرٌ عَظِيْمٌ<br>
wa'lamū annamā amwālukum wa aulādukum fitnatuw wa annallāha 'indahū ajrun 'aẓīm<br>
Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar.<br>
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَتَّقُوا اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّكُمْ فُرْقَانًا وَّيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْۗ وَاللّٰهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ<br>
yā ayyuhallażīna āmanū in tattaqullāha yaj'al lakum furqānaw wa yukaffir 'angkum sayyi`ātikum wa yagfir lakum, wallāhu żul-faḍlil-'aẓīm<br>
Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan furqan (kemampuan membedakan antara yang hak dan batil) kepadamu dan menghapus segala kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Allah memiliki karunia yang besar.<br>
وَاِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِيُثْبِتُوْكَ اَوْ يَقْتُلُوْكَ اَوْ يُخْرِجُوْكَۗ وَيَمْكُرُوْنَ وَيَمْكُرُ اللّٰهُ ۗوَاللّٰهُ خَيْرُ الْمَاكِرِيْنَ<br>
wa iż yamkuru bikallażīna kafarụ liyuṡbitụka au yaqtulụka au yukhrijụk, wa yamkurụna wa yamkurullāh, wallāhu khairul-mākirīn<br>
Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan tipu daya terhadapmu (Muhammad) untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka membuat tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya.<br>
وَاِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِمْ اٰيٰتُنَا قَالُوْا قَدْ سَمِعْنَا لَوْ نَشَاۤءُ لَقُلْنَا مِثْلَ هٰذَآ ۙاِنْ هٰذَآ اِلَّآ اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَ<br>
wa iżā tutlā 'alaihim āyātunā qālụ qad sami'nā lau nasyā`u laqulnā miṡla hāżā in hāżā illā asāṭīrul-awwalīn<br>
Dan apabila ayat-ayat Kami dibacakan kepada mereka, mereka berkata, “Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat seperti ini), jika kami menghendaki niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini. (Al-Qur'an) ini tidak lain hanyalah dongeng orang-orang terdahulu.”<br><b>
وَاِذْ قَالُوا اللهم اِنْ كَانَ هٰذَا هُوَ الْحَقَّ مِنْ عِنْدِكَ فَاَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِّنَ السَّمَاۤءِ اَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ اَلِيْمٍ<br>
wa iż qālullāhumma ing kāna hāżā huwal-ḥaqqa min 'indika fa amṭir 'alainā ḥijāratam minas-samā`i awi`tinā bi'ażābin alīm<br>
Dan (ingatlah), ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata, “Ya Allah, jika (Al-Qur'an) ini benar (wahyu) dari Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih.”<br>
وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَاَنْتَ فِيْهِمْۚ وَمَا كَانَ اللّٰهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ<br>
wa mā kānallāhu liyu'ażżibahum wa anta fīhim, wa mā kānallāhu mu'ażżibahum wa hum yastagfirụn<br>
Tetapi Allah tidak akan menghukum mereka, selama engkau (Muhammad) berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan.<br>
وَمَا لَهُمْ اَلَّا يُعَذِّبَهُمُ اللّٰهُ وَهُمْ يَصُدُّوْنَ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَا كَانُوْٓا اَوْلِيَاۤءَهٗۗ اِنْ اَوْلِيَاۤؤُهٗٓ اِلَّا الْمُتَّقُوْنَ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ<br>
wa mā lahum allā yu'ażżibahumullāhu wa hum yaṣuddụna 'anil-masjidil-ḥarāmi wa mā kānū auliyā`ah, in auliyā`uhū illal-muttaqụna wa lākinna akṡarahum lā ya'lamụn<br>
Dan mengapa Allah tidak menghukum mereka padahal mereka menghalang-halangi (orang) untuk (mendatangi) Masjidilharam dan mereka bukanlah orang-orang yang berhak menguasainya? Orang yang berhak menguasai(nya), hanyalah orang-orang yang bertakwa, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.</b><br>
وَمَا كَانَ صَلَاتُهُمْ عِنْدَ الْبَيْتِ اِلَّا مُكَاۤءً وَّتَصْدِيَةًۗ فَذُوْقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَ<br>
wa mā kāna ṣalātuhum 'indal-baiti illā mukā`aw wa taṣdiyah, fa żụqul-'ażāba bimā kuntum takfurụn<br>
Dan salat mereka di sekitar Baitullah itu, tidak lain hanyalah siulan dan tepuk tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.<br>
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗفَسَيُنْفِقُوْنَهَا ثُمَّ تَكُوْنُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُوْنَ ەۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِلٰى جَهَنَّمَ يُحْشَرُوْنَۙ<br>
innallażīna kafarụ yunfiqụna amwālahum liyaṣuddụ 'an sabīlillāh, fa sayunfiqụnahā ṡumma takụnu 'alaihim ḥasratan ṡumma yuglabụn, wallażīna kafarū ilā jahannama yuḥsyarụn<br>
Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menginfakkan harta mereka untuk menghalang-halangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan (terus) menginfakkan harta itu, kemudian mereka akan menyesal sendiri, dan akhirnya mereka akan dikalahkan. Ke dalam neraka Jahanamlah orang-orang kafir itu akan dikumpulkan,<br>
لِيَمِيْزَ اللّٰهُ الْخَبِيْثَ مِنَ الطَّيِّبِ وَيَجْعَلَ الْخَبِيْثَ بَعْضَهٗ عَلٰى بَعْضٍ فَيَرْكُمَهٗ جَمِيْعًا فَيَجْعَلَهٗ فِيْ جَهَنَّمَۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ<br>
liyamīzallāhul-khabīṡa minaṭ-ṭayyibi wa yaj'alal-khabīṡa ba'ḍahụ 'alā ba'ḍin fa yarkumahụ jamī'an fa yaj'alahụ fī jahannam, ulā`ika humul-khāsirụn<br>
agar Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang baik dan menjadikan (golongan) yang buruk itu sebagiannya di atas yang lain, lalu kesemuanya ditumpukkan-Nya, dan dimasukkan-Nya ke dalam neraka Jahanam. Mereka itulah orang-orang yang rugi.<br>
قُلْ لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِنْ يَّنْتَهُوْا يُغْفَرْ لَهُمْ مَّا قَدْ سَلَفَۚ وَاِنْ يَّعُوْدُوْا فَقَدْ مَضَتْ سُنَّتُ الْاَوَّلِيْنَ<br>
qul lillażīna kafarū iy yantahụ yugfar lahum mā qad salaf, wa iy ya'ụdụ fa qad maḍat sunnatul-awwalīn<br>
Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu (Abu Sufyan dan kawan-kawannya), “Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang telah lalu; dan jika mereka kembali lagi (memerangi Nabi) sungguh, berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah terhadap) orang-orang dahulu (dibinasakan).”<br>
