Rabu, 25 September 2013

Seperti Pintar Tetapi Bodoh

Bismillaahirrohmaanirrohiimi.
Washolalloohu 'alaa sayyidinaa Muhammadin SAW, Wa alaa 'Alihi wa Shohbihi wa Durriyaatihi wa ahli baetihi 'Azma'iina, Aamiin.
Macam-macam Bejatnya Pola fikiran manusia saat ini :

Pertama :
Sudah jelas ilmu dan kemampuan dihasilkan secara langsung dari suatu bimbingan dan arahan-arahan yang diajarkan para guru tanpa mengesampingkan akal dan fikiran sebagai kiprah sempurnanya makhuk (Manusia).
namun sekarang banyak sekali manusia belajar tanpa mengandalkan guru dan jelas-jelas mengesampingkan akal dan fikiran sebagai kiprah sempurnanya makhuk (Manusia) sehingga apa yang diungkapkannya menjadi salah kaprah.
Kasarnya Carara berjalan saja belumlah benar, namun kita malah mengajarkan cara-cara berlari seolah melebihi segalanya.

Kedua :
Sudah jelas sebuah fasilitas hanyalah sebagai alat pembantu dan tidak dijadikan patokan suatu keharusan/wajib. Namun Manusia saat ini terbalik, malah alat menjadi suatu patokan keharusan/wajib sehingga tanpa adanya fasilitas dan bantuan tersebut takkan terlaksana.
Seperti : Motor, Mobil, Uang/harta, Tahta dsb.
(Ilmu tanpa amal dan amal tanpa ilmu sia-sia)

Ketiga :
Masalah dengan kendala seperti halnya Qodho dan Qodar.
Jika masalah pasti tedapat pemecahan suatau masalah yang bisa diselesaikan, namun kendala merupakan suatu kehendak/kejadian yg harus terjadi meskipun tidak sesuai dengan harapan. JELAS. (Maka berfikirlah jika kita manusia).

Ke-empat :
Sudah jelas kesalahan cukup terjadi satu kali jika kita menyadarinya dan faham atas kekurangan-kekurangan dan dampak yang akan terjadi dikemudian hari (Jika Akal dan fikiran manusia berfungsi).
namun sulutnya kita untuk jera, sehingga terus dan terus saja kesalahan tersebut terulang hingga kita mati.
Bagikan sebuah kendaraan yang dikendalikan meluncur cepat tanpa mengindahkan keseimbangan body/chasis/roda yang mengakibatkan kecelakaan, bersyukurlah selamat dan gunakan akal fikiran kita, Jika merasa seorang manusia.
Apakah harus fatal dahulu/ menyesal kemudian barulah kita sadar.

Ke-Lima :
Sudah jelas Apa yang kita ungkapakan dan kita bicarakan minimalnya harus sesuai dengan apa yang kita jalankan dan laksanakan agar tidak menjadi suatu konflik dan pertentangan. Karena suatu konflik/pertentangan/perbedaan pendapat terjadi akibat personality yang jelas, karena jika sifatnya menyeluruh maka akan mendapatkan suatu hasil yang seimbang bagi keduanya.(Instropeksi diri).
dari kalimat-kalimat diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwasanya sudahlah cukup jelas adanya suatu ungkapan dan pernyataan timbul sesuai dengan siatuasi dan kondisinya yang tidak terkikat dengan ruang dan waktu.
TERKECUALI Al'Qur'an wal Hadist bagi Muslim. 

Silahkan dilanjut dan seterusnya, karena saking banyaknya penulis juga hanya memberikan beberapa contoh yang mungkin mampu membuka butanya mata hati dan fikiran kita sebagai manusia. Jasad kita terkontaminasi virus dan racun masih lebih baik daripada akal dan fikiran manusia.

Walloohu A'lam Bishowabi
Kesimpulan : "Akhlakul Kariimah tidk akan berbohong" JELAS nyata ataupun tidak nyatanya suatu akhlak, Nyata jelas dan tak nyatapun mampu dirasakan setiap makhluk"

Washolalloohu 'alaa sayyidinaa Muhammadin SAW, Wa alaa 'Alihi wa Shohbihi wa Durriyaatihi wa ahli baetihi 'Azma'iina, Aamiin.
Wassalamu alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Burung Hantu Istimewa

  Burung Hantu