وَقَاتِلُوْهُمْ حَتّٰى لَا تَكُوْنَ فِتْنَةٌ وَّيَكُوْنَ الدِّيْنُ كُلُّهٗ لِلّٰهِۚ فَاِنِ انْتَهَوْا فَاِنَّ اللّٰهَ بِمَا يَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ<br>
wa qātilụhum ḥattā lā takụna fitnatuw wa yakụnad-dīnu kulluhụ lillāh, fa inintahau fa innallāha bimā ya'malụna baṣīr<br>
Dan perangilah mereka itu sampai tidak ada lagi fitnah, dan agama hanya bagi Allah semata. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.<br>
وَاِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَوْلٰىكُمْ ۗنِعْمَ الْمَوْلٰى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ ۔<br>
wa in tawallau fa'lamū annallāha maulākum, ni'mal-maulā wa ni'man-naṣīr<br>
Dan jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.<br>
۞ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَاَنَّ لِلّٰهِ خُمُسَهٗ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ اِنْ كُنْتُمْ اٰمَنْتُمْ بِاللّٰهِ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ<br>
wa'lamū annamā ganimtum min syai`in fa anna lillāhi khumusahụ wa lir-rasụli wa liżil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wabnis-sabīli ing kuntum āmantum billāhi wa mā anzalnā 'alā 'abdinā yaumal-furqāni yaumaltaqal jam'ān, wallāhu 'alā kulli syai`ing qadīr<br>
Dan ketahuilah, sesungguhnya segala yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak yatim, orang miskin dan ibnu sabil, (demikian) jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.<br>
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ<br>
iż antum bil-'udwatid-dun-yā wa hum bil-'udwatil-quṣwā war-rakbu asfala mingkum, walau tawā'attum lakhtalaftum fil-mī'ādi wa lākil liyaqḍiyallāhu amrang kāna maf'ụlal liyahlika man halaka 'am bayyinatiw wa yaḥyā man ḥayya 'am bayyinah, wa innallāha lasamī'un 'alīm<br>
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.<br>
اِذْ يُرِيْكَهُمُ اللّٰهُ فِيْ مَنَامِكَ قَلِيْلًاۗ وَلَوْ اَرٰىكَهُمْ كَثِيْرًا لَّفَشِلْتُمْ وَلَتَنَازَعْتُمْ فِى الْاَمْرِ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ سَلَّمَۗ اِنَّهٗ عَلِيْمٌۢ بِذَاتِ الصُّدُوْرِ<br>
iż yurīkahumullāhu fī manāmika qalīlā, walau arākahum kaṡīral lafasyiltum wa latanāza'tum fil-amri wa lākinnallāha sallam, innahụ 'alīmum biżātiṣ-ṣudụr<br>
(Ingatlah) ketika Allah memperlihatkan mereka di dalam mimpimu (berjumlah) sedikit. Dan sekiranya Allah memperlihatkan mereka (berjumlah) banyak tentu kamu menjadi gentar dan tentu kamu akan berbantah-bantahan dalam urusan itu, tetapi Allah telah menyelamatkan kamu. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang ada dalam hatimu.<br>
وَاِذْ يُرِيْكُمُوْهُمْ اِذِ الْتَقَيْتُمْ فِيْٓ اَعْيُنِكُمْ قَلِيْلًا وَّيُقَلِّلُكُمْ فِيْٓ اَعْيُنِهِمْ لِيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ۗوَاِلَى اللّٰهِ تُرْجَعُ الْاُمُوْرُ<br>
wa iż yurīkumụhum iżiltaqaitum fī a'yunikum qalīlaw wa yuqallilukum fī a'yunihim liyaqḍiyallāhu amrang kāna maf'ụlā, wa ilallāhi turja'ul-umụr<br>
Dan ketika Allah memperlihatkan mereka kepadamu, ketika kamu berjumpa dengan mereka berjumlah sedikit menurut penglihatan matamu dan kamu diperlihatkan-Nya berjumlah sedikit menurut penglihatan mereka, itu karena Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan. Hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan.<br>
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا لَقِيْتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوْا وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَۚ<br>
yā ayyuhallażīna āmanū iżā laqītum fi`atan faṡbutụ ważkurullāha kaṡīral la'allakum tufliḥụn<br>
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu pasukan (musuh), maka berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allah banyak-banyak (berzikir dan berdoa) agar kamu beruntung.<br>
وَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَا تَنَازَعُوْا فَتَفْشَلُوْا وَتَذْهَبَ رِيْحُكُمْ وَاصْبِرُوْاۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَۚ<br>
wa aṭī'ullāha wa rasụlahụ wa lā tanāza'ụ fa tafsyalụ wa taż-haba rīḥukum waṣbirụ, innallāha ma'aṣ-ṣābirīn<br>
Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan bersabarlah. Sungguh, Allah beserta orang-orang sabar.<br>
وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ خَرَجُوْا مِنْ دِيَارِهِمْ بَطَرًا وَّرِئَاۤءَ النَّاسِ وَيَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ بِمَايَعْمَلُوْنَ مُحِيْطٌ<br>
wa lā takụnụ kallażīna kharajụ min diyārihim baṭaraw wa ri`ā`an-nāsi wa yaṣuddụna 'an sabīlillāh, wallāhu bimā ya'malụna muḥīṭ<br>
Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang keluar dari kampung halamannya dengan rasa angkuh dan ingin dipuji orang (ria) serta menghalang-halangi (orang) dari jalan Allah. Allah meliputi segala yang mereka kerjakan.<br>
وَاِذْ زَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطٰنُ اَعْمَالَهُمْ وَقَالَ لَا غَالِبَ لَكُمُ الْيَوْمَ مِنَ النَّاسِ وَاِنِّيْ جَارٌ لَّكُمْۚ فَلَمَّا تَرَاۤءَتِ الْفِئَتٰنِ نَكَصَ عَلٰى عَقِبَيْهِ وَقَالَ اِنِّيْ بَرِيْۤءٌ مِّنْكُمْ اِنِّيْٓ اَرٰى مَا لَا تَرَوْنَ اِنِّيْٓ اَخَافُ اللّٰهَ ۗوَاللّٰهُ شَدِيْدُ الْعِقَابِ<br>
wa iż zayyana lahumusy-syaiṭānu a'mālahum wa qāla lā gāliba lakumul-yauma minan-nāsi wa innī jārul lakum, fa lammā tarā`atil-fi`atāni nakaṣa 'alā 'aqibaihi wa qāla innī barī`um mingkum innī arā mā lā tarauna innī akhāfullāh, wallāhu syadīdul-'iqāb<br>
Dan (ingatlah) ketika setan menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan (dosa) mereka dan mengatakan, “Tidak ada (orang) yang dapat mengalahkan kamu pada hari ini, dan sungguh, aku adalah penolongmu.” Maka ketika kedua pasukan itu telah saling melihat (berhadapan), setan balik ke belakang seraya berkata, “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu; aku dapat melihat apa yang kamu tidak dapat melihat; sesungguhnya aku takut kepada Allah.” Allah sangat keras siksa-Nya.<br>
اِذْ يَقُوْلُ الْمُنٰفِقُوْنَ وَالَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ غَرَّ هٰٓؤُلَاۤءِ دِيْنُهُمْۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَاِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ<br>
iż yaqụlul-munāfiqụna wallażīna fī qulụbihim maraḍun garra hā`ulā`i dīnuhum, wa may yatawakkal 'alallāhi fa innallāha 'azīzun ḥakīm<br>
(Ingatlah), ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata, “Mereka itu (orang mukmin) ditipu agamanya.” (Allah berfirman), “Barangsiapa bertawakal kepada Allah, ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.”<br>
وَلَوْ تَرٰٓى اِذْ يَتَوَفَّى الَّذِيْنَ كَفَرُوا الْمَلٰۤىِٕكَةُ يَضْرِبُوْنَ وُجُوْهَهُمْ وَاَدْبَارَهُمْۚ وَذُوْقُوْا عَذَابَ الْحَرِيْقِ<br>
walau tarā iż yatawaffallażīna kafarul-malā`ikatu yaḍribụna wujụhahum wa adbārahum, wa żụqụ 'ażābal-ḥarīq<br>
Dan sekiranya kamu melihat ketika para malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir sambil memukul wajah dan punggung mereka (dan berkata), “Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar.”<br>
ذٰلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ اَيْدِيْكُمْ وَاَنَّ اللّٰهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيْدِۙ<br>
żālika bimā qaddamat aidīkum wa annallāha laisa biẓallāmil lil-'abīd<br>
Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Dan sesungguhnya Allah tidak menzalimi hamba-hamba-Nya,<br>
كَدَأْبِ اٰلِ فِرْعَوْنَۙ وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۗ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَاَخَذَهُمُ اللّٰهُ بِذُنُوْبِهِمْۗ اِنَّ اللّٰهَ قَوِيٌّ شَدِيْدُ الْعِقَابِ<br>
kada`bi āli fir'auna wallażīna ming qablihim, kafarụ bi`āyātillāhi fa akhażahumullāhu biżunụbihim, innallāha qawiyyun syadīdul-'iqāb<br>
(Keadaan mereka) serupa dengan keadaan pengikut Fir‘aun dan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sungguh, Allah Mahakuat lagi sangat keras siksa-Nya.<br>
ذٰلِكَ بِاَنَّ اللّٰهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِّعْمَةً اَنْعَمَهَا عَلٰى قَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۙ وَاَنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ<br>
żālika bi`annallāha lam yaku mugayyiran ni'matan an'amahā 'alā qaumin ḥattā yugayyirụ mā bi`anfusihim wa annallāha samī'un 'alīm<br>
Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu nikmat yang telah diberikan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui,<br>
كَدَأْبِ اٰلِ فِرْعَوْنَۙ وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۚ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِ رَبِّهِمْ فَاَهْلَكْنٰهُمْ بِذُنُوْبِهِمْ وَاَغْرَقْنَآ اٰلَ فِرْعَوْنَۚ وَكُلٌّ كَانُوْا ظٰلِمِيْنَ<br>
kada`bi āli fir'auna wallażīna ming qablihim, każżabụ bi`āyāti rabbihim fa ahlaknāhum biżunụbihim wa agraqnā āla fir'aụn, wa kullung kānụ ẓālimīn<br>
(Keadaan mereka) serupa dengan keadaan pengikut Fir‘aun dan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhannya, maka Kami membinasakan mereka disebabkan oleh dosa-dosanya dan Kami tenggelamkan Fir‘aun dan pengikut-pengikutnya; karena mereka adalah orang-orang yang zalim.<br>
اِنَّ شَرَّ الدَّوَاۤبِّ عِنْدَ اللّٰهِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَۖ<br>
inna syarrad-dawābbi 'indallāhillażīna kafarụ fa hum lā yu`minụn<br>
Sesungguhnya makhluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk dalam pandangan Allah ialah orang-orang kafir, karena mereka tidak beriman.<br>
الَّذِيْنَ عَاهَدْتَّ مِنْهُمْ ثُمَّ يَنْقُضُوْنَ عَهْدَهُمْ فِيْ كُلِّ مَرَّةٍ وَّهُمْ لَا يَتَّقُوْنَ<br>
allażīna 'āhatta min-hum ṡumma yangquḍụna 'ahdahum fī kulli marratiw wa hum lā yattaqụn<br>
(Yaitu) orang-orang yang terikat perjanjian dengan kamu, kemudian setiap kali berjanji mereka mengkhianati janjinya, sedang mereka tidak takut (kepada Allah).<br>
فَاِمَّا تَثْقَفَنَّهُمْ فِى الْحَرْبِ فَشَرِّدْ بِهِمْ مَّنْ خَلْفَهُمْ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُوْنَ<br>
fa immā taṡqafannahum fil-ḥarbi fa syarrid bihim man khalfahum la'allahum yażżakkarụn<br>
Maka jika engkau (Muhammad) mengungguli mereka dalam peperangan, maka cerai-beraikanlah orang-orang yang di belakang mereka dengan (menumpas) mereka, agar mereka mengambil pelajaran.<br>
وَاِمَّا تَخَافَنَّ مِنْ قَوْمٍ خِيَانَةً فَانْۢبِذْ اِلَيْهِمْ عَلٰى سَوَاۤءٍۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْخَاۤىِٕنِيْنَ<br>
wa immā takhāfanna ming qaumin khiyānatan fambiż ilaihim 'alā sawā`, innallāha lā yuḥibbul-khā`inīn<br>
Dan jika engkau (Muhammad) khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berkhianat.<br>
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَبَقُوْاۗ اِنَّهُمْ لَا يُعْجِزُوْنَ<br>
wa lā yaḥsabannallażīna kafarụ sabaqụ, innahum lā yu'jizụn<br>
Dan janganlah orang-orang kafir mengira, bahwa mereka akan dapat lolos (dari kekuasaan Allah). Sungguh, mereka tidak dapat melemahkan (Allah).<br>
وَاَعِدُّوْا لَهُمْ مَّا اسْتَطَعْتُمْ مِّنْ قُوَّةٍ وَّمِنْ رِّبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُوْنَ بِهٖ عَدُوَّ اللّٰهِ وَعَدُوَّكُمْ وَاٰخَرِيْنَ مِنْ دُوْنِهِمْۚ لَا تَعْلَمُوْنَهُمْۚ اَللّٰهُ يَعْلَمُهُمْۗ وَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ يُوَفَّ اِلَيْكُمْ وَاَنْتُمْ لَا تُظْلَمُوْنَ<br>
wa a'iddụ lahum mastaṭa'tum ming quwwatiw wa mir ribāṭil-khaili tur-hibụna bihī 'aduwwallāhi wa 'aduwwakum wa ākharīna min dụnihim, lā ta'lamụnahum, allāhu ya'lamuhum, wa mā tunfiqụ min syai`in fī sabīlillāhi yuwaffa ilaikum wa antum lā tuẓlamụn<br>
Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; tetapi Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dizalimi (dirugikan).<br>
۞ وَاِنْ جَنَحُوْا لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ<br>
wa in janaḥụ lis-salmi fajnaḥ lahā wa tawakkal 'alallāh, innahụ huwas-samī'ul-'alīm<br>
Tetapi jika mereka condong kepada perdamaian, maka terimalah dan bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.<br>
وَاِنْ يُّرِيْدُوْٓا اَنْ يَّخْدَعُوْكَ فَاِنَّ حَسْبَكَ اللّٰهُ ۗهُوَ الَّذِيْٓ اَيَّدَكَ بِنَصْرِهٖ وَبِالْمُؤْمِنِيْنَۙ<br>
wa iy yurīdū ay yakhda'ụka fa inna ḥasbakallāh, huwallażī ayyadaka binaṣrihī wa bil-mu`minīn<br>
Dan jika mereka hendak menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindung) bagimu. Dialah yang memberikan kekuatan kepadamu dengan pertolongan-Nya dan dengan (dukungan) orang-orang mukmin,<br>
وَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْۗ لَوْاَنْفَقْتَ مَا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا مَّآ اَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ اَلَّفَ بَيْنَهُمْۗ اِنَّهٗ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ<br>
wa allafa baina qulụbihim, lau anfaqta mā fil-arḍi jamī'am mā allafta baina qulụbihim wa lākinnallāha allafa bainahum, innahụ 'azīzun ḥakīm<br>
dan Dia (Allah) yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sungguh, Dia Mahaperkasa, Mahabijaksana.<br>
يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ حَسْبُكَ اللّٰهُ وَمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ<br>
yā ayyuhan-nabiyyu ḥasbukallāhu wa manittaba'aka minal-mu`minīn<br>
Wahai Nabi (Muhammad)! Cukuplah Allah (menjadi pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu.<br>
يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ حَرِّضِ الْمُؤْمِنِيْنَ عَلَى الْقِتَالِۗ اِنْ يَّكُنْ مِّنْكُمْ عِشْرُوْنَ صَابِرُوْنَ يَغْلِبُوْا مِائَتَيْنِۚ وَاِنْ يَّكُنْ مِّنْكُمْ مِّائَةٌ يَّغْلِبُوْٓا اَلْفًا مِّنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَفْقَهُوْنَ<br>
yā ayyuhan-nabiyyu ḥarriḍil-mu`minīna 'alal-qitāl, iy yakum mingkum 'isyrụna ṣābirụna yaglibụ mi`ataīn, wa iy yakum mingkum mi`atuy yaglibū alfam minallażīna kafarụ bi`annahum qaumul lā yafqahụn<br>
Wahai Nabi (Muhammad)! Kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan seribu orang kafir, karena orang-orang kafir itu adalah kaum yang tidak mengerti.<br>
اَلْـٰٔنَ خَفَّفَ اللّٰهُ عَنْكُمْ وَعَلِمَ اَنَّ فِيْكُمْ ضَعْفًاۗ فَاِنْ يَّكُنْ مِّنْكُمْ مِّائَةٌ صَابِرَةٌ يَّغْلِبُوْا مِائَتَيْنِۚ وَاِنْ يَّكُنْ مِّنْكُمْ اَلْفٌ يَّغْلِبُوْٓا اَلْفَيْنِ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ<br>
al-āna khaffafallāhu 'angkum wa 'alima anna fīkum ḍa'fā, fa iy yakum mingkum mi`atun ṣābiratuy yaglibụ mi`ataīn, wa iy yakum mingkum alfuy yaglibū alfaini bi`iżnillāh, wallāhu ma'aṣ-ṣābirīn<br>
Sekarang Allah telah meringankan kamu karena Dia mengetahui bahwa ada kelemahan padamu. Maka jika di antara kamu ada seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus (orang musuh); dan jika di antara kamu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Allah. Allah beserta orang-orang yang sabar.<br>
مَاكَانَ لِنَبِيٍّ اَنْ يَّكُوْنَ لَهٗٓ اَسْرٰى حَتّٰى يُثْخِنَ فِى الْاَرْضِۗ تُرِيْدُوْنَ عَرَضَ الدُّنْيَاۖ وَاللّٰهُ يُرِيْدُ الْاٰخِرَةَۗ وَاللّٰهُ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ<br>
mā kāna linabiyyin ay yakụna lahū asrā ḥattā yuṡkhina fil-arḍ, turīdụna 'araḍad-dun-yā wallāhu yurīdul-ākhirah, wallāhu 'azīzun ḥakīm<br>
Tidaklah pantas, bagi seorang nabi mempunyai tawanan sebelum dia dapat melumpuhkan musuhnya di bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawi sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu). Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.<br>
لَوْلَاكِتٰبٌ مِّنَ اللّٰهِ سَبَقَ لَمَسَّكُمْ فِيْمَآ اَخَذْتُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ<br>
lau lā kitābum minallāhi sabaqa lamassakum fīmā akhażtum 'ażābun 'aẓīm<br>
Sekiranya tidak ada ketetapan terdahulu dari Allah, niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar karena (tebusan) yang kamu ambil.<br>
فَكُلُوْا مِمَّاغَنِمْتُمْ حَلٰلًا طَيِّبًاۖ وَّاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ<br>
fa kulụ mimmā ganimtum ḥalālan ṭayyibaw wattaqullāh, innallāha gafụrur raḥīm<br>
Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu peroleh itu, sebagai makanan yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.<br>
يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّمَنْ فِيْٓ اَيْدِيْكُمْ مِّنَ الْاَسْرٰٓىۙ اِنْ يَّعْلَمِ اللّٰهُ فِيْ قُلُوْبِكُمْ خَيْرًا يُّؤْتِكُمْ خَيْرًا مِّمَّآ اُخِذَ مِنْكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ<br>
yā ayyuhan-nabiyyu qul liman fī aidīkum minal-asrā iy ya'lamillāhu fī qulụbikum khairay yu`tikum khairam mimmā ukhiża mingkum wa yagfir lakum, wallāhu gafụrur raḥīm<br>
Wahai Nabi (Muhammad)! Katakanlah kepada para tawanan perang yang ada di tanganmu, “Jika Allah mengetahui ada kebaikan di dalam hatimu, niscaya Dia akan memberikan yang lebih baik dari apa yang telah diambil darimu dan Dia akan mengampuni kamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.<br>
وَاِنْ يُّرِيْدُوْا خِيَانَتَكَ فَقَدْ خَانُوا اللّٰهَ مِنْ قَبْلُ فَاَمْكَنَ مِنْهُمْ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ<br>
wa iy yurīdụ khiyānataka fa qad khānullāha ming qablu fa amkana min-hum wallāhu 'alīmun ḥakīm<br>
Tetapi jika mereka (tawanan itu) hendak mengkhianatimu (Muhammad) maka sesungguhnya sebelum itu pun mereka telah berkhianat kepada Allah, maka Dia memberikan kekuasaan kepadamu atas mereka. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.<br>
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَالَّذِيْنَ اٰوَوْا وَّنَصَرُوْٓا اُولٰۤىِٕكَ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَمْ يُهَاجِرُوْا مَا لَكُمْ مِّنْ وَّلَايَتِهِمْ مِّنْ شَيْءٍ حَتّٰى يُهَاجِرُوْاۚ وَاِنِ اسْتَنْصَرُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ اِلَّا عَلٰى قَوْمٍۢ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِّيْثَاقٌۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ<br>
innallażīna āmanụ wa hājarụ wa jāhadụ bi`amwālihim wa anfusihim fī sabīlillāhi wallażīna āwaw wa naṣarū ulā`ika ba'ḍuhum auliyā`u ba'ḍ, wallażīna āmanụ wa lam yuhājirụ mā lakum miw walāyatihim min syai`in ḥattā yuhājirụ, wa inistanṣarụkum fid-dīni fa 'alaikumun-naṣru illā 'alā qaumim bainakum wa bainahum mīṡāq, wallāhu bimā ta'malụna baṣīr<br>
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada Muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun bagimu melindungi mereka, sampai mereka berhijrah. (Tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.<br>
وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۗ اِلَّا تَفْعَلُوْهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الْاَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيْرٌۗ<br>
wallażīna kafarụ ba'ḍuhum auliyā`u ba'ḍ, illā taf'alụhu takun fitnatun fil-arḍi wa fasādung kabīr<br>
Dan orang-orang yang kafir, sebagian mereka melindungi sebagian yang lain. Jika kamu tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah (saling melindungi), niscaya akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan yang besar.<br>
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَالَّذِيْنَ اٰوَوْا وَّنَصَرُوْٓا اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ حَقًّاۗ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌ<br>
wallażīna āmanụ wa hājarụ wa jāhadụ fī sabīlillāhi wallażīna āwaw wa naṣarū ulā`ika humul-mu`minụna ḥaqqā, lahum magfiratuw wa rizqung karīm<br>
Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang Muhajirin), mereka itulah orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia.<br>
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْۢ بَعْدُ وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا مَعَكُمْ فَاُولٰۤىِٕكَ مِنْكُمْۗ وَاُولُوا الْاَرْحَامِ بَعْضُهُمْ اَوْلٰى بِبَعْضٍ فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ<br>
wallażīna āmanụ mim ba'du wa hājarụ wa jāhadụ ma'akum fa ulā`ika mingkum, wa ulul-ar-ḥāmi ba'ḍuhum aulā biba'ḍin fī kitābillāh, innallāha bikulli syai`in 'alīm<br>
Dan orang-orang yang beriman setelah itu, kemudian berhijrah dan berjihad bersamamu maka mereka termasuk golonganmu. Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat) menurut Kitab Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.</p>
<p dir="ltr"> <br>
Update Terakhir: 22.06.2018 sesuai versi Kemenag<br>
© 2020. Litequran.net<br></p>Haris Suryasmin TDhttp://www.blogger.com/profile/00861569202839070325noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2406069504838687156.post-9457105423327636382020-04-15T22:15:00.001+07:002020-04-15T22:15:32.292+07:00EMPAT SIFAT YANG PALING DIBENCI RASULLULLAH<div><b>Empat Sifat yang Paling Dibenci Rasulullah</b></div><div><br></div><div>Sebagai umat Nabi, tentu kita ingin selalu meneladaninya sehingga di akhirat kelak beliau mengakui kita sebagai umatnya. Oleh karena itu, kita harus merenungi sabda Nabi saw. berikut:</div><div><br></div><div>عن ثعلبة الخشني قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن أحبكم إلي وأقربكم مني في الأخرة محاسنكم أخلاقا وإن أبغضكم إلي وأبعدكم مني في الآخرة أسوأكم أخلاقا الثرثارون المتفيهقون المتشدقون</div><div><br></div><div>Diriwayatkan dari Tsa’labah Al Khusyaini, ia berkata, Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallah bersabda: “sesungguhnya orang yang paling aku sukai dan paling dekat denganku di akhirat adalah orang yang baik akhlaknya, sedangkan orang yang aku benci dan paling jauh dari aku adalah ornag buruk akhlaknya, banyak bicara, sombong, dan bicara kasar</div><div><br></div><div>Hadis tersebut menerangkan jika kriteria orang yang dibenci Rasulullah dan berada paling jauh adalah mereka yang buruk akhlaknya, banyak nicara, sombong, dan bicara kasar. Empat kriteria tersebut patuntnya kita jauhi, agar kelak bisa bersanding dan dekat dengan Rasululllah.</div><div><br></div><div>Buruk akhlaknya adalah kriteria pertama yang dibenci dan paling jauh dari Rasulullah. Orang yang beraklak buruk tentu bertolak belakang dengan ajaran Islam. Bagaimana tidak, Rasulullah saja diutus untuk memperbaiki akhlak. Sebagaimana hadis Nabi:</div><div><br></div><div>إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ صَالِحَ اْلأَخْلاَقِ.</div><div><br></div><div>“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.”</div><div><br></div><div>Kriteria kedua adalah ia yang banyak bicara. Selain menghabiskan banyak waktu, perilaku tersebut bisa menjerumuskan dirinya pada urusan yang tidak berfaedah. Di antara bahan pembicaraan yang mendorong seseorang banyak bicara adalah pembicaraan yang tidak penting. Hadis dari Ibnu Umar :</div><div><br></div><div>عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُكْثِرُوا الْكَلَامَ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللَّهِ فَإِنَّ كَثْرَةَ الْكَلَامِ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللَّهِ قَسْوَةٌ لِلْقَلْبِ وَإِنَّ أَبْعَدَ النَّاسِ مِنْ اللَّهِ الْقَلْبُ الْقَاسِي</div><div><br></div><div>Dari Ibnu Umar berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Janganlah kalian banyak bicara tanpa berdzikir kepada Allah, karena banyak bicara tanpa berdzikir kepada Allah membuat hati menjadi keras, dan orang yang paling jauh dari Allah adalah orang yang berhati keras.” (HR Tirmidzi)</div><div><br></div><div>Ketiga adalah ia yang sombong. Perilaku ini lebih sering menolak kebemaran dan meremehkan orang lain. Seseorang yang sombong pasti memandaang dirinya berada diatas kebenaran dan merasa lebih diantara yang lain. Perilaku tersebut bertentangan dengan ajaran Islam berdasarkan QS An Nahl ayat 23:</div><div><br></div><div>إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ</div><div><br></div><div>“Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri.”</div><div><br></div><div>Kriteria keempat adalah ia yang bicara dengan kasar. Perilaku seperti itu banyak menyakiti prang sekitar, sengaja atau tidak sengaja. Namun alangkah lebih baiknya jika kita bisa bersikap santun pada semua orang. Al Imam Tirmidzi meriwayatkan dalam Sunnahnya, dimana Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda :</div><div>Dari Ibnu Umar berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Janganlah kalian banyak bicara tanpa berdzikir kepada Allah, karena banyak bicara tanpa berdzikir kepada Allah membuat hati menjadi keras, dan orang yang paling jauh dari Allah adalah orang yang berhati keras.” (HR Tirmidzi)</div><div><br></div><div>Ketiga adalah ia yang sombong. Perilaku ini lebih sering menolak kebemaran dan meremehkan orang lain. Seseorang yang sombong pasti memandaang dirinya berada diatas kebenaran dan merasa lebih diantara yang lain. Perilaku tersebut bertentangan dengan ajaran Islam berdasarkan QS An Nahl ayat 23:</div><div><br></div><div>إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ</div><div><br></div><div>“Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri.”</div><div><br></div><div>Kriteria keempat adalah ia yang bicara dengan kasar. Perilaku seperti itu banyak menyakiti prang sekitar, sengaja atau tidak sengaja. Namun alangkah lebih baiknya jika kita bisa bersikap santun pada semua orang. Al Imam Tirmidzi meriwayatkan dalam Sunnahnya, dimana Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:</div><div><br></div><div>مَا شَيْءٌ أَثْقَلُ فِيْ مِيْزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ وَإِنَّ اللهَ لَيُبْغِضُ الْفَاحِشَ الْبَذِيْءَ</div><div><br></div><div>“Sesungguhnya tidak ada sesuatu apapun yang paling berat ditimbangan kebaikan seorang mu’min pada hari kiamat seperti akhlaq yang mulia, dan sungguh-sungguh (benar-benar) Allah benci dengan orang yang lisannya kotor dan kasar.”</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihQGidzJXJi2YCc7m2OTHXzgjIu_Gj6QdNDu30gl1izh5adUtt2iMG8mWJ94kGCnbC1fmXBApMpYdeubAWybj6ve2dMF_GSkZ8I2Xl35Sf2eFe8D_KAWivPPQJWl-o8CWd5M3csJyzyO8/s1600/1586963726561210-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihQGidzJXJi2YCc7m2OTHXzgjIu_Gj6QdNDu30gl1izh5adUtt2iMG8mWJ94kGCnbC1fmXBApMpYdeubAWybj6ve2dMF_GSkZ8I2Xl35Sf2eFe8D_KAWivPPQJWl-o8CWd5M3csJyzyO8/s1600/1586963726561210-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>From ; <i><b><a href="http://Islami.co">Islami.co</a></b></i></div>Haris Suryasmin TDhttp://www.blogger.com/profile/00861569202839070325noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2406069504838687156.post-1628110549367665922020-04-12T22:44:00.001+07:002020-04-12T22:44:44.185+07:00SYAHDUNYA HIDUP DALAM MISTERI<div>Syahdunya Hidup Misteri</div><div>Assalaamualaikum. Wr. Wb.</div><div><br></div><div>Terdapat Misteri di alam semesta yang tak seharusnya kita pecahkan,</div><div>Bahwasanya semua Jawaban itu terdapat dalam diri kita,</div><div>Mengenai diri kita dan mengapa kita ada disini adalah salah satu misteri itu,</div><div>manusia yang memiliki akal dan fikiran, haruslah mengerti hal itu.</div><div>Karena kita hadir sebagai makhluqNya,</div><div>dan kita hanyalah manusia.</div><div>Katakanlah "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) Manusia,</div><div>Raja Manusia, Sembahan Manusia,</div><div>dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,</div><div>Yang membisikkan (kejahatan) kedalam dada manusia,</div><div>Dari (golongan) Jin dan Manusia.</div><div>Yang tidak semata-mata diciptakannya hanya untuk beribadah pada maha pencipta,</div><div>Dan untuk menyampaikan pesan ini yang lembut bagi mereka yang berfikir.</div><div><br></div><div>Terimakasihku pada kalian telah mengusik bangsa jin dan manusia,</div><div>Sehingga muncul adanya Baik dan benar sebagai makhluq yang sosial,</div><div>Sehingga dunia ini hidup diantara siang dan malam,</div><div>Gelap dan Terang,</div><div>Bersih dan kotor,</div><div>Karena kami bukanlah syaitan yang selalu buruk,</div><div>Dan kami bukanlah malaikat yang selalu baik dan meningkat keimanannya.</div><div>Kami hidup bagai gelombang longitudinal yang terus bergelombang,</div><div>terkadang naik dan terkadang turun.</div><div>karena kami tak pernah luput dari khilaf dan kesalahan.</div><div>Namun dahsyatnya Alloh yang maha pengampun lagi maha penyayang.</div><div><br></div><div>karena kami akan berusaha selalu hadir disisimu wahai makhluq yang mulia,</div><div>Wahai baginda Nabiku pemberi rohmat seluruh 'alam</div><div>tak luput keagungan tuhan atas sholawat dan salam</div><div>yang akan selalu menghampirimu yaa mursaliin,</div><div>dan kebesaran maha bijaksana yaa Muhammad,</div><div>maha pengasih dan maha penyayang untukmu yaa mahdi.</div><div><br></div><div>Do'a Kami Saat ini :</div><div><br></div><div>Shollolloohu 'Alaa Muhammad.</div><div>Yaa Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami</div><div>yang telah beriman lebih dahulu dari kami,</div><div>dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami</div><div>terhadap orang-orang yang beriman,</div><div>Yaa Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.</div><div>Shollolloohu 'Alaa Muhammad.</div><div><br></div><div>Marilah kita gunakan akal fikiran kita dengan baik dan benar</div><div>Meskipun postingan awal ada yg Hacker n hapus,</div><div>Fikiran ini haruslah tetep dingin, kita buktikan Alloh itu ada.</div><div>Sambil merenung dan ngopi mariii,,,,</div><div>wassalaamualaikum. Wr. Wb.</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN289YuMrw87_hB5FDkZeMNiaFap12j5D389aLXA-TPttiOfHnQrqQbhRIzOsqVLGc4Qc0QwMAWcmHDJOp62byEXi0pfC12N7sk-GkEyqlMuuA2S7VjKuXDPgbaEBL5hWkJPGRXhZWkLY/s1600/1586706278016668-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN289YuMrw87_hB5FDkZeMNiaFap12j5D389aLXA-TPttiOfHnQrqQbhRIzOsqVLGc4Qc0QwMAWcmHDJOp62byEXi0pfC12N7sk-GkEyqlMuuA2S7VjKuXDPgbaEBL5hWkJPGRXhZWkLY/s1600/1586706278016668-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div>Haris Suryasmin TDhttp://www.blogger.com/profile/00861569202839070325noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2406069504838687156.post-10718095745445285152020-04-12T22:40:00.001+07:002020-04-12T22:40:57.226+07:00IBLIS BUKA RAHASIA KE NABI MUHAMMAD SAW<div>IBLIS BUKA RAHASIA KE NABI MUHAMMAD SAW...</div><div><br></div><div>IBLIS merupakan musuh nyata yang tidak pernah letih menggoda Bani Adam. Misi utamanya adalah membawa sebanyak-banyaknya umat menuju jalan sesat, agar kelak bersamanya ke lembah neraka. Iblis dan bala tentaranya memiliki berbagai macam cara menjerumuskan manusia.</div><div><br></div><div>Ternyata mahkluk sombong ini pernah datang menemu Rasulullah SAW untuk mengungkapkan kejujuran. Ia membongkar semua rahasia diri beserta seluruh bala tentara. Dialog yang terjadi antara Nabi Muhammad dan iblis berjalan cukup lama.</div><div><br></div><div>Rasul mempertanyakan semua hal yang menjadi rahasia iblis. Mulai dari cara iblis menggoda, hingga amalan yang bisa menyakitinya. Percakapan ini membuat manusia mengetahui tipu daya iblis dan membentengi diri. Lantas, apa saja rahasia iblis lainnya yang dibongkar dihadapan Rasul?</div><div><br></div><div>Hadis ini diriwayatkan dari Muadz bin Jabal ra. dari Ibnu Abbas ra. Dia berkata bahwa pada suatu hari dirinya bersama sahabat lainnya dan Rasulullah sedang mengadakan pertemuan di rumah salah seorang sahabat Anshar di Madinah.Tiba-tiba dari luar rumah terdengar seseorang mengetuk pintu dan meminta izin untuk masuk.</div><div><br></div><div>Iblis : "Wahai penghuni rumah, apakah kalian mengizinkan aku masuk, karena kalian membutuhkan aku..?"</div><div><br></div><div>Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat,</div><div><br></div><div>Rasulullah SAW : "Apakah kalian tahu siapa yang berseru itu..?"</div><div><br></div><div>Para Sahabat : "Tentu Allah dan rasulnya yang lebih tahu."</div><div><br></div><div>Rasulullah SAW : "Dia adalah Iblis yang terkutuk..! Semoga Allah senantiasa melaknatnya."</div><div><br></div><div>Umar bin Khatab ra. : "Wahai Rasulullah, apakah engkau mengizinkan aku membunuhnya..?"</div><div><br></div><div>Rasulullah SAW : "Bersabarlah wahai Umar, apakah engkau tidak tahu bahwa dia termasuk yang tertunda kematiannya sampai waktu yang ditentukan (Hari Kiamat)..?"</div><div><br></div><div>Rasulullah SAW melanjutkan perkataanya, Beliau meminta kepada sahabat agar mendengarkan dan memahami ucapan yang disampaikan iblis.</div><div><br></div><div>Setelah pintu dibuka, masuklah iblis ditengah-tengah majelis tersebut. Rupa iblis terlihat sangat mengerikan. Dia adalah sosok tua dengan mata buta sebelah serta memiliki janggut sebanyak tujuh helai dan menyerupai rambut kuda. Kedua kelopak matanya terbelah dan memanjang ke atas. Kepalanya seperti kepala gajah yang sangat besar, gigi taringnya memanjang keluar seperti taring babi, dan kedua bibirnya seperti bibir macan.</div><div><br></div><div>Iblis : "Assalamu' alaika ya Muhammad (Salam untukmu wahai Muhammad), assalamu' alaikum ya jama' atal muslimin (Salam untuk kalian semua wahai golongan muslimin)."</div><div><br></div><div>Rasulullah SAW : "Assalamu' lillah ya la' inin (Keselamatan hanya milik Allah SWT, wahai mahluk terlaknat). Aku mengetahui engkau punya keperluan terhadap kami. Apa keperluanmu itu wahai Iblis..?"</div><div><br></div><div>Iblis menjawab: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.”</div><div><br></div><div>“Siapa yang memaksamu?”</div><div><br></div><div>Seorang malaikat dari utusan Allah telah mendatangiku dan berkata:</div><div><br></div><div>“Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri.beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. jawabalah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.”</div><div><br></div><div>“Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”</div><div><br></div><div>Orang Yang Dibenci Iblis</div><div>Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”</div><div><br></div><div>Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.”</div><div><br></div><div>“Siapa selanjutnya?”</div><div>“Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”</div><div><br></div><div>“lalu siapa lagi?”</div><div>“Orang Aliim dan wara’ (Loyal)”</div><div><br></div><div>“Lalu siapa lagi?”</div><div>“Orang yang selalu bersuci.”</div><div><br></div><div>“Siapa lagi?”</div><div>“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain.”</div><div><br></div><div>“Apa tanda kesabarannya?”</div><div>“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang -orang yang sabar.”</div><div><br></div><div>” Selanjutnya apa?”</div><div>“Orang kaya yang bersyukur.”</div><div><br></div><div>“Apa tanda kesyukurannya?”</div><div>“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.”</div><div><br></div><div>“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?”</div><div>“Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam islam.”</div><div><br></div><div>“Umar bin Khattab?”</div><div>“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”</div><div><br></div><div>“Usman bin Affan?”</div><div>“Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”</div><div><br></div><div>“Ali bin Abi Thalib?”</div><div>“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)</div><div><br></div><div>Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis</div><div>“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”</div><div>“Aku merasa panas dingin dan gemetar.”</div><div><br></div><div>“Kenapa?”</div><div>“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”</div><div><br></div><div>“Jika seorang umatku berpuasa?”</div><div>“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”</div><div><br></div><div>“Jika ia berhaji?”</div><div>“Aku seperti orang gila.”</div><div><br></div><div>“Jika ia membaca al-Quran?”</div><div>“Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”</div><div><br></div><div>“Jika ia bersedekah?”</div><div>“Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”</div><div><br></div><div>“Mengapa bisa begitu?”</div><div>“Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”</div><div><br></div><div>“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”</div><div>“Suara kuda perang di jalan Allah.”</div><div><br></div><div>“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”</div><div>“Taubat orang yang bertaubat.”</div><div><br></div><div>“Apa yang dapat membakar hatimu?”</div><div>“Istighfar di waktu siang dan malam.”</div><div><br></div><div>“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”</div><div>“Sedekah yang diam – diam.”</div><div><br></div><div>“Apa yang dapat menusuk matamu?”</div><div>“Shalat fajar.”</div><div><br></div><div>“Apa yang dapat memukul kepalamu?”</div><div>“Shalat berjamaah.”</div><div><br></div><div>“Apa yang paling mengganggumu?”</div><div>“Majelis para ulama.”</div><div><br></div><div>“Bagaimana cara makanmu?”</div><div>“Dengan tangan kiri dan jariku.”</div><div><br></div><div>“Dimanakah kau menaungi anak – anakmu di musim panas?”</div><div>“Di bawah kuku manusia.”</div><div><br></div><div>Manusia Yang Menjadi Teman Iblis</div><div>Nabi lalu bertanya : “Siapa temanmu wahai Iblis?”</div><div>“Pemakan riba.”</div><div><br></div><div>“Siapa sahabatmu?”</div><div>“Pezina.”</div><div><br></div><div>“Siapa teman tidurmu?”</div><div>“Pemabuk.”</div><div><br></div><div>“Siapa tamumu?”</div><div>“Pencuri.”</div><div><br></div><div>“Siapa utusanmu?”</div><div>“Tukang sihir.”</div><div><br></div><div>“Apa yang membuatmu gembira?”</div><div>“Bersumpah dengan cerai.”</div><div><br></div><div>“Siapa kekasihmu?”</div><div>“Orang yang meninggalkan shalat jumaat”</div><div><br></div><div>“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”</div><div>“Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.”</div><div><br></div><div>Semoga dengan mengetahui ini, kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW selalu membekali diri dengan iman, melakukan amalan yang membuat Iblis menjadi lemah, menjauhi hal-hal yang diinginkan mahkluk terlaknat tersebut. Allah lah maha pemilik ilmu pengetahuan.</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFEz06xmra9JfxFmeznJqJTroDnYa5gqNUN5gRusb7Wo7pubLSlL9IIZ0tPHZS_MrGAlT2QXoDglCSR_4Ch3aGQ89J9wEbBeLGcA3FPa9emWeNRTOUmyMKMaqtCwaxsvz_qtOhJfIEiYc/s1600/1586706052811805-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFEz06xmra9JfxFmeznJqJTroDnYa5gqNUN5gRusb7Wo7pubLSlL9IIZ0tPHZS_MrGAlT2QXoDglCSR_4Ch3aGQ89J9wEbBeLGcA3FPa9emWeNRTOUmyMKMaqtCwaxsvz_qtOhJfIEiYc/s1600/1586706052811805-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div>Haris Suryasmin TDhttp://www.blogger.com/profile/00861569202839070325noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2406069504838687156.post-90440233184104056292020-04-12T22:39:00.001+07:002020-04-12T22:39:30.279+07:00MENJALANKAN IBADAH TETAPI BERBUAT JAHAT<div>BANYAK ORANG BANGKRUT</div><div>PAHALA SHOLAT, PUASA, ZAKATNYA DLL </div><div>DI SEDOT OLEH ORANG YG DI DIRUGIKAN OLEH NYA </div><div>MENJALANKAN IBADAH TETAPI BERBUAT JAHAT</div><div><br></div><div>Rasulullah SAW menjelaskan secara gamblang tentang definisi orang yang bangkrut. Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah R. A, Rasullah SAW bersabda, “ Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu? Mereka menjawab, ‘Menurut kami, orang yang bangkrut adalah orang yang tidak mempunyai uang maupun harta’.</div><div><br></div><div>Beliau (Rasulullah) bersabda, ‘Sesungguhnya orang yang bangkrut di antara umatku ialah orang yang pada hari kiamat datang dengan membawa pahala sholat, puasa, dan zakat. Tetapi, ia juga pernah mencela orang, menuduh orang berzina, memakan harta orang, menumpahkan darah orang, dan memukul orang. Maka kebaikannya diberikan kepada orang-orang itu (yang dizalimi). Jika kebaikannya telah habis sebelum tanggungannya ditunaikan, maka dosa orang-orang tersebut diambil dan dilemparkan kepadanya (yang menzalimi). Lalu, dilemparkan ia ke neraka.” (H.R. Imam Muslim).</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd8oWIc7U1uc59OLW8n6xXLUT5qswgAqwi-FoIqKWMooDsbT-HypVwje1tl59TSIsktl2hwi0DMQql2y1ogk-JNPlF02YtmwlDYdar-9EZ7q6ucKO40JVpPLJs1EpeXLPDGvzlTiFlpbs/s1600/1586705963219169-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd8oWIc7U1uc59OLW8n6xXLUT5qswgAqwi-FoIqKWMooDsbT-HypVwje1tl59TSIsktl2hwi0DMQql2y1ogk-JNPlF02YtmwlDYdar-9EZ7q6ucKO40JVpPLJs1EpeXLPDGvzlTiFlpbs/s1600/1586705963219169-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div>Haris Suryasmin TDhttp://www.blogger.com/profile/00861569202839070325noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2406069504838687156.post-86948071268033630262020-04-02T21:30:00.001+07:002020-04-02T21:30:37.801+07:00TERUNTUK DIRI<div>"Seandainya manusia itu mengetahui aib-aib dirinya yang telah ditutupi oleh Allah, niscaya ia akan menjerit dan menangis karena malu atas aib-aibnya sendiri, tanpa sempat memikirkan aib orang lain."</div><div>“Ya Allah, saat aku kehilangan harapan dan rencana, tolong ingatkan aku bahwa cinta-Mu jauh lebih besar daripada kekecewaanku, dan rencana yang Engkau siapkan untuk hidupku jauh lebih baik daripada impianku.”</div><div><br></div><div>لا حول ولا قوة الا بالله العلي العظيم<br></div><div><br></div><div>"Tak ada kekuatan (menghindari keburukan) dan tak ada kekuatan (mendatangkan kebaikan) kecuali semuanya dari Allah Sang Maha Tinggi lagi Maha Agung." Dekatkan dirimu dengan Sang pengatur kehidupan, Dia akan mengamankanmu dari segala yang kau takutkan.</div><div>Tetaplah rendah hati dalam keadaan apapun selalu berbuat baik selagi hidup. Karena dunia ini hanyalah sebatas tarikan nafas.</div><div><br></div><div>اللهم صلى وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir6oN4UE6_VCZxNSh7kTqAg-NShasHpuXo73NkXd0JVlt2uDMDhet40x0KvMuXbKoDODt8_x2VulG1RGgIJMBBCf5KtoHxI9xt45adEuGZuBYT_bpSiGruie-J732vsdxDyebU9YywOWQ/s1600/1585837831563864-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir6oN4UE6_VCZxNSh7kTqAg-NShasHpuXo73NkXd0JVlt2uDMDhet40x0KvMuXbKoDODt8_x2VulG1RGgIJMBBCf5KtoHxI9xt45adEuGZuBYT_bpSiGruie-J732vsdxDyebU9YywOWQ/s1600/1585837831563864-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div>Haris Suryasmin TDhttp://www.blogger.com/profile/00861569202839070325noreply@blogger.com